Thousand Years Blood

Bab I : COMEBACK - KUJO THERESIA

            16 Maret 2018. Hari ini adalah hari spesial, dimana pasti ada yang berulang tahun pada hari ini. Sebut saja seperti Alexandra Daddario, seorang aktris terkenal. Namun cerita ini tidak menceritakan tentangnya, melainkan seorang pemuda di salah satu universitas di Leicester, Inggris.

            Namanya adalah Joseph Joestar, atau lebih sering dipanggil dengan nama Josef. Ia sudah berusia 22 tahun, dan hari ini, 16 Maret, adalah hari ulang tahun ke-22nya. Ia sedang berlari dari rumahnya karena ia harus berangkat kesekolahnya untuk melakukan study tour.

Beruntung, ia sampai tepat waktu ketika para guru sedang mengabsen para siswanya. Setelah setengah jam lebih mengabsen, perjalanan dimulai menuju ke daerah Wiltshire, untuk mengunjungi salah satu monumen yang dianggap sebagai keajaiban dunia, yaitu stonehenge, yang berusia lebih dari 3000 tahun.

Mereka melakukan perjalanan selama kurang lebih 3 jam dari universitas, dan mereka berangkat pukul 9 pagi, dan sampai tepat ketika waktu makan siang. Mereka memakan makan siang sebelum melanjutkan acara perjalanan mereka.

Namun naas pada sang birthday boy, ia melupakan makan siangnya. Ia melaporkannya pada dosen pembimbing, berharap akan dibantu, namun ia malah mendapatkan siraman rohani selama 10 menit lebih. Belum lagi dosennya mengungkit kesalahannya yang lain, padahal sudah diselesaikan oleh Josef.

Kesal karena khotbah dari gurunya, Josef hanya bisa menahan lapar dan berjalan lebih dulu menuju reruntuhan bebatuan. Ia melihat bahwa cukup sepi orang mengunjunginya, disebabkan oleh jam makan siang pada saat itu. Disana, Josef merasa cukup bebas dan mengelilingi reruntuhan tersebut.

Setelah 4 putaran berjalan ia merasa lelah dan duduk pada salah satu pilarnya. Stamina miliknya belum terasah dengan baik, biarpun ia mengikuti ekstrakulikuler lompat jauh di universitas. Pernah ia mencoba ikut pertandingan antar universitas, ia berhasil menyaber juara kedua dengan jarak lompatan 7,92 meter yang mana lawannya hanya berbeda 0,08 meter.

Ia melihat ada suatu tanda disamping tempat duduknya, lalu ia segera memeriksanya. Terpampang dengan jelas suatu tanda yang berbentuk seperti sebuah huruf, menyerupai bentuk beta (β), dan ia memperhatikan dengan jelas bahwa ada seperti cahaya kuning keluar.

"Hei apa yang kau lakukan bocah!? Pergi menyusu saja pada ibumu!" teriak salah seorang anak di universitasnya, Diego Brando.

Ia adalah anak dari seorang yang cukup berada, dimana ia juga salah satu pesaing Josef dalam cabang lari saat pertandingan antar universitas. Hebatnya lagi, ia mendapat juara pertama dengan rekor lari jarak dekat (100 meter) dengan waktu 10,63 detik, yang mana ia menyamai rekor kecepatan Usain Bolt.

Namun ada hal aneh dibalik keluarga ini, dimana semua mereka tidak pernah memakai lengan pendek. Berdasarkan gosip yang beredar, keluarga ini memiliki suatu tanda lahir di lengan mereka yang mana terlihat bercahaya kuning. Hal uniknya rambut mereka juga berwarna kuning yang semakin menguatkan gosip tersebut.

Josef hanya diam saja. Diego datang dan ia melihat yang dilihat Josef, sebuah tanda beta tersebut. Ia penasaran akan tandanya dan menyentuhnya. Josef juga menyentuh sedikit, lalu terdiam. Begitu juga dengan Diego, hingga cahaya keluar dari garis tanda tersebut, dan menyilaukan mata keduanya.

Seketika langit langsung kelam dan dari tanah tersebut keluar darah menyemprot hingga 4 meter. Mayat-mayat keluar dari tengah lingkaran stonehenge sekitar 300 mayat. Dan di tengah-tengahnya tampak seorang dengan pakaian hitam, jubah hitam, dan segalanya hitam disekitarnya.

"Dunia... Akan... Tahu... Rasa sakit," geramnya.

Bulu kuduk semua orang yang berada di tempat itu berdiri, dan otomatis memposisikan diri seperti menyembahnya. Namun hanya dua orang yang tidak, yaitu Josef dan Diego. Keduanya seperti mengalami rasa campur aduk, seperti yin dan yang dimana Diego merasa senang dan Josef marah.