Pagi ini Shana sudah sangat awal sekali, Shana sudah berada di ruang konseling di sekolahnya, ya kalian sudah tau kan Shana yang di telepon oleh gurunya waktu sedang makan di warung pak Ujang oh tentu Azka ikut kena.
"Tanda tangan di sini Shana" dengan raut bete nya dia menandatangani surat perjanjian tersebut. "Bucin boleh tapi jangan sampai bolos juga kali" ucap bu Shera, guru bk di sekolah ini sekaligus sepupu dari Shana.
"Azka tanda tangan."
"Baik bu" Shera menggeleng kepala melihat kelakuan dua orang ini,"Lain kali jangan di ulang lagi, tuh muka gausah sok bete"
Setelah selesai tanda tangan baru saja Shana ingin Beranjak dari tempat duduk nya seruan perempuan dari arah belakangnya "Azka!"
oh perempuan ini ternyata,"Tiara ya? masuk nak" bu Shera memanggil perempuan bernama Tiara itu, perempuan itu duduk di depan Bu Shera.
"Udah sana kalian ke kelas masing masing" baru dirinya dan Azka akan meninggalkan ruangan lagi lagi perempuan itu "Azka nya boleh ga ikut pergi?,zka temenin aku" Shera memandang Shana, muka sepupunya itu sangat tidak bersahabat.
Azka dengan pelan kembali duduk, kali ini duduk di samping perempuan itu, tanpa sepatah kata Shana keluar dari ruangan bk sembari memaki dalam hati.
"Manja banget! emang dia pikir dia siapa?! ah gatau gue pusing!" semua orang di koridor melihat Shana yang ngomel ngomel sendiri memandangnya bingung.
bruk! saking emosinya Shana dia mebuka pintu kelasnya dengan tendangan kakinya, "ALLAHUAKBAR, SHANA!" teman temannya yang ada di dalam kelas tentu kaget.
"Diem deh, gue lagi badmood."
"Kenapa sih lu astaga Shan?" tanya kareen ,"lagi badmood." yang menjawab bukannya Shana melainkan Jia, "gua bukan nanya lu setan"
"ya kan Shana udah bilang tadi reen"
"kalian bisa diem ga berdua." Kareen dan Jia langsung diam mendengar nada kesal Shana.
"Shana, Ka Azka chat nih di suruh ke ruang osis mau rapat lagi" Ucap Kareen, Shana menelungkup kan kepalanya ke mejanya, Kepala nya mendadak pening mendengar kata 'rapat'.
Kareen tanpa aba aba langsung menarik tangan Shana, "aaaa gamau rapat reen pusing." Shana merengek ,Jia yang melihat sahabatnya itu hanya bisa tertawa.
"Good luck my girls" Kata Jia menyemangati kedua sahabatnya itu.
Shana selama di perjalanan ke ruangan osis hanya merengek dan membujuk Kareen untuk izin rapat kali ini, oh tentu Kareen bakal terus menarik Shana hingga sampai di tempat tujuan.
baru sampai di sana udah langsung gaenak, ya benar ada Tiara di sana entah sedang apa dia di sana. "Perkenalkan nama saya Tiara, saya anggota baru disini." Shana melotot mendengarnya, anggota baru????? apa apaan ini dulu dia mau masuk osis aja harus mandi di lumpur, tapi kenapa dia bisa langsung masuk?!
setelah perkenalan aneh tadi rapat segera di mulai, Azka masih meneruskan membahas rapat minggu lalu.
"Gimana ada masukan sejauh ini?"
"Zka tentang pertunjukan teater khusus osis bahkan kita belum mulai milih tokoh yang bakal main" ucap ka Diana selaku wakil ketua osis.
"Yaudah kalo gitu rapat hari ini kita bakal nentuin tokoh dan siapa aja yang sekiranya akan dipilih nanti"
"lu yang jadi pangerannya zka" tanpa persetujuan Azka, diana langsung menulis nama Azka di kertas, yang membuat anak anak osis tertawa melihatnya.
"Apa mau protes?" Azka hanya diam.
"Sekarang buat princess nya, eumm gua liat liat disini yang cocok oke Shana." shana melotot ingin hendak memperotes tapi sudah mendapat tatapan tajam dari Diana.
Sore nya dengan sangat amat terpaksa dirinya dan yang lain sudah berkumpul di rumah Shana, kali ini tempat latihan mereka dan berkumpul ialah rumah nya.
"rumah lu bagus juga Shan" Shana hanya tersenyum canggung menanggapinya, kenapa rumahnya repot repot harus di bicarakan sih.
"Untuk hari ini hanya baca dialog aja sebenernya, tapi kalau yang lain ingin praktekin langsung lebih bagus sih" ucap ka Diana, yang lain langsung memulai membaca dan beberapakali ada yang mencoba mempraktekan langsung.
"Azka dan Shana coba giliran kalian sekarang" Kedua nya saling berhadapan, Shana menatap dalam Azka di depannya.
"Tidak ada yang bisa menghentikan kita berdua, walaupun mereka adalah orangtua ku sendiri." Azka mulai berdialog.
"Saya yang tidak bisa pangeran! pangeran sangat egois tidak mau melihat kedepannya bagaimana!" nada Shana meninggi.
"Apa yang tidak bisa ku lakukan, semuanya bisa ku lakukan untuk mendapatkan mu"
"Berhenti mengucapkan omong kosong--" satu detik, dua detik, tiga detik . tiga detik berlalu tiga detik yang bisa membuat Shana membeku di tempat dan tidak tahu akan merespon apa bahkan tidak ada di script.
ya, Azka baru saja mencium bibir Shana di depan orang yang ada disini.
semuanya hening.
"rel what are u doing?" ucap Jevan,
"rel baru latihan, bahkan di script gaada adegan ciuman zka" ucap Diana, selanjutnya Diana menutup mulutnya shock "KALIAN PACARAN?! OMG ternyata bener apa yang gua liat kemarin di parkiran"
TBC, SORRY BARUUUUU UPP HEHEHE AND SORRY KALO ALURNYA GAJELAS :(