"Masih marah?"
Shana terdiam, menarik tangannya dari genggaman Azka "Gausah pegang pegang, terimakasih tumpangannya. saya pamit"
"Anka kita bicara ini sudah beberapa kali--"
"Fine. aku juga ga minta buat bicarain lagi kok"
Azka mengusap rambutnya frustasi "Udah ya?" menatap shana lembut
"Aku juga dari semalem udah ngomong gitu kan? udah ka mending kita udahan aja." kali ini Azka menatapnya tajam, "Anka lihat aku"
akhirnya dia menatap lawan bicaranya itu, "Ka aku cape" suaranya bergetar.
"Aku janji, aku akan kembali lagi Anka, Azka kamu akan kembali lagi tapi untuk saat ini dia belum kembali, tunggu sedikit lagi ya?" dengan bodohnya Shana kembali mengangguk untuk sekian kali, dan untuk sekian kalinya dia mengalah untuk orang itu.
Azka membawanya ke dalam dekapannya, mencium puncak kepalanya beberapa kali saling berpelukan selama sepuluh menit sebelum entah dari mana Shaka mengedor gedor pintu mobil.
"Kalo mau buat maksiat jangan disini dek" Shana menatap kesal Shaka.
"Udah sana masuk udah di cariin bunda" Shana mengangguk. "aku masuk ya, kamu hati hati"
" udah sana bucin, Azka gua mau ngomong bentar" setelah berpamitan, shans membiarkan dua orang itu disana tanpa ingin tau apa yang akan mereka obrolin.
Keesokannya Shana sudah di sambut dengan keributan Kareen dan Jia di kelasnya, bukan hanya mereka berdua yang heboh sepertinya satu kelas oh bukan satu sekolah heboh, mereka bilang kalau mereka mendengar tentang perjodohan ketua osis mereka,Yaitu siapa lagi kalau bukan Azkarel Pratama.
entah mereka mendapatkan informasi yang sifatnya privasi itu dari mana, yang pasti sekarang mood Shana sedang tidak baik baik saja mungkin sudah masuk ketahap pusing dan ingin muntah.
"Shan muka lu pucet banget, are you okay?" mengabaikan pertanyaan Jia Shana langsung beranjak dari kursinya berlari keluar kelas, tujuannya adalah antara kamar mandi dan juga uks.
namun kepala nya sangat sakit untuk melanjutkan langkahnya ke kamar mandi yang berada di lantai tiga. dia memilih uks yang kebetulan sudah berada pas di samping kanannya.
"eh? Shana? kamu kenapa?! pucet banget astaga shan."
thea yang sedang menjaga uks melihat seseorang yang masuk dengan gontai di tambah pucat di mukanya makin panik setelah mengetahui itu adalah shana.
thea langsung menuntun Shana ke salah satu ranjang, "Shan butuh apa? nanti aku ambil obatnya" Shana menggeleng pelan "air putih aja ka, aku ada obat sendiri." katanya sambil senyum kecil meanahan sakit di kepalanya.
"Thea siapa yang sakit?" dari arah samping tiba tiba orang itu datang menghampiri mereka. entah dari mana hasrat itu muncul dia mengambil gelas yang berisi air putih ia ambil dari tangan Thea dan melempar air di dalam gelas ke orang itu.
"GET OUT!! " thea yang berada di sana terdiam tidak tau keadaan macam apa ini sekarang.
Azka dengan tenang menghampiri pelan kekasihnya itu tanpa ada gusar marah dari wajahnya, yang ada sekarang adalah tatapan lembut dari seorang Azka .
"sayang... it's okay i'm here" Azka pelan pelan menarik Shana ke pelukannya, Shana menangis keras di dalam dekapannya, Shana memaki dirinya di dalam hati kenapa bisa bisanya dia hanya diam saja.
seakan tiba tiba tau keadaan tersebut dengan itu Thea berjalan mundur keluar dari ruangan uks, dan berdiam diri di pintu.
sedangkan di dalam,
"Ka kamu harus pilih satu" Azka terdiam
menarik pelan nafasnya "i choose you."
"Bullshit." Shana mendorong pundak Azka "aku mau udahan kak,cape."
"Aku gamau shan, tunggu aku."
"Ka gabisa! We can't toghether! toh papah kamu udah milihin yang terbaik buat kamu."
"Shan tunggu aku, aku mohon tunggu sampai seenggaknya aku nemenin dia sampe waktu dia habis." Shana menggeleng kuat ,"Ka mending lu keluar deh kepala gua tambah pusing tau gak"
"Anka--"
"zka keluar dulu ya gua mau obatin shananya dulu di lanjut nanti aja kasian Shana nya" Akhirnya Thea lah yang memisahkan pasangan itu, thea sempat mengintip tadi keaadaan shana sangat tidak memungkinkan dan terlebih tadi Thea mendengar teriakan Shana dari dalem.
Azka mennghela nafas pelan ,menatap Thea dan menepuk pundak Thea "titip Shana ya"
Thea mengangguk paham, "Nih handuk keringin dulu itu muka lu"Azka menerima handuk dari thea,dan pergi meninggalkan uks.
haiiii sorry KALAU ALURNYA GA JELAS HEHEHEHEH
BYEE SEE U NEXT CHAPTER BESTIEEEEEE MWAHHH