1ll

46 18 16
                                    

Lingkungan, keluarga, serta gaya hidup merupakan pengaruh besar dalam membentuk karakter seseorang. Lingkungan dan keluarga yang baik dapat membentuk karakter seseorang itupun menjadi baik juga.

Tapi beda halnya dengan seorang gadis yang tinggal di lingkungan dan anggota keluarga yang tidak baik, selalu di remehkan. Rasa sakit hati yang begitu dalam di dirinya yang selalu ia dapat membuat tekanan batin di dalam dirinya sehingga membentuk kepribadiannya menjadi tidak baik.

Pendendam, amarah yang selalu menguasai dirinya, membuat ia menjadi sosok yang kejam, sadis dan tidak berperasaan. Jika gadis lain yang mengalami nasib seperti dirinya ia yakin bahkan hidup orang itu tidak akan lama, mengakhiri hidup adalah cara yang paling sering di lakukan orang-orang seperti itu.

Tidak menampik bahwa ia pun sering kepikiran untuk mengakhiri hidupnya, di saat siksaan, cacian bahkan makian ia dapatkan.

Tapi mengingat satu tujuan ia bertahan hidup ialah, kesengsaraan yang selama ini ia dapat harus di bayar dengan  beribu-ribu luka dan rasa sakit yang harus mereka rasakan juga. Impas bukan, tetapi tidak hanya itu alasan kuat yang selalu membuatnya bertahan adalah karena sang adik tersayang yang harus meregang nyawa di tangan orang yang bahkan tidak pantas di sebut manusia itu.

Ia harus membalaskan dendam atas kematian sang adik. Di umurnya waktu itu memang ia tidak bisa melawan mereka semua tetapi saat ini ia sudah kembali dan dengan mental yang sekuat baja.

* * * * *

"Tidak lama lagi kehancuran kalian  akan datang" tawa bak psikopat memenuhi ruangan gelap nan luas ini.

Ya, tawa tersebut berasal dari Mawar Azzalea Aghata. Sosok gadis rapuh dengan beribu luka itu kini sudah menjelma menjadi gadis yang kuat, cerdas, bahkan bisa di sebut juga malaikat maut bagi mereka yang sudah membuat sosok dirinya menjadi seperti ini.

Gadis kecil yang dulu di caci maki hanya bisa diam dan menangis, tetapi sekarang jika ada yang menyentuhnya sedikitpun maka nyawa lah yang akan menjadi taruhannya.

Sungguh kejam bukan, tapi baginya itu bukanlah apa-apa, jika di banding dengan kehidupannya dulu.

Gadis yang kerap di sapa Mawar itu kini beranjak dari ruangan gelap tadi  menuju suatu ruangan khusus, bahkan saat akan masuk pun ia harus menggunakan scan matanya agar pintu yang di rancang khusus itu bisa terbuka.

Hari ini adalah hari pertama ia bekerja di perusahaan Max Company sebagai seorang asisten bos. Dengan menggunakan blazer hitam serta celana bahan panjang hitam, ia melangkah dengan anggun. Ini merupakan misi pertamanya, ia bekerja di perusahaan itu bukan untuk mencari uang saja tetapi juga ada misi yang harus ia selesaikan.

Terlepas dari misi itu ada hal yang lebih penting yaitu balas dendam. Hal yang sudah lama ia nantikan, ya dia tau jika balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah dan mengembalikan adiknya yang telah tiada tetapi dengan hal ini lah dia menjadi puas, melihat orang yang dulu menindasnya meminta belas kasian dengan nada yang begitu lirih kepadanya. Huh sungguh ia sangat tidak sabar menantikan hal itu.

Kini ia sudah berdiri di samping sebuah mobil sport keluaran terbaru. Ternyata ruangan yang ia masuki tadi merupakan tempat yang ia gunakan untuk menyimpan koleksi mobil mewahnya, bukan hanya mobil ia juga banyak mengoleksi barang-barang mewah bahkan barang yang hanya ada satu di dunia.

Ia berjalan menuju sebuah laci yang ternyata isi di dalamnya berbagai jenis kunci mobil yang ada di sini. Tangan lentik itu beralih mengambil kunci dengan gantungan kunci yang berdesain mawar berwarna biru langit.

Setelah mengambil kunci itu ia berjalan menghampiri mobil sport dengan warna serupa dengan gantungan kunci itu. Menekan tombol pada pintu dengan otomatis pintu mobil itu langsung terbuka. Ia pun langsung masuk dan mengendarai mobil itu menuju tempat ia bekerja saat ini.

Setelah 15 menit berkendara akhirnya ia sampai di daerah perkantoran tempat ia bekerja, tetapi saat di simpang tiga menuju kantor bukannya mengambil sisi kanan malah ia berbelok ke arah kiri. Hingga mobil itu terhenti di sebuah tempat makan mewah. Ya tempat itu adalah milik Mawar. Tidak mungkin ia membawa mobilnya ke kantor, hey mobil itu hanya ada dua di dunia apa kata karyawan lain jika seorang asisten pribadi membawa mobil yang lebih bagus dari bosnya.

Setelah memarkirkan mobilnya, ia langsung bergegas menuju kantor tempat ia bekerja dengan berjalan kaki. Setelah lumayan jauh ia berjalan akhirnya ia sudah sampai di halaman parkir Max Company. Ekspresi yang tadinya datar seketika berubah menjadi polos dan lugu, yah ia sudah memulai dramanya. Mengeluarkan smrik nya sebentar dan memasang ekspresi lugu lagi. 

Kaki jenjang itu berjalan ke arah resepsionis,

"Permisi Mba, Saya Mawar yang akan menggantikan posisi asisten pribadi yang baru" ucap Mawar kepada Resepsionis yang bername tag Kira itu.

"Ohh dengan Mba Mawar, Ruangan Mba ada di lantai 12 dekat ruangan direktur, Mba silakan menggunakan lift itu" ucap Kira menunjuk lift yang ada di samping kanannya yang di rancang khusus pegawai.

"Nanti setelah keluar ruangannya ada di sebelah kiri, Mba nanti langsung masuk saja karena di sana sudah ada Pak Maikel yang akan memberitahu apa saja tugas Mba di sana" setelah mengucapkan terima kasih Mawar berjalan menuju lift yang di maksud.

Saat sedang menunggu pintu lift terbuka matanya tanpa sengaja menangkap sosok orang yang selama ini ia hindari dan kini ia bertemu di sini.

Tbc.

Dark Of GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang