12. klarifikasi

691 73 0
                                    


"Ka...gimana dong...aku masih mau sama kamu" Rengek Ankaa sambil memeluk Raka kemudian menangis.

"Iya aku juga bingung, mesti gimana"

"Hiks...hiks...hiks..."

"Kamu jangan nangis gitu dong. Udah ya, jangan nangis" Ucap Raka menenangkan Ankaa sambil mengelus rambut dan punggung Ankaa penuh sayang.

"Si Aylin tau dari mana ya" Gumam Raka, karena bingung. Aylin tau dari mana soal hubungan mereka. Karena selama ini, mereka merahasiakannya bahkan dari teman dekatnya, Dio.

"Aylin kan fujo...huwaa..."

"Masak sih" Ucap Raka tambah bingung. Karena setau Raka, Aylin anak baek-baek. Masak iya, fujo.

"Goblok banget sih...hiks...hiks...hiks..." Sembari melepas pelukannya, karena bete. Bisa-bisanya kagak tau kalo Aylin fujo.

"Lo mau minum apa Lin" Tanya sekar, teman main Aylin. Tapi kalo disekolah, jadi adek kelasnya. Dia juga fujo, plus Biseksual.

"Thai tea aja, sama bakso bakar"

"Oke..." Lalu Sekar pergi untuk pesan makan dan minum. Tak lama setelah itu, ia balik sambil membawa nampan.

"Nih..." Sambil meletakkan nampan tersebut di atas meja.

"Eh lin, lo tau nggak" Ucap Sekar setelah duduk.

"Kagak"

"Belom anjir"

"Iya"

"Masak ya, kemaren Damar sama Aji ciuman didepan kelasss...aaa..."

"Demi apa!" Aylin langsung menaruh minumnya.

"Iya tauk, awalnya gue cuma becanda ngegoda mereka. Suruh ciuman dulu sebelum balik. Eh...taunya si Aji nyium beneran, mana si Damar diem baek lagi"

Damar sama Aji itu kapal Aylin sama Sekar, yang kebetulan memang satu kelas sama Sekar. Mau aku buatin partnya khusus mereka?

"Entar lagi juga berlayar tukapal"

"Ah...sa aja lo"

"Oh iya, lo nungguin siapa sih disini" Lanjutnya, karena orang yang ditunggu Aylin tak kunjung datang.

"Nunggu kapal gue, udah janjian"

"Demi apa..."

"Demi demit dikamar lo"

Tak lama setelah obrolan unfaedah itu, Risma dan Siska datang menghampiri Aylin serta Sekar.

"Temennya Ankaa yang tadi kan" Ucap Siska menunjuk Aylin.

"Iya" Aylin menoleh dan sedikit kaget.

"Ini kapal lo! kapal lesbi!" Seru Sekar sambil menunjuk Risma dan siska, karena yang datang dua cewek, bukan dua cowok.

"Dih.ngarang.kita normal" Ujar Siska agak sedikit ngegas.

"Oh...kirain" Merekapun menempatkan diri untuk duduk.

"Jadi maksud omongan lo tadi apa" Tanya Siska to the point.

"Kita tunggu tersangkanya dulu aja"

"Siapa" Tanya Risma.

"Ya cowok lo berdua, siapa lagi. Bapak lo berdua"

Setelah beberapa saat dalam keheningan, dua tersangkanya pun datang. Raka dan Ankaa tiba dengan raut wajah yang cemas, terutama Ankaa.

"Langsung, gak usah lamak" Pinta Siska.

"Langsung apa ni..." Balas Ankaa.

"Kata dia klarifikasi" Sambil menunjuk Aylin.

moonlight start || BL (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang