6

112 17 1
                                    




Doyoung terus berjalan dengan lamunannya dan ciuman yang terus terlintas dalam ingatannya itu. Dia benar-benar tidak menyangka kalau dia akan melakukan ciuman pertamanya dengan cara seperti itu. Bahkan dia tidak mengindahkan beberapa perawat dan pasien yang menyapanya. Hingga diapun berhenti karena Jang Hanna, wanita yang merupakan tunangan dari taeil berdiri di hadapannya.

"Kau?!" Tunjuk Hanna.

"Ada apa nona?" Datar Doyoung yang memang tidak suka dengan sifat tidak suka wanita itu. Bahkan dia sangat angkuh sekali.

"Jauhi tunanganku!" Ucap Hanna.

"Kenapa? Dia kekasihku nona. Asal nona tau, aku lebih dulu berkencan dengannya dari pada nona yang bertunangan dengannya karena keputusan orangtua." Ucap Doyoung datar.

"Kau benar-benar." Ucap Hanna kesal dan hendak menampar Doyoung tapi Doyoung langsung menahannya sendiri dan menghempaskan tangan wanita itu. Dia benar-benar tidak mau memicu kerumunan dan membuat dirinya malu dihadapan semua orang.

"Jangan macam-macam denganku nona. Aku diam bukan karena takut padamu. Tapi, karena kau masih seorang wanita." Ucap Doyoung datar lalu diapun pergi meninggalkan Hanna yang bahkan mendapatkan banyak cemoohan hingga dia malu dan pergi seketika.










Doyoung benar-benar kesal bahkan menahan amarahnya hingga dia bertemu dengan winwin.

"Doyoung-ssi?" Ucap winwin.

"Ah, tuan muda." Ucap Doyoung.

Tuan muda?
Kenapa Doyoung memanggilnya tuan muda?
Jawabannya mudah, karena Doyoung adalah anak dari orang yang menjadi kepercayaan keluarga Dong.

"Hyung, sudah berapa kali aku katakan jangan memanggilku seperti itu. Aku tidak mau mendengarnya. dan lagi, aku tidak mau orang-orang tau siapa aku." Ucap winwin kesal lalu mengerucutkan bibirnya.

"Baiklah. Mian." Ucap Doyoung tersenyum.

"Hyung? Kau tidak bilang kalau kau berkencan Hyung?" Ucap winwin.

"Kau juga sama kan?" Ucap Doyoung tersenyum lalu mereka berjalan bersisian.

"Hyung benar juga. Oh iya Hyung, bagaimana kalau akhir pekan ini kita jalan bersama?" Ucap winwin.

"Boleh. Apa perlu mengajak tetanggamu tadi?" Ucap Doyoung.

"Boleh, aku akan memberitahunya, lagian aku juga cukup kaget karena dia berkencan dengan pengusaha." Ucap winwin.

"Kau juga sama." Ucap Doyoung.

"Hyung juga." Ucap winwin tersenyum..

"Oh iya Hyung, sudah berapa lama?" Ucap winwin.

"Lumayan lama. Kau sendiri?" Ucap Doyoung yang konsisten dengan kebohongan dan sandiwara nya.

"Baru Hyung." Ucap winwin yang juga berbohong dengan sangat konsisten. Karena mereka sama-sama menganggap kalau pasien dan atasan mereka tidak mau memberitahu yang sebenarnya.

"Kau tidak masalah meninggalkan kekasihmu sendiri?" Ucap Doyoung.

"Hmm. Dia sedang istirahat dan tertidur Hyung, aku hanya keluar karena ingin makan siang. Tiba-tiba perutku sangat lapar." Ucap winwin.

"Aaa, kalau begitu ayo kita makan siang bersama." Ucap Doyoung sembari merangkul winwin dan pergi ke kantin.



















Sementara itu di ruang rawat, taeil masih merasa sangat kesal pada Hanna dan juga tak menyangka pada dirinya sendiri kalau dia bisa mencium dokter yang bahkan baru dia temui itu. Dia sangat bingung dengan dirinya sendiri bahkan tidak menyangka akan melakukan hal itu, ditambah jantungnya sangat berdetak dengan kencang.

"Ada apa dengan jantungku sebenarnya? Apa aku punya penyakit jantung dadakan?" Monolog taeil bingung.

Tok...tok....tok...

"Masuk saja." Ucap taeil.

Ceklek.

Diapun melihat asistennya moonbin yang datang lalu masuk dengan membawa beberapa berkas yang memang sangat membutuhkan tanda tangan dari atasannya itu.

"Kenapa kau datang?" Datar taeil.

"Ada berkas yang sangat membutuhkan tanda tangan Presdir." Ucap moonbin.

"Baiklah. Kemarikan." Ucap taeil lalu moonbin pun langsung memberikannya dan taeil membaca sebelum menandatangani nya karena dia orang yang sangat teliti sekali.

Disaat yang bersamaan Moon Byul datang dan melihat adiknya masih bekerja hingga dia sangat kesal dan menghampiri adiknya untuk mengambil berkas itu, tapi terhenti.

"Aku hanya menandatangani berkas saja noona jadi jangan melarangku. Ini berkas penting." Ucap taeil datar.

"Benarkah? Moonbin?" Ucap Byul menatap tajam asisten adiknya itu.

"Iya nona." Ucap moonbin.

"Baiklah. Ingat taeil, noona akan terus memantau keadaanmu. Kerjakanlah. Dan kau moonbin, setelahnya kau bisa pergi." Ucap Byul lalu duduk di sofa.

"Baik nona." Ucap moonbin mengerti. Sedangkan taeil hanya menggelengkan kepalanya bingung melihat kelakuan kakaknya itu. Dan dia bersyukur setidaknya dia bisa melupakan sebentar apa yang baru saja terjadi.
































∆∆∆


























Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[3]Dreaming (Ilyoung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang