Toko buku

47 4 0
                                    

Serena tengah mandi saat mamanya mengetuk kamarnya "sebentar ma, Rena lagi mandi" ucap Serena.

Serena duduk dibawah shower membiarkan badannya basah sejak 15 menit lalu, ia perlu kesegaran untuk menyadarkan dirinya.

Semalam ia bermimpi bertemu dengan kakaknya yang sangat ia rindukan, kakaknya berpesan agar Serena selalu menjaga mamanya dan menyuruh Serena untuk kembali menjadi dirinya yang dulu, Serena yang ceria. Serena berlari memeluk kakaknya sambil menangis, ia juga berjanji pada kakaknya akan hidup lebih bahagia lagi dan akan berusaha untuk menerima masalalunya.

Satu jam di kamar mandi membuat badan Serena terasa dingin sekaligus segar. Ia akan ke toko buku hari ini, ya bersama mamanya. Ia menatap pantulan dirinya di cermin berusaha tersenyum lebar. oke aku siap, gumannya.

Maya mengentuk pintu kamar Serena dan masuk perlahan, ia terperangah melihat Putrinya yang terlihat sangat fresh. "Kamu cantik banget sayang, udah siap?" ucap Maya.

"Udah siap ma, yuk kita berangkat" ucap Serena yang dibalas anggukan oleh Maya.

Mereka turun menuju garasi mobil, tak lupa Serena meminum obat penenang saat berhenti di dapur tadi. Serena dan mamanya segera memeasuki mobil dan tancap gas menuju ke tempat tujuan.

"mama bisa nganterin Serena? Emangnya mama gak kerja" tanya Serena.

"Kerja kok, habis nganterin kamu mama langsung berangkat. Nanti kalo kamu mau pulang biar mama suruh orang kantor buat jemput kamu. Inget jangan pulang sendirian kalau ada apa-apa langsung telfon mama" ucap Maya panjang lebar.

"Iya mamaku" jawab serena. "Oh iya ma, kemarin di rumah sakit mama kenal cowok yang nolongin aku?" Tanya Serena.

Raut muka Maya berubah seperti orang terkejut saat putrinya menanyakan pemuda yang kemarin menolong Serena. "Ah dia, mama ga tau" ucap Maya. Oh mama gatau tapi kok keliatan udah kenal banget ya, batin Serena

"Udah sampek nih, kamu hati-hati ya, ingat pesan mama tadi" ucap Maya setelah berhenti tepat di depan toko buku. Serena turun dari mobil sedikit menggigil saat melihat kendaraan yang berlalu lalang tapi dirinya sedikit lebih tenang karena pengaruh obat yang ia minum tadi.

Serena berpamitan pada mamanya dan segera masuk ke dalam toko, ia tak ingin berlama-lama berada di luar.

Serena berjalan menelusuri toko. Toko buku ini cukup lengkap, mereka menyediakan bermacam-macam genre buku, komik, alat tulis bahkan alat lukis. "Akhirnya nih toko dengerin saran gue xixixi" gumam Serena.

"Rena" teriak salah satu pegawai toko yang menghampiri Serena. Serena yang mendengar namanya dipanggil lalu menoleh ke belakang dan mengernyitkan dahi.

"Ih beneran Serena, gue kira gue salah liat" ucap pegawai toko itu.

"Eh kak ibeng, kakak masih kerja disini?" Ucap Serena. Pemuda yang dipanggil Ibeng itu agak tersentak saat Serena memanggilnya 'kak'. Pasalnya Serena dulu memanggilnya 'Coy Ibeng'.

"Panggil kayak biasanya ajalah Ren, gue kaget liat lo tiba-tiba jadi sopan gini" ucap Ibeng blak-blakan.

"Iya, aku kesana dulu ya kak" ucap Serena singkat dan berlalu dari Ibeng. Ibeng membiarkan gadis yang terpaut 6 tahun  dengannya itu dengan raut wajah yang sedikit kesal tapi juga merasa iba pada Serena.

Serena menghampiri barisan buku dengan tema pendidikan. "Akhirnya ketemu" gumamnya. Ia menemukan barisan buku persiapan SBMPTN di rak paling atas. "Shit"umpatnya saat ingin meraih buku itu tapi tangannya tak sampai. Akhirnya ia sedikit melompat, bukunya dapat tapi terbang ke arah pengunjung lain dan mengenai kepala salah satu pengunjung. mati aku,gumam Serena.

SerenityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang