Prolog

22 2 2
                                    


"Sebuah imajinasi adalah hal yang  baik kata mereka. Namun mengapa tidak dengan imajinasi ku? "

#Naomi Alessandra Xavier

****

"Ini nyata bunda, apakah kau melihat boneka ku ini bicara padaku?" Ucap gadis kecil berwajah imut pada sang bunda.

"Iya sayang , bunda melihatnya" Jawab wanita paruh baya yang terlihat masih muda itu.

"Dia berhalusinasi kenapa kau terus mendukung halusinasi nya itu" Ucap laki laki paruh baya yang juga sedang bersama gadis kecil itu.

"Ayah?, aku tidak berhalusinasi, lihatlah boneka ini juga menggambar bunga untuk ku" Ucap gadis kecil itu.

"Kau berhalusinasi Naomi!, boneka ini benda mati, ia tak kan bisa hidup dan berbicara padamu! " Bentak sang Ayah.

"Mas!. Jangan bentak putriku seperti itu. Dia sedang berimajinasi, itu baik kan? " Sang Bunda mencoba memeluk gadis kecil yang kini tengah terisak itu.

"Imajinasi nya terlalu tinggi, mungkin anak ini sudah gila! " Ucap sang ayah sarkas.

"Putri ku tidak gila, dia hanya sedang berimajinasi saja"

"Terserah apa mau mu, kau urusi saja putri gila mu itu sendiri!. Aku pergi! "

Bahkan kini kedua anak dan ibu itu menangis bersama. Sedangkan kini sang ayah pergi dari rumah.

"Ayah..."

"Ayah..., jangan pergi"

****

Seorang gadis terbangun dari tidurnya. 
"Mengapa lagi lagi aku bermimpi masa kelam itu? " Ucap nya sambil mengusap wajah dengan kedua tangannya.

Ia sampingkan selimut yang masih menutupi bagian tubuhnya. Segera ia bangun dan bersiap pergi ke sekolah. Tak baik jika terus menerus mengingat mimpi itu.

Selesai mandi, ia bergegas memakai seragam sekolah nya. Pakaian putih abu abu itu dengan almamater SMA Angkasa dan nama identitas bertuliskan "Naomi Alessandra Xavier". Ya itulah nama nya.

" Pagi bi Lastri... " Sapa nya kala sampai di ruang makan.

"Pagi juga non Naomi" Jawab wanita paruh baya yang sibuk menata makanan di meja.

"Hari ini, Naomi mau ke perpustakaan bi, aku mau cari novel novel baru lagi" Katanya dengan penuh semangat.

"Memangnya novel non yang kemarin udah selesai di baca? "

"Sudah dong bi, semua novel yang ada di kamar sudah aku baca semua nya. Dan bibi tau ga?. Novel terakhir yang aku baca tentang seorang putri yang dilamar oleh pangeran." Ucap nya sambil membayangkan hal yang ia ingat dalam novel itu.

"Apakah aku juga dapat memiliki pangeran yang melamar ku bi? " Tanya nya masih dalam posisi menghayal.

Bi Lastri tersenyum lalu menjawab. "Tentu saja non, suatu saat nanti kan ada seseorang yang melamar non". " Sudah lah, sekarang non sarapan lalu berangkat sekolah" Lanjutnya.

ASTRONOMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang