2:PULANG

197 65 170
                                    

Heyyo apa kabar....

Jangan lupa Votekoment ya,lup Yuu 3000

********

"Gimana,mama mau kan??"tanya Dean dengan mata berbinar seraya menggenggam erat tangan Liara.

Liara menatap dua tangan penuh luka Dean menggenggam erat tangan nya,liara tak punya pilihan lain,karena ia tak ingin kehilangan Dean untuk kedua kalinya.

Liara menghela nafas panjang sebelum ia memutuskan sebuah keputusan,ia menatap intens manik mata Dean yang bergetar,"iya tuntun mama ya"Liara tersenyum mengelus pucuk kepala Dean.

"Iya!!"seru Dean antusias.

"Asyhadu an la ilaaha illallaah,"

"Ashadu anla ha illallah.."ulang Liara.

"Wa asyhaduanna Muhammadar Rasulullah"

"Wa ashadu,anna rasulullah rasulullah"ulang Liara sekali lagi.

Dean langsung memeluk Liara dan tak mau melepas nya,dengan Liara mau bersyahadat semua kemenangan kembali direbut oleh nya.

"Kalo boleh tau kenapa kamu sebut Dean terus??"

"Eee mama nama rizan sekarang Dean Angkasa Aksaranata,sekarang panggil Dean aja ya ma,kalo mama manggilnya Rizan bikin ingat kenangan buruk aja ,"

"Iya,baik siap pangeran!!"

"Disuruh panggil Dean malah di panggil pangeran,"geleng Dean.

Keesokan harinya...

"Mama bisa anterin Dean ke panti??"pinta Dean setelah duduk di samping Liara yang barusan selesai memutuskan teleponnya.

"Hah kenapa,kalo ada masalah bilang aja sayang kenapa tiba-tiba mau balik ke panti??lagi"tanya Liara resah.

"Ngak gitu mah,Dean udah 2 bulan pergi dari panti,Dean belum pamitan sama nenek dan yang lainnya,mereka pasti khawatir banget Dean kenapa ngak pulang-pulang, Dean juga ngak kirim pesan apa-apa ke mereka karena HP Dean hancur pas kecelakaan waktu itu"jelas Dean dengan nada Rendah.

"Iya juga ya,ya sekalian nanti mama mau berterimakasih kepada kepala panti udah ngerawat kamu selama ini,kita berangkat nanti sore aja ya,soalnya mobil lagi di pake pak Juan"kata Liara merapikan buku majalah di atas meja.

"Iya makasih ma"

"Buat luka kamu masih sakit??"tanya Liara kemudian.

"Buat yang di lengan udah sembuh lukanya dah kering,tapi yang di pundak masih rada-rada sakit perih gitu ma kalo gesekan sama baju,"kata Dean melipat lengan baju memperlihatkan lukanya pada Liara.

"Ohh,perbannya udah harus di ganti,besok kita ke rumah sakit ya,"senyum Liara.

"Ma,Abang di mana??"tanya Dean mengalihkan pembicaraan.

Liara langsung terdiam,ia meremat roknya dengan erat,"Pas persidangan hari itu,mama kalah sehingga Abang kamu terpaksa ikut sama papa kamu,"ucap Liara .

"Mama punya foto Abang,Dean penasaran muka dia sekarang..."

"Ngak ada,Abang kamu tipikal orang gak suka difoto pas di foto pasti gerak gerak dianya,alhasil fotonya kabur semua deh,kalo tahu akhirnya berujung seperti ini dari dulu mama paksa potret muka dia yang banyak hahah!!"gelak Liara getir.

"Lagian kan kalian kembar,kan mukanya ga beda-beda amat,"tambahnya.

"Beda kita ga identik,pasti beda,Heemmm..."entah kenapa tiba-tiba suasana hati Dean berubah, yang tadi ceria sekarang jadi murung.

DEANDEN(REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang