9:DAMAI

119 35 89
                                    

14:00
Perbatasan Antara SMA BERLIAN dan SMA Batu bara.

"Kita mau minta maaf sama kalian karena keributan kemarin,gue harap kalian semua mau memaafkan,"ucap Eden dengan nada lembut.

"Kita ga akan nerima maaf kalian gitu aja,ini teman kita matanya hampir buta karena kemasukan cet yang di lemparin kenari,ini juga dua orang harus masuk ke rumah sakit gara-gara di gebuk,pokoknya kalian harus tanggung jawab!!"sembur Damar ketua OSIS SMA batu bara,ia juga korban akibat kejahilan Gavian kemarin.

"Halah kalian lebay,masa sih cuman gara-gara kena cet dikit langsung berkoar-koar"Sembur Gavian menunjuk-nunjuk ke arah Damar dengan wajah marahnya.

"Ehh Gavian itu bukannya cowok yang pala Mullet juga ikut ngeroyok kalian hari itu!!"tunjuk Dean yang tiba-tiba muncul entah darimana.

"Sial si cebol mematikan,"batin cowok berkepala mullet itu.

"Heh apa yang udah lu lakuin??"kata Damar mencengkram kerah baju cowok itu.

"Gua disuruh Rasha bang,"Gagapnya ketakutan dengan tatapan maut dari Damar.

Damar menghembuskan nafasnya gusar."Gini yang keroyokin kalian itu geng Rasha,termasuk curut mullet ini juga anggota geng abal-abal itu,mulai sekarang lu gue keluarin dari OSIS,"ucap damar dengan tatapan membunuh.

"Dan konflik kalian sama Radha gaada kaitannya sama kami,tapi karena gua OSIS SMA batu bara Rasha biar gua yang urus,"ucap damar Tenang saat mengetahui Cikal bakal permasalahan di mulai oleh Rasha atau Adiknya.

"Kalo gitu gua OSIS SMA batu bara sekaligus Kakak dari Rasha,gua minta maaf"Damar menundukkan kepalanya.

"Iya kita maafin,sekarang damai,"saat Eden hendak berjabat tangan dengan damar tiba-tiba Gavian menepis keduanya.

"Gua gak bakal maafin kalian semua"garang Gavian seperti anak Anjing liar.

"Udan spion!!!udah cukup,"Arsen menahan dada Bidang Gavian untuk maju kearah Damar.

"Jadi dengan begini,kita damai ya mari berjabat tangan dengan begini semua masalah akan selesai,"kata Eden tersenyum sipit.

"Iya,"Damar meraih tangan kekar Eden dan menjabatnya.

"Kalo gitu kami balik dulu bro,Bel masuk udah bunyi,kalo ada masalah sama Rasha lapor aja sama gue ntar gue hajar sampe mampus"kekeh Damar serasa teman akrab dengan Eden.

"Iya okelah.."kekeh Eden menepuk pundak Damar.

"Tunggu!!"cegah Lea,damar memutar balik tubuhnya dan mendapati seorang gadis berambut pendek yang tingginya hanya sedadanya,"maafin saya kak,waktu itu saya juga ikut ngehajar temen kalian hingga berdarah,jujur waktu itu saya panik banget,saya minta maaf"mohonnya semelas melasnya seraya menyatukan dua tangannya.

Damar langsung membuang pandangannya dengan upaya tidak terpengaruh dengan tatapan kelucuan mematikan dari Lea bahasa kerennya salting.

"Iya gak apa-apa kok,E'hemm..btw 08 berapa dek!!"deham Damar sambil mengedipkan matanya genit abis.

"Woi anjeng!!berani-beraninya lu minta nomor HP Lea sini nomor gua juga lu masukin,"teriak Gavian yang terlepas dari pertahanan Arsen.

"Kayaknya kita harus pergi ada biawak Rabies yang lepas,"kekeh Damar mulai memanjat tembok pembatas.

"Woi berhenti Monyet!!Grrttt"Gavian mengertakkan gigi-giginya.

"Dadah adek comel!!,"kata Damar menerbangkan kiss bay pada Lea.

Lea hanya berekspresi jijik sambil menangkis-nangkis udara di depannya.

DEANDEN(REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang