10

634 109 22
                                    

Semua orang yang ada dalam ruangan itu ikut berdiri ketika melihat sang atasan bangkit dari duduknya.

"meeting hari ini saya akhiri" tanpa babibu lagi Jaehyun melengos pergi begitu saja meninggalkan ruang meeting.

Suka-suka pak bos lah ya:)

Keluar dari lift Jaehyun tetap dengan tampang datarnya meskipun para staff dan pegawai membungkuk hormat dan menyapanya.

Setelah membereskan berkas-berkas yang berceceran di atas meja, Jaehyun melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya nya yang sudah menunjukkan pukul 19.10

Ah.. Pekerjaannya banyak sekali hari ini hingga dia telat pulang ke rumahnya.

Memakai kembali jas navy nya lalu mengambil tas kerja bersiap untuk pulang ke rumah.


***


Jaemin, Sunghoon, dan Haruto dari tadi masih stay di sofa dengan Jaemin yang bersender pada sofa, Sunghoon yang menumpu wajahnya menggunakan tangannya, lalu Haruto yang memainkan jari-jari tagannya.
Gabut breee....

Ketiganya tidak ada yang ingin membuka percakapan sejak Jennie meninggalkan mereka ke kamarnya. Mereka masih takut melihat raut wajah Jennie yang sepertinya marah(?) hingga akhirnya sang papa pulang.

"serius banget tuh mu-  loh Jaemin muka kamu kenapa? Kok bonyok? Abis digeprek apa gimana dah" kata Jaehyun sambil melepaskan dasinya lalu membuka dua kancing teratas kemeja putihnya dan menggulung lengan kemeja itu sampai siku nya.

Merasa tak mendapat jawaban Jaehyun pun mendekati tiga putranya itu.

"mukanya jangan ditumpu gitu. Ga baik" Jaehyun menarik tangan Sunghoon

"kenapa sih? Galau? Putus cinta? Sini curhat sama papa" kata Jaehyun lagi

"papa kok pulangnya telat?" bukannya menjawab, Haruto malah balik bertanya

"kerjaan papa banyak banget tadi. Muka kamu kenapa Jaemin?" Jaehyun mengulangi pertanyaannya

"abis adu jotos dia tuh" adu Sunghoon

Jaemin mendengus lalu menceritakan kejadian itu tanpa ada yang terlewatkan sedikit pun bahkan ia bercerita sampai dimana Jennie mengobati lukanya.

"emosi aku tuh, ga suka pake bawa-bawa orang tua cuma gara-gara masalah ga jelas asal usulnya. Dia ngerendahin didikan mama sama papa"

Jaehyun menghela nafas mendegar ucapan Jaemin "kalo emang masalahnya ga jelas kenapa kamu harus pukul dia? Ga usah diladenin kan bisa. Biarin anjing menggonggong nanti kalo dia udah cape juga pasti berhenti"

"mama kayanya marah. Gimana dong pa aku takut" mata Jaemin berkaca-kaca

"heeeeh lo nangis kak? Cengeng banget sih" cibir Sunghoon

Haruto menempelkan jari telunjuknya di bibir Sunghoon "ssttt diem"

Sunghoon pun menyingkirkan jari adiknya "najis. Bau neraka"

"mama kamu engga marah kok. Udah jangan sampe tuh air mata jatuh" ucap Jaehyun lembut

"pasti marah paa aku liat mukanya datar mulu dari tadi. Mama juga sampe ga masak hari ini"

nge-BUG family«Jung Jaehyun [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang