Mula rasa malu pikat Asa

92 2 0
                                    

" Bagaimana jika kita membuka kisah yang biasa ini dengan cara yang tidak biasa?! "
(Celotehan pemuda yang setengah mati mencari pembahasan).
" Gak jelas nya bang hehehehe ",
Balasan telegram seorang wanita menakjubkan namun, sadar bahwa mengindikasi tertawa namun terpaksa.
Tafsir masa, 'dahulu kala'.

Tahan sebentar,
Memang benar-benar Argumen membosankan.
namun,
Entah bagaimana?
Atau,kau tahu dan punya jawabannya?
Hanya dengan sebuah kata biasa itulah, jadi hal terbahagia paling sederhana dalam isi otak kepala membuat perdebatan diskusi ria dengan jiwa.

Sungguh,kisahnya telah terkonsep rapi dan takjub dalam hidup,Pada akhirnya yang tak bisa terpungkiri kisahku hanya menjadi pemeran pengganti dalam konsekuensi hidupnya.
'Kilas balik 9 Oktober,2019'.

            Gerasa-gerusu gema beriringan dengan Kicauan "Selamat, selamat yah, selamat juga yahh".
" Alhamdulillah akhirnya... "
" Ini hadiah untukmu,waaahhh terimakasih yaa udah sempat datang "
" Ehhh foto dulu lah,foto dulu yuk "
dan terlihat juga tangisan tersedak-sedak sedang memeluk masing-masing orangtua nya terjadi tepat persis di sekeliling ku.
Sangatlah pecah suasana diruang kedap suara dengan ruah riuh manusia.
Namun bagiku,terasa
bodoamat dengan itu semua!.
Ya,
itu terjadi pada waktu penutupan acara Wisuda kuliah yang katanya puncak kebanggaan mahasiswa setelah beberapa tahun bergelut dengan ilmu,
'dan ingat! tu hanya katanya'.

               Tidak seperti kebanyakan kawan maupun mahasiswa lain yang tak semua ku kenal, mereka sangat antusias dalam gelar Sarjana muda dilengankan pada pundak dan toga.
Pemuda sederhana dibawah standar biasa ini, hanya menoleh kiri menoleh kanan celingak-celinguk 'hah heh hah heh' gigi cengingiran.
(Coy') gelar kehormatan yang mengartikan (kurang waras) tersematkan dan melekat pada area kawasan kampus pada masanya,
Terpantau sedang mencari kesana-kesini dimana keluarganya dan seakan menantikan seseorang yang istimewa serta menakjubkan yang terbaca sirat kedua matanya.

Tampak pasrah dan sudah bosan menatap keramaian, grrr....grrrrr...grrr...
Getar ponsel di saku celana bahan Coy' mengangetkannya,memberi tanda bila ibu yang menelfon.
Ibu : " Ibu dan Om mu (Suami ibuku/ayah tiriku) Menunggu dikantin yahh bang ".

Coy' :"nOke, bentar lagi kesitu ",, (Menutup satu telinga teriak lantang).

Jalan bergegas,Memaksakan desakan tinggalkan ruang yang penuh kebuntuan.
Baru saja beberapa langkah keluar..
wajah tak asing terlihat, rupanya adik-adikku yang menghampiri lalu menarik tangan menuju tempat ibuku,tak disangka mereka pun di ajak oleh ibu, terkecuali satu adikku yang terlebih dahulu beranjak menggapai mimpi di ibukota.

Sesampainya,Terlihat Ibu sedang berdiri dengan wajah kemerahan mata berbinar' tiba-tiba langsung menangis dan memelukku bagiku sangat aneh,
Pasalnya belum pernah sedari kecil sampai dengan beranjak usia rasakan hangat pelukannya.
('Mungkin sedikit bangga,karena tidak sepeserpun meminta uang kepada keluarga,bisa dibilang berkat beasiswa yang didapatkan susah payah').

Setelah melapas peluk,Ibu memberikan boneka wisuda yang dijual di depan kampus,semakin aneh bukan terasa.
(Laki-laki diberikan boneka,yah.. terjadi kembali ahh bodoamatlah jilid dua.)

" Tak ada kah teman Perempuan yang ingin mengucapkan selamat atau berikan hadiah gitu bang? ".
Baru saja duduk di kursi sambil bercanda dengan adik-adik pertanyaan ibuku sangat menyakitkan.
senyuman tipis balasanku sambil menoleh ibu, lalu kembali bercanda dengan adik-adik anggap tak terjadi apa-apa.

Tak lama,Nada dering lagu shiela on 7 terdengar diponselku.
Ahhh, Koplok dari Rani rupanya..
(Seorang gadis yang pernah belak-belakan menyukai ku,padahal lumayan cantik nan menawan)
Coy' :" Assalamualaikum kenapa Ran? "
Rani :" Waalaikuumusallam,Kamu dimana? Aku di depan Aula "
Coy' :" Sini saja kesebelah,dekat kantin.(Kata laki-laki sok ganteng,sok cuek,sok iya) "

Yaa.. dia pun muncul, memberikan buket coklat sejenisnya lalu ucap selamat, minta foto bersama dengan bumbu paksa bergandengan tangan,Kemudian pamit, Karena dia harus kembali bekerja dikantornya,(Syukurlah sedikit Lega walau ada rasa iba sudah menyempatkan hanya untuk pria biasa).
Petaka lain bermunculan,bak kereta begitu pula dengan wanita-wanita kenalanku yang beriringan datang seperti 'Rani' tak jauh berbeda,paling hadiahnya yang beda.
(Tak usah ku sebutkan nampaknya membosankan).
'Sungguh, bukan salah satu dari mereka yang ku tunggu.
Apa dia lupa? Atau tidak sempat kesini yaa??
(Lamunan sesaat tatapan kosong melompong').

Melirik pelan-pelan layar Ponsel, berharap ada sepercik keajaiban sembari bibir mengucapkan mantra(Doa).
Hebatnya, seketika tiba-tiba terlihat..
Notifikasi telegram mencengangkan, karena pertanyaan yang terlihat jelas

" Assalamualaikum bang dimana? Bisa kesini didepan gedung utama gak ?, waktuku sedikit bang mau kuliah lagi,bisa bertemu sebentar bang? "

Zzzzzreekkkkk!!! Kursi tergeser, tubuh terasa berdiri sendiri kemudian sumringah tak wajar,
Langsung mengetik balasan di layar ponsel
" Di kantin dek, sini saja ". (Dengan kedua ibu jari gemetar tak tau rasa ini kenapa kurang ajar)
" Bahagia nya Calon yahh yang datang "?
(Om ku menyinyir)
Senyum lebar mata mengicil balas bahasa tubuhku.

Nayanika' :" Assalamualaikum bang, Barakallah atas gelarnya. Semoga bermanfaat untuk kedepannya ".
Sambil memberikan buket bunga berwarna merah yang didepannya boneka bertopi mirip beruang dengan pita hiasnya.

Gadis dengan gamis hitam menyapu debu, telapak tangan berlilit dengan kain bahan,dan penutup wajah seperti jubah hampir tak tampak sedikit pun kulit terlihat kecuali mata.
(Benar' dia yang membuat ku tak faham jelaskan rasa dan asa, Nayanika namanya :Dengan arti mata indah yang memancarkan daya tarik langka purba)

Coy' :" Waalaikuumusallam dek ",(jawabku dengan menguatkan diri agar tidak tegang dan tidak salah tingkah)
Namun, tetap saja matanya berlawanan arah entah kemana
" Siap, terimakasih.
Dengan siapa kesini ? "

Nayanika:" ni, sama temen.
Maaf yah bang kami tidak bisa lama, soalnya ada mata kuliah sejam lagi jadi harus bergegas kembali ke kampus ".
(kampus Naya berada di provinsi pulau Bangka dengan jarak tempuh -/+ 1/2 jam perjalanan dari kota di kampusku.)

" Okelah, ehmm. He...
Oke, "(tiba-tiba entah ada angin puting beliung apa?)
Mulut ini berkata :" ehh temennya Naya', boleh fotoin kami berdua gak untuk kenangan hehehe " (padahal tak ada yang lucu pada saat itu)
Teman naya mengiyakan dan naya pun terpaksa juga mengiyakan ajakkan ku seperti nya.
Dengan pose hampir satu meter jarak antar kami berdua, karena faham tentang Naya (dimana adab tentang syariat Islam yang mengharuskan kami berjauhan).Dua kali tanda flash jepretan kamera dari temannya Naya menyudahi pertemuan itu,
Kemudian Naya bergegas pamit,

Naya :" Sekali lagi Barakallah yah bang,ingat ilmu harus bermanfaat,
Assalamualaikum bang ".
Coy' :" Siap dek,Hati-hati , waalaikuumusallam "
(jawabku dengan lepas).

Dari situlah titik dimana hati berunjuk rasa dengan otak kepala
'Dia ialah wanita yang memang benar-benar untuk pendamping hidupku' (Yaa..
walau sering ditentang otak kepala,
Memangnya sudah pantas boy' seperti mu dengan wanita yang mengerti dan menjalankan syariat Islam dengan Istiqomah bersanding otak mesum seperti mu!! ')
Ada benarnya juga tapi niatku seakan tak berubah ingin mengetahui banyak tentang agama tak perduli dengan tantangan menerjang,demi Dia membuat hati dan kaki beradu detak.
(Sombongku yang salah berawal).

Do'a Berbeda ArahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang