Nayanika Diru

66 2 0
                                    

Gadis bermata sendu dengan daya tarik nan luar biasa' dibungkus rupa akhlak yang mempesona.
(Diskripsi hampir sempurna dari seorang pemuda dibawah standar biasa).
Baru kali ini ku jumpai sosok wanita sepertimu, entah harus dari penjuru mana untuk memulainya.

Kisruh,beban rasa' bila harus mengangkat kisah tentang dirinya,
Ingat namanya saja jiwa terasa kalah' apalagi harus mengucapkan namanya,
Benar-benar terasa kelut lidah,tampak setengah gila.

Untungnya,
Memiliki obat penawar yang jauh lebih hebat, yaitu sholawat' agar kembali lebih dikuatkan oleh Rabb penguasa jagat raya.

Kau tau..
Begitu seringnya ku menatap ujung langit,berdoa sembari seakan bertanya pada Rabb kita tanpa bosan dan berharap keajaiban,

Apakah ini benar rasa Yaa Rabbii.... ?
Apakah dia yang tepat kelak jadi makmumku Yaa illahii... ?
Apakah dia orang yang ditakdirkan untuk menjadi ibu anak-anakku Yaa Rahman.. ?
Apakah memang dia yang akan menjadi kebahagiaan atas kisah keluh pahit hidup selama ini Yaa Raahiim.. ?
Banyak hal ingin ku pertanyakan,
Dan doaku begitu sederhana..

Bila memang dia yang benar-benar diperuntukkan untukku jagalah dia,berkahi setiap hidupnya,bahagiakan dia dan pertemukan lah kami pada waktu dan keadaan yang tepat Yaa Rabbii...
Jika bukan, jauhkan, jauhkanlah rasa dan prasangka ini, pertemukan dia dengan Laki-laki yang baik pula, sabarkan dan kuatkan atas hati hamba Yaa Allah. Kau maha pembolak-balik hati. Ridhoilah setiap pintaku.
Aamiin Allahumma Aamiin.

(Kembali kilas balik setelah menyelasaikan pendidikan dan beranikan diri merantau ke ibu kota).

             Beberapa hari setelah kelulusan kuliah,(Coy') lakukan gerak cepat untuk mencari lowongan pekerjaan, dari mulai koran,media sosial dan berita terpantau tak terkecuali menanyakan kepada teman dan saudara.
Atas usahanya, tak selang beberapa hari ada kabar bahwa pamanku menawarkan pekerjaan di Jakarta mengikuti jejak adikku yang telah lama disana.
Mula ragu, namun kesempatan untuk mengenal daerah luar apa lagi ibu kota sangatlah terbuka.

     "Masih bujangan juga terima saja
,Canda serius pamanku merayu-rayu"

            Setelah berjam-jam berfikir keras akhirnya benar-benar memutuskan untuk berkelana ke ibu kota,yang kata orang ibu tiri kalah jauh kejamnya.

Bukanlah persiapan atau mental yang pertama kali terfikirkan dibenakku,namun anehnya 'Nayanika' lah pertama kali teringat yang ingin ku beri tahu terlebih dahulu.
Detik itu pun sebelum memberi kabar kepada Naya, terlebih dahulu menelfon ibu dan nenekku untuk meminta restu (karena memang mereka berdua ialah wanita terbaik dalam hidup yang ku punya).

Setelah meminta restu ibu dan nenek, akhirnya tiba waktunya mengabari berita ini kepada Naya.
Apakah dia akan biasa saja, atau hanya akan membalas iba(anganku melalang buana).

Ketikan kata demi kata ku tuliskan di keyboard lini masa aplikasi privasi kami dalam berbagi cerita,
Coy' : Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Naya, apa kabar? Sedang dimana? Kuliah atau sibuk dengan usahanya?
Semoga dilancarkan dan diberkahi Allah SWT yah..
Oh ya nay, ku rasa bakal lama untuk membalas chat ini, tapi tak apalah.
Hanya ingin memberi tahu, bahwa besok saya akan berangkat ke Jakarta untuk memulai petualangan baru ,tepatnya untuk pertama kali bekerja sih hihihi.
Pamit yah, tenang saja seusai dari kontrak kerja, insyaallah saya akan kerumahmu untuk mengikatmu (emoticon tawa pada ujung kalimatku tak terhitung jumlahnya)

Sesuai dugaan ku, chat balasan terlalu lama ku tunggu.
Peralatan dan baju ku persiapkan,
Masukan dalam tas dan koper usang milik Kakek ku.
Rencananya malam ini akan berangkat kerumah ibuku yang dekat dengan bandara (Depati Amir) julukannya.
(Sedari kecil ku tinggal dan di besarkan oleh nenek karena ibu menikah dengan suami barunya kata nenek bercerita saat umurku tumbuh dan mulai bertanya-tanya).

Setelah sibuk menyiapkan untuk keberangkatan,ku tak lupa menghampiri satu per satu sahabat yang berjasa, ucapkan kata pamit walaupun pahit, karena ku tau  balas mereka sungguh menyebalkan
(Coy' kamu akan pergi ke Jakarta pastilah ada yang kurang saat kau pergi lama)
Sukses yahh..
Pulang kesini kita makan-makan dan liburan jangan terlupa.(salah satu sahabat kampung dan terdengar banyak tawa sambut sahabat lainnya).
Satu sahabat lagi yang ingin ku hampiri dan mengajak keliling kota pada sore itu, (beminem) salah satu sahabat akrab kala kuliah, sepemikiran dan sangat haus akan wawasan, kocaknya tak jauh kalah dengan jarjit sing film kartun yang terkenal berasal negeri Malaysia.

Kamipun memutuskan untuk makan ketoprak di pinggiran jalan emperan samping terminal lama,
Berbagi rasa,asa dan semangat tak lupa saling mendoa.

           Tiba-tiba ponselku berbunyi, kali ini lagunya berbeda dengan nada dering biasa yang sering ku gunakan. Lagu where ever you are one ok rock band asal Jepang sengaja ku istimewa kan agar mengetahui Nayalah yang membalas pesanku.

Naya : Waalaikuumusallam warohmatullahi wabarokatuh bang, sedang di kos..
Maaf yah balasnya lama, soal nya banyak pesanan..
Alhamdulillah akhirnya bisa kerja yahh bang, selamat dan semangat pasti nenek kesepian ditinggal abang cukup lama.

(Balasannya yang ku tunggu bukanlah itu point utama, tapi ya sudahlah ku rasa dia hanya iba dan tak begitu memikirkan serta anggap canda pesanku yang terdapat pada paragraf terakhir tentang keseriusan meminangnya).

Sedikit kekecewaan dengan rasa tidak lega untuk meninggalkan kampung halaman karena masih ada sedikit tanda tanya,namun..
sebagai laki-laki haruslah kuat dan tangguh.
(Hanya dapat ku baca balasan pesannya, anggap semua baik-baik saja dan tak mau lagi berharap apa-apa).

Lagi-lagi kau tak tertebak,baru saja pasrah..
Kau mengirimkan lagi pesan menanyakan sekarang dimana? Entah apa tujuannya.
jawabku singkat, masih di kota dekat terminal lama.

Momentum tak terduga kembali terjadi,tapi kali ini buat sekujur tubuh menggigil mengeluarkan keringat dingin entah apa maknanya..

Seakan tak percaya seorang (naya) menyuruhku datang kerumahnya untuk mengatakan keseriusan kepada ibunya?. (Ini mimpi atau mimpi yang jadi nyata, atau lagi masih ada seribu tanda tanya didalamnya).
Apa yang harus ku jawab?
Kau tahu,ku baru saja ingin memulai bekerja dan belum punya apa-apa bila ibunya menanyakan tentang apa yang ku punya untuk melepas anaknya.

Bagaimana ini?
Tapi ku coba tak patah dalam semangat, beranikan diri untuk mendatangi ibunya,bila niatnya baik InsyaAllah pasti diberikan jalan terbaik.

Setelah melaksanakan ibadah sholat maghrib,ku pun bergegas menuju kerumah Naya.( Tanpa membalas pesan dan mengatakan ingin datang kerumahnya).
Tak terlalu jauh jaraknya namun detak jantung memompa darah sangat cepat tangan dan kakiku gemetar seakan rumahnya hanya selangkah.

Satu loyang martabak manis rasa cokelat ku kaitkan pada motor untuk bekal sederhana keluarga nya.
ditemani beminem yang seakan telah faham dan tidak banyak tanya sembari menguatkan dan mengingatkan.
Dengan bibir tak henti-hentinya berdoa yang tersematkan dalam perjalanan agar tak gugup dan dapat meyakinkan kedua orangtuanya.

Do'a Berbeda ArahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang