Rumah sangat sepi saat Sea pulang. Sepertinya Sophie dan Noah memang sudah berangkat dan Sea tidak tahu dimana keberadaan Cavell, karena saat disekolah pun mereka tidak pernah bertemu.
Tak ambil pusing, Sea langsung menuju kekamarnya untuk tidur siang. Nanti malam ia dan teman-temannya akan pergi ke klub tempat biasa mereka menghabiskan waktu. Karena masih merasa kenyang, Sea segera merebahkan diri setelah membuka semua seragam sekolahnya menyisakan bra dan celana dalam. Tak butuh waktu lama untuk Sea tenggelam dalam rasa kantuknya.
Sea berdecak kesal saat ponselnya terus saja berdering, menganggu waktu tidurnya yang ia rasa baru sebentar. Dengan mata masih menutup, Sea mengangkat telfonnya tanpa melihat siapa yang menelfon.
"Sea, jangan bilang lo tidur ya. Ini kita udah sampe di klub." Suara Alora terdengar teredam oleh musik yang ada disana. Sea bergumam pelan sebelum mematikan sambungan mereka.
Matanya terbuka sedikit dan melihat sekarang sudah pukul sepuluh malam. Ternyata ia tidur lama sekali, lebih dari enam jam. Sea bangkit dari tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi, memakai pakaiannya asal dan membubuhkan sedikit make up sebelum keluar dari kamar.
Sebelumnya jika ingin dugem, Sea akan bilang menginap dirumah salahsatu temannya pada Sophie. Tapi sekarang wanita itu tidak ada dirumah, hanya ada Cavell yang dengan tenang duduk disofa ruang kelurga, sibuk mengganti saluran televisi.
Tak ingin merasa canggung, Sea ingin langsung pergi saja tanpa berbasa-basi dengan Cavell. Tetapi pemuda itu sudah lebih dulu buka suara meskipun matanya masih menatap layar televisi. "Mau kemana?"
"Mau keluar, ada janji. Gak usah ditunggu, gue mau ke rumah teman bisa jadi nginep." Tak ingin mendengar apapun lagi Sea berlari kecil keluar dari rumah dan langsung mengendarai mobilnya. Sea tidak mau Cavell melarangnya ini itu dengan alasan tanggungjawab pemilik rumah selama orangtua pemuda itu tidak ada.
Memasuki area klub yang mulai ramai karena memulai jam aktif buka, bukan hal sulit bagi Sea menemukan keberadaan teman-temannya. "Lo pasti ketiduran lagi."
Sea tersenyum tipis mendengar gerutuan Olive padanya. Ia mengambil duduk disebelah gadis itu dan dengan santai menuangkan minuman yang sudah temannya pesan lalu meminumnya. "Varsha mana?" Tanya Sea karena dimeja itu hanya ada Alora dan Olive.
"Lagi ngamar kali sama Regan." Balas Alora acuh seraya membuang asap vape-nya begitu saja.
Bisa dibilang pergaulan yang Sea miliki cukup bebas. Teman-temannya bukanlah anak baik-baik. Minum, merokok dan seks adalah hal biasa. Sea tidak masalah selama itu bukan narkoba karena urusannya jadi lebih panjang dan ribet.
"Eh kalian jadi kan bikin tatto besok sama gue? Awas aja kalo engga." Alora kembali angkat bicara mengingatkan teman-temannya tentang rencana mereka dihari libur besok.
"Sore. Siang masih molor gue." Sahut Sea yang langsung menandaskan minuman digelasnya.
Besok hari libur sekolah dan karena itulah mereka pergi ke klub dan minum-minuman sampai mabuk.
Sekarang sudah hampir dini hari dan Sea memutuskan untuk pulang ke rumah keluarga Harris tempat ia tinggal sementara ini. Merasa masih punya kesadaran, Sea mengendarai mobilnya sendiri menuju ke rumah yang hanya ada Cavell seorang diri. Karena biasanya Sea akan menginap dirumah salahsatu temannya jika dari klub karena tidak enak dengan Noah dan Shopie.
Dengan kesusahan Sea membuka dan menutup pintu gerbang sendiri karena tidak ada satpam yang berjaga. Dalam keadaan yang antara sadar dan tidak sadar, Sea berusaha fokus dan menekan bel rumah. Baru dua kali ia tekan, pintu sudah terbuka dan menampakkan Cavell yang masih sama seperti saat tadi Sea tinggalkan, mengenakan pakaian rumahan dan wajah tanpa ekspresi.
Fokus Sea buyar karena kantuk makin lama mendekatinya, ia jatuh didalam pelukan Cavell yang berdiri tepat didepan pintu. Untungnya Cavell dengan sigap menangkap Sea dan menaruh gadis itu disofa terdekat.
Cavell berdecak saat melihat Sea yang sudah tidak sadar dan berbau alkohol. Padahal tadi perempuan ini bilang tidak akan pulang, tapi malah kembali dengan keadaan seperti ini. Sedangkan Cavell sedari tadi menonton televisi yang menampilkan pertandingan bola dan baru saja selesai. Pada jam segini asisten rumah tangga pasti sudah tertidur, tidak ada yang bisa membawa Sea kekamarnya. Dan Cavell juga tidak ingin direpotkan oleh karena ia akan membiarkan saja Sea tidur di sofa. "Eunghh..."
Lenguhan itu menghentikan Cavell dari langkahnya yang baru mau ia ambil. Tatapannya jatuh pada Sea yang membuka matanya dan dengan sempoyongan bangkit dari tidurnya lalu berjalan mendekati Cavell, yang mau tidak mau menangkap kembali tubuh Sea yang hampir jatuh.
"Ngantuk." Sea tiba-tiba saja berkata dengan manja pada Cavell secara tidak terduga. "Aku ngantuk." Lanjutnya yang kemudian mengalungkan tangannya dileher Cavell.
Cavell tahu jika Sea tengah mabuk sekarang oleh karena itu perempuan ini bertingkah tanpa sadar. Baru saja Cavell hendak mendorong Sea, perempuan itu kembali berulah dengan menelusupkan wajahnya dileher Cavell dan mengendusnya. "Harum."
Kaki Sea memanjat naik hingga melingkar sempurna dipinggang Cavell, membuat Sea berada digendongan Cavell seperti koala. "Climb climb climb." Ujarnya dengan tawa cekikikan, perkataannya seolah perintah untuk Cavell menaiki tangga.
Cavell menghela nafas, dirinya tidak bisa melepaskan Sea dari pelukannya karena perempuan itu memeluknya sangat erat. Mau tak mau ia naik kelantai atas menuju ke kamar perempuan itu, mungkin saat itu pelukannya akan terlepas. Ternyata sesampainya dikamar pun, Sea tidak melepaskan pelukannya.
"Sea lepas." Perintahnya dengan suara tegas. Sepertinya Sea mendengar itu karena kepalanya menggeleng seolah menolak perintah Cavell untuk lepas dari pelukan pria itu. "Lepas."
"Tidak mau." Cavell berusaha melepaskan tangan Sea yang melilit lehernya tetapi tetap tidak bisa juga.
Kembali berdecak Cavell menyeret langkahnya menuju kamarnya sendiri meskipun Sea masih memeluknya Cavell tidak peduli. Ia butuh beristirahat sekarang.
Saat merebahkan diri diranjang, pelukan Sea otomatis terlepas. Perempuan muda itu bahkan sudah terduduk dengan mata masih terpejam, membuka semua pakaiannya menyisakan bra dan celana dalam lalu kembali memeluk Cavell. Cavell cukup terkejut saat melihatnya dan juga tak habis pikir secara bersamaan, perempuan mabuk ini benar-benar berbahaya. Sudah tidur dikamar laki-laki juga memeluknya hanya dengan bra dan celana dalam saja sebagai pakaiannya. Padahal Cavell pikir Sea adalah orang yang pendiam karena telah menjaga sikap dengan baik selama tinggal di rumah ini, sepertinya Cavell salah tentang itu.
Tak cukup memeluk leher Cavell, kaki Sea sekarang naik begitu saja memeluk pinggangnya. Dengan tidak berdosa menimpa kelakian Cavell yang tenang. Sekarang sikap Sea semakin mengusiknya.
Vote and Comment guys!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want a Baby (MOVE TO UNINOVEL)
Romance[COMPLETED] Sea dan Cavell hanyalah dua orang asing yang terjebak dalam hubungan yang Sea rencanakan. Hubungan ini bahkan tidak tahu harus disebut apa, Friend with benefit? Mereka bahkan tidak berteman. "Aku tidak mau membuat citra kamu buruk Cav. T...