Sea terbangun dari tidurnya dan langsung diserang oleh sakit kepala akibat minum-minum semalam. Dalam hati Sea mengumpati keadaannya sebelum kembali berusaha melawan sakit kepala untuk membuka mata. Ruangan ini gelap, sinar matahari sangat minim masuk melalui celah gorden membuat Sea agak sulit meneliti dimana ia berada sekarang sebelum terkaget melihat Cavell tidur disampingnya.
Sea berusaha mengingat apapun yang terjadi semalam setelah ia nekat pulang sendiri kemari. Setelah berhasil mengingatnya, Sea meringis. Bisa-bisanya ia bersikap begitu pada Cavell yang bahkan tidak pernah berbasa-basi dengannya. Kini tatapan Sea jatuh pada tubuhnya yang hanya memakai bra dan celana dalam, Sea benar-benar tak habis pikir betapa memalukannya ia didepan Cavell. Sea benar-benar tidak punya muka sekarang.
Perlahan Sea turun dari ranjang dan mencari pakaiannya sebelum memakainya dan keluar dari kamar Cavell. Sea tidak tahu harus bersikap seperti apa pada Cavell setelah ini, mungkinkah ia perlu meminta maaf atau lebih baik ia pura-pura tidak ingat saja? Beruntungnya Cavell bukanlah tipe pria yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, pemuda itu benar-benar orang yang baik. Dunia Cavell dan dunia Sea berbanding terbalik.
Sesampainya dikamarnya sendiri, Sea memilih untuk melanjutkan tidur. Ia masih ingin bergelung dibalutan selimut belum mau berkegiatan apapun mengingat ini adalah hari libur.
Waktu menunjukkan pukul dua siang, barulah Sea mendapatkan niat baik untuk bangun dari tidurnya yang nyenyak. Selama tinggal dirumah ini Sea mendapatkan ketenangan, benar-benar tenang karena semua penghuni rumah ini tidak pernah merecoki dirinya bahkan asisten rumah tangga tak pernah sok ingin tahu. Sea memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum mengisi perutnya yang keroncongan -alasan utama mengapa ia bangun.
Tak butuh waktu lama bagi Sea membersihkan dirinya dan segera turun ke lantai bawah yang sudah dipastikan tidak ada siapapun, Cavell juga sepertinya sudah pergi mengingat ini lewat tengah hari. Sea makan dengan tenang apa yang bisa ia temukan didapur untuk mengisi perutnya. Rencananya ia akan pergi kerumah salahsatu temannya atau kemanapun untuk mengisi waktu yang sangat membosankan ini.
Karena terlalu fokus pada makanan, Sea tak menyadari bahwa ada oranglain yang datang. Suara tarikan kursi menarik perhatiannya, Sea cukup kaget melihat kehadiran Cavell yang kemudian ikut terduduk di kursi makan dan ikut makan dengannya. Sea tidak tahu apa yang biasanya Cavell lakukan di akhir pekan karena setiap akhir pekan Sea selalu menginap dirumah teman-temannya. Sea pikir Cavell tidak menghabiskan waktu dirumah. Sea meminum segelas air yang sebelumnya sudah ia ambil sebelum berdehem dan memulai pembicaraan. Ingin pura-pura lupa juga rasanya sangat tidak masuk akal, jadi Sea berinisiatif untuk meminta maaf pada Cavell.
"Cavell." Saat Sea berdehem perhatian pemuda itu tak beralih padanya sampai ia memanggil nama Cavell langsung. Tanpa kata Cavell hanya menatapnya lurus seolah bertanya mengapa memanggil nama pemuda itu. "Maaf untuk yang semalam."
Cavell hanya bergumam membalas ucapan maafnya. Sesingkat itu sampai-sampai Sea bingung harus harus berkata apalagi. "Aku gak akan buat pembelaan untuk yang semalam. Aku memang bukan anak baik-baik. Dan aku benar-benar menyesal karena sudah merepotkan kamu padahal selama ini aku tahu kalau kita tidak saling mengusik."
Dan lagi-lagi ucapannya tidak dihiraukan oleh Cavell, pemuda itu sudah sibuk kembali dengan makanannya. Sea menghela nafas, lebih baik ia diam sekarang. Yah setidaknya Sea sudah ada niat baik untuk meminta maaf langsung meskipun tidak ditanggapi oleh Cavell. Dengan cepat Cavell menghabiskan makanannya begitupun dengan Sea yang mengambil alih tugas cuci piring.
Saat kembali ke kamarnya, Sea mengecek ponsel dan melihat ada beberapa pesan yang masuk. Kebanyakan dari teman-temannya yang mengajak Sea untuk keluar karena sudah janji semalam. Sea dengan segera meninggalkan rumah menuju lokasi teman-temannya berada setelah bersiap dengan cepat.
Ketiga teman Sea ternyata sudah duduk manis disalah satu cafe, tempat yang sebelumnya Olivia beritahukan padanya. Sepertinya mereka juga belum lama datang melihat belum ada pesanan makanan diatas meja. "Gue udah takut lo gak sampai rumah dengan selamat karena mabuk semalam." Ujar Alora membuka pembicaraan begitu Sea baru saja duduk di salah satu kursi yang kosong dimeja mereka
"Gue gak terlalu mabuk semalam. Buktinya bisa ada disini dalam keadaan baik-baik aja." Jawab Sea yang kemudian langsung membuka buku menu. Sea yang sudah makan dirumah, hanya memesan minuman dan makanan ringan.
Setelah ini mereka akan pergi ke tempat pembuatan tatto seperti permintaan Alora yang terus saja mengungkit hal itu setelah yang lain berjanji minggu lalu. Tatto Studio yang mereka tuju tak jauh dari Cafe yang menjadi tempat mereka bertemu, Alora tahu tempat pembuatan tatto tersebut dari kakak sepupunya yang merupakan kenalan dari si Tatto Artist -sebutan untuk orang yang membuat tatto.
Alora yang sangat antusias membuat tatto, meminta dibuatkan gambar bunga yang cukup besar di sepanjang paha kanannya. Sedangkan Olivia yang suka hal mungil dan lucu meminta beberapa titik seperti di ruas jari, betis, dan bahu untuk digambarkan gambar kecil yang cantik seperti gambar love, kupu-kupu dan namanya.
Varsha yang punya jiwa petualang membuat tatto naga di punggungnya dan itu terlihat sangat keren. Sea sendiri hanya membuat satu tatto berukuran sedang tepat dibawah kanan payudaranya, gambar setangkai bunga yang cantik.
Tatto Studio yang mereka datangi ini tempat yang sudah bukan sekedar toko kecil, ada begitu banyak Tatto Artist berbakat dan seru disana hingga waktu pembuatan tatto jadi menyenangkan dan tidak memakan waktu lama. Mereka diberi beberapa edukasi dan informasi mengenai tatto karena mereka adalah orang baru, selain itu disana tersedia jasa piercing. Sea meminta pusarnya untuk di piercing, ia juga membeli beberapa piercing yang cantik untuk dipakai nantinya.
Selesai dengan urusannya, Sea memilih untuk undur diri lebih awal dan menolak ajakan teman-temannya untuk menginap dirumah Alora. Meskipun besok masih hari libur sekolah, tetap saja Sea punya hal yang harus ia kerjakan selain bersenang-senang. Ia harus mengecek pekerjaannya secara rutin demi kelangsungan hidup nyamannya. Sea mampir ke salah satu restoran cepat saji sebelum pulang untuk sekedar mengganjal perutnya yang cepat sekali lapar.
Ponsel Sea berdering memunculkan nama seseorang yang Sea rindukan, dengan cepat Sea menerima panggilan tersebut seraya berjalan masuk kedalam rumah. Memberikan senyum yang sangat tipis pada Cavell yang berpapasan dengannya ditangga. "Hallo Dan?"
"Hi sweety. I miss you so much."
Vote and Comment guys!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want a Baby (MOVE TO UNINOVEL)
Romance[COMPLETED] Sea dan Cavell hanyalah dua orang asing yang terjebak dalam hubungan yang Sea rencanakan. Hubungan ini bahkan tidak tahu harus disebut apa, Friend with benefit? Mereka bahkan tidak berteman. "Aku tidak mau membuat citra kamu buruk Cav. T...