Lesson #14

2.2K 185 8
                                    

Lesson Fourteen:

"Jangan membuang-buang makananmu!"

°

°

Besoknya setelah menjenguk  Bryan di rumah sakit.

Tidak banyak yang terjadi kemarin dalam ruangan Bryan karena Bryan juga belum bisa berbuat banyak.

Hanya terbaring di atas ranjang masih dengan alat bantu ini dan itu yang terpasang di tubuhnya.

"Haaah ...." Satu embusan napas Kenzie buang dengan berat saat mengingat itu.

Pagi ini Kenzie berangkat sekolah seperti biasanya.

Saat baru melewati perpustakaan, Kenzie tidak sengaja melihat Daren dari kanannya.

Dengan cepat dia berlari bersembunyi di balik tembok gedung perpustakaan sebelum Daren menyadarinya.

"Ah, sial! Perasaan gue refleks ngumpet mulu kalau lihat dia, cupu banget sih!" maki Kenzie pada dirinya sendiri.

Dengan hati-hati dia melongok dan saat melihat Daren sudah memunggunginya

Terlihat jarak mereka sudah cukup jauh.

Kenzie pun keluar dari persembunyiannya dan kembali berjalan pelan menuju kelas.

"Hei!"

"Anjing ...." pekik Kenzie tertahan.

Kerah kemejanya ditarik dari belakang bersamaan dengan teguran yang dia dengar.

Saat menoleh ternyata pelakunya Tommy.

"Ngatain gue lo?" sentak Tommy sambil melepaskan cengkeramannya.

"Hehe, enggak kok. Maaf ya? Tadi enggak sengaja kok, beneran!" sahut Kenzie cepat dengan wajah bersalah.

"Ngapain lo ngendap-endap di belakang Daren?" tanya Tommy curiga.

Kenzie tersentak sesaat, Tommy memperhatikannya? Entahlah.

"Ang ... emm, enggak kok," sahutnya gugup.

Tommy memicing curiga, tapi sedetik kemudian dia menetralkan ekspresinya.

"Lupain deh, beliin gue sarapan sana. Dua sekalian siapa tahu Daren juga mau," titah Tommy enteng.

"Tapi saya mau ke--"

"Sekarang!" sentak Tommy dengan penekanan.

"O-oke." Setelah mengatakan itu Kenzie langsung pergi ke kantin untuk membeli pesanan Tommy.

Sepanjang jalan Kenzie hanya bisa merutuki dirinya sendiri.

"Apa gue bakal kayak gini terus sampai lulus? Elah, menderita banget perasaan jadi anak baik!" gerutu Kenzie pelan.

"Tuan muda ...."

Tinggal 15 meter lagi Kenzie akan sampai di kantin, tapi suara bisikan itu membuat langkahnya telak terhenti seketika.

"Apaan tuh? Dih, kok jadi merinding," gumam Kenzie sambil mengusap tengkuknya.

Dia menggeleng untuk meyakinkan diri kalau barusan hanya salah dengar.

Kan seram kalau ada suara, tapi tidak ada wujudnya.

Setelah meyakinkan diri dia pun kembali melanjutkan langkahnya.

DETAK [Yaoi/BL (15+), Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang