SESUATU YANG ANEH

3 2 1
                                    

"MOHON PERHATIANNYA. UNTUK SISWA YANG BERNAMA, MUHAMMAD ARYA, REZA DARMAWANGSA DAN ANGGA RESTAKA DI PERSILAHKAN UNTUK MEMASUKI RUANG BK"

"SEKALI LAGI UNTUK ARYA REZA DAN ANGGA, BAPAK TUNGGU KEHADIRAN KALIAN DI RUANGAN BK"

Berita dari kepala sekolah kini tersebar si seluruh sekolah SMA Pelita.

"Anjing apaan lagi ini?" marah arya kepada reza dan angga.

"Gue juga gak tau" bingung angga.

"Wahh kalian bolos lagi ya?!. Mampus pelanggaran lagi hahaha!!!" heboh salah satu siswi seangkatan arya.

"Apaan sih mending diem aja lo!" emosi arya.

Kini seluruh kantin heboh dengan berita yang menyebar di SMA Pelita.

Biang kerok Arya, telah beraksi kembali setelah lama tidak melakukan aksi, kini arya kembali menjadi dirinya yang seperti dulu setelah masa 'pengayaan'  telah berakhir.

"Huuu!!!" sorak semua murid.

Arya yang emosi kini meninggalkan kantin bersama kedua teman nya.

Disisi lain, Elang cs yang tengah berada di kantin juga ikut menyaksikan kejadian yang terjadi.

"Nakal nya gak ilang-ilang ya kak arya" kekeh alvaro.

"Gue mau kayak kak arya" senyum bangga rifan.

Rendi dan renaldi yang melihat itu hanya memperlihatkan wajah jijik nya.

"Kenapa lo?, gak suka??. Iri bilang bos!" tegas rifan.

"Sorry aja bos mana mungkin iri sama karyawan" ujar renaldi yang sangat tajam.

"Anjayy slebew" tawa rendi.

"Waktu masih 'pengayaan' mereka gak berani bolos kayak gini kan" memastikan Elang.

Semua mengangguk.

"Gue beli minum dulu bentar" pamit Elang.

"Eh tunggu" sergah rendi dengan menahan tangan Elang.

"Apaan?"

"Gue nitip es teh satu" ujar rendi dengan menyerahkan selembar uang limapuluh ribu.

"Yang lain?" menawarkan Elang.

"Gue nitip cilok 5 ribu" ujar rifan.

"Gabungin aja duit nya" usul rendi.

"Yang lain?" tanya Elang lagi.

Alvaro dan renaldi menggelengkan kepala nya.

"Oke"

Elang mulai pergi menuju warung tempat tujuan nya.

"Rame banget lagi" gumam Elang saat melihat antrian cilok.

Elang berusaha untuk tetap tenang dan mengantri, namun seperti nya Elang tidak akan bisa tenang, karena segerumpulan siswi yang tengah ikut mengantri kini mulai membuat Elang risih.

Segerumpulan siswi itu tidak berhenti untuk menatap Elang dan mulai membicarakan tentang ketampanan Elang. Oh sungguh. Ini yang paling tidak disukai Elang.

Dan tiba-tiba..

"Awww, iya anjir" teriak salah satu siswi dari segerumpulan siswi itu.

Entah apa yang tengah mereka perbincangkan, namun yang jelas Elang merasa dirinya terganggu ulah mereka.

"Berani gak lo?, lemah!" bisik salah satu dari mereka namun masih bisa di dengar Elang.

"Ah malu njir" ujar teman yang satunya.

ELORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang