Childe Bodoh

1.4K 107 23
                                    

Genshin Impact©MiHoyo

Pairing : Childe (Seme) X Zhongli (Uke)

Genre: Tenang, Fluffy kok

Warning : Pasti ada typo, gak terlalu terpaku sama eyd bcs aku bukan penulis handal, bxb, dll yang dapat merusak mata wkwk.

Aku suka menulis dengan gaya yang berbeda ehehe, jadi jangan kaget '3'


Then, Happy Reading ♡

Warning 2 : Khusus di chapter ini, ada beberapa kata yang tidak pantas dilihat untuk anak di bawah 17 tahun. Tenang, gak ada adegannya kok, cuma ada kata yang gak pantas, itu saja~^^

Di pelabuhan Liyue, terdapat dua insan lelaki yang terlihat sedang berdebat. Tak heran jika beberapa pasang mata tertuju untuk melihat sekilas pandang lalu pergi. Bagi mereka buat apa menonton lama-lama perdebatan antar pasutri. Pasutri? Iya, tidak salah, kok. Debat? Lebih tepatnya hanya saling adu argumen hingga berujung cek-cok tapi tidak sampai membuat keributan seperti sinetron-sinetron di channel ikan cupang.

"Aku kerja lembur bagai kuda buat kamu, buat Xiao...," Celetuk si rambut oranye.

"Ha?"

"Eh? Bentar, salah naskah."

"Ngajak berantem?" Todong Zhongli.

"Kamu, sih."

"...."

"...."

Pasutri ChiLi sedang adu argumen. Tidak tahu berawal dari apa sampai jadi begini. Hingga suara desiran laut Liyue menginterupsi keduanya, hening. Tiada satu pun yang ingin melanjutkan percakapan.

Sampai helaan nafas keluar dari indera pernafasan Zhongli, "Aku gak butuh kamu."

"... eh?"

Childe masih menatap kosong Zhongli yang sedari tadi ada di depannya. Perlahan, Zhongli mulai melangkah, menjauh dari hadapan pemilik manik biru itu. Childe kaget tapi tak dapat bergerak. Bahkan sekedar untuk menoleh terasa begitu kaku.

Baru jalan beberapa langkah dari Childe, Zhongli di hadang oleh tiga orang laki-laki dewasa. Tampangnya seperti masyarakat Liyue dan mereka bukan treasure hoarder. Mereka mungkin merupakan berandalan yang memang berasal dari Liyue dan suka berkeliaran di luar kawasan Liyue. Kemungkinan mereka tidak dicurigai karena memang tampilannya biasa saja.

"Tuan, bolehkan kami meminta beberapa mora?"

Ekor mata Zhongli menatap si penanya.

"Lah, diem? Kayaknya gak punya, ya?," Pria tersebut sedang berpikir seraya menatap Zhongli dari atas ke bawah, "Ah, aku tahu. Kalau tidak punya mora, boleh lah dapat 'pelayanan' darimu. Tak peduli pria atau wanita, selagi cantik dan memiliki badan bagus, mengapa tidak?"

Tampaknya mereka tidak tahu siapa Zhongli. Kalau tahu, pertanyaan bodoh seperti itu mustahil dilontarkan. Yah, bagaimana bisa tahu kalau kerjaan mereka hanyalah berkeliaran di alam bebas bagai binatang tanpa tujuan hidup yang jelas. Apalagi tahu sebuah aturan dimana seharusnya kata pantas dan tidak pantas harus diucapkan.

Gobloknya melebihi seekor paus bungkuk di sana, batin Zhongli.

Zhongli mah diam saja sambil menatap mereka satu per satu. Dia membuat pose layaknya sedang berpikir.

All About ChiLi CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang