6. Uks & Ghisyana

100 26 0
                                    

Danu terdiam sejenak saat melihat isi pesan yang dikirim Fauzy, karna sepertinya ia baru saja didatangi gadis bernama Reiysha Ghisyana itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Danu terdiam sejenak saat melihat isi pesan yang dikirim Fauzy, karna sepertinya ia baru saja didatangi gadis bernama Reiysha Ghisyana itu. Sebenarnya Danu juga sudah mengenali dan sering mendengar beberapa hal tentang gadis itu. Bagaimana tidak, semua teman - teman dekatnya pun sering membicarakannya karna salah satu temannya, Juan yang menyukai gadis itu sejak lama.
Saat matanya dipertemukan dengan gadis yang mencarinya itu, sebenarnya membuat ia sedikit terkejut karna ternyata gadis itu Ghisyana. Walaupun wajahnya tidak terlihat jelas karna Danu tidak menggunakan kacamatanya, tetapi Danu mengetahui bahwa gadis itu adalah Ghisyana.

Namun Karna Ia merasa tidak pernah mengenal bahkan berbicara, apalagi mempunyai urusan dengan Ghisyana. Danu pun dengan sengaja menutup pintu ruang eskulnya dan tidak menghiraukan Ghisyana yang sedang mencari dirinya, hal itu ia lakukan juga untuk menghindari pembicaraan aneh - aneh dari senior dan teman - teman eskulnya. Karna Danu terlihat sangat tidak nyaman jika orang - orang di sekitarnya memperhatikan bahkan memojokannya.

Fikirannya seketika berubah saat mengetahui tujuan kedatangan Ghisyana tadi, Ia pun bergegas melangkahkan kakinya keluar ruangan sains dan berjalan disepanjang koridor. Bola matanya sedang memerhatikan sekelilingnya dan mencari - cari keberadaan gadis itu. Sampai matanya menemukan Ghisyana yang terlihat sedang duduk sembari menyuap sandwich ditangannya, yang berada dipinggir lapangan, dari kejauhan.

Danu pun membuka kacamatanya dan bergegas melangkahkan kakinya menuju gadis itu.

* * *

" Dion, sekalian tulisin rangkuman aku dong" ujar Ghisyana sembari menaruh buku di meja yang sedang digunakan Adiknya itu. Laki - laki yang disebut Dion itu saat ini matanya sedang terfokus pada layar komputer diatas mejanya.

" Kaliini ngga kak" ketus Dion yang matanya melirik tajam Ghisyana.

" Ah ayo pliss, aku beliin thaitea deh"

Dion masih terdiam dan tidak menghiraukan perkataan kakak wanitanya itu.

" Sama Holland bakery deh hihi" rayu Ghisyana sembari memeluk sisi samping badan Dion.

Dion menghela nafasnya " hadeh.. Y-yaudah setuju deh, jadi Rangkumin halaman berapa ni"

Laki - laki itu pun tersenyum pasrah dan membuka buku yang Ghisyana taruh diatas meja dihadapannya.

Ghisyana ikut memperhatikan halaman buku yang dibuka adiknya itu " 37 yang ini sampe sini doang kok"

" Ini dikit kak buset kenapa ga nulis sen-"

" Sttt.. kalo gamau yaudah, aku ga jadi ke holland"

" ish.. Dah sana berangkat"

Kaliini Dion benar - benar pasrah dengan ancaman kakaknya. Malam ini sebenarnya juga bukan pertama kalinya ia menerima ancaman seperti itu, karna sudah sering sekali Ghisyana menyuruhnya untuk mengerjakan PR nya dengan imbalan makanan bahkan benda yang tidak bisa Dion tolak. Hal itu juga yang membuat Dion sedikit senang, karna selain dapat menambah materi belajar dari pelajaran kakaknya, ia juga mendapat imbalan.
Walaupun Dion saat ini berbeda dua kelas dibawah kakaknya, ia selalu memiliki nilai akademik yang memuaskan. Berbeda dengan kakaknya, Ghisyana.yang hanya memiliki nilai akademik yang pas - pasan dan kebiasaan yang kurang baik, tetapi meskipun begitu, Ghisyana mahir dalam olahraganya, Ia bahkan sempat memenangkan beberapa pertandingan voli walau hanya sampai ke tingkat daerah.

Evolved Without You || svt × twTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang