Party (1)

31.6K 199 0
                                    

Hembusan nafas lolos dari bilah bibir Nayeon bersamaan dengan berhentinya mobil Chanyeol di depan rumah Baekhyun. Dentuman keras musik bisa terdengar dari dalam; tanda bahwa pesta ulang tahun laki-laki itu jelas sudah dimulai dari tadi. Nayeon yang sudah keluar dari mobil langsung menatap Chanyeol agak sewot sembari ia melangkah mendekati laki-laki itu.

"Lo 'sih, telat kan kita," semprot Nayeon langsung. 

"Loh kenapa nyalahin gue?" Chanyeol terdengar sama sekali tidak terima meskipun sebenarnya memang dialah dalang di balik terlambatnya mereka.

"Ya emang lo! Bukannya siap-siap malah minta nenen."

Nayeon mengatakan yang sebenarnya. Saat mereka tadi siap-siap, Chanyeol memang malah sempat minta untuk nenen. Nayeon sudah menolak, tapi hal tersebut malah membuat si laki-laki merengek persis seperti bayi. Pada akhirnya, Nayeon menyerah dan membiarkan Chanyeol mengemut dan bermain dengan toketnya meskipun hal tersebut membuat mereka jadi terlambat.

"Ya udah 'sih namanya juga pengen." Chanyeol akhirnya berkata. Laki-laki itu lantas menyodorkan lengannya pada Nayeon dan untungnya masih disambut oleh si wanita. Berdua, mereka lalu berjalan menuju pintu depan rumah Baekhyun yang sudah didekorasi cukup mewah. Suara musik terdengar semakin nyaring, membuat Nayeon dan Chanyeol harus sedikit berteriak agar suara mereka bisa terdengar.

"Kita samperin Baekhyun dulu! Habis itu kita cari Kai sama Sehun!" teriak Chanyeol. Nayeon hanya mengangguk setuju.

Ternyata, mencari Kai dan Sehun setelah mereka berbasa-basi sebentar dengan tuan rumah yang punya acara tidaklah sulit. Ketika Nayeon menangkap figur 2 laki-laki itu, mereka sedang menjadi pusat perhatian beberapa tamu wanita Baekhyun.

"Akhirnya datang juga! Ladies—" Sehun menoleh ke arah para wanita yang masih berharap diberi perhatian oleh Kai dan Sehun, "Nanti kita ngobrol-ngobrol lagi, ya."

Nayeon bisa melihat para wanita itu kecewa dengan ucapan Sehun, tapi kini atensi kedua laki-laki itu sudah tidak lagi pada mereka. Bahkan, kalau Nayeon tidak salah liat, sedari tadi sebenarnya mereka berdua tidak ada yang benar-benar serius meladeni wanita-wanita itu.

Gue punya temen laki-laki kok playboy semua ya.

"Masih sore kalo lo berdua mau cari mangsa. Winenya Baekhyun aja belum dikeluarin semua," ucap Chanyeol. Kai dan Sehun mendengus tapi senyum manis langsung mereka tampakkan ketika menatap Nayeon. Sepasang mata keduanya memperhatikan Nayeon dari atas sampai bawah.

"Apa liat-liat?" tanya Nayeon galak. Keduanya terkekeh.

"Gak apa-apa. Lo cantik, Nay." Kai berkata meskipun setelahnya laki-laki itu sudah memberikan tatapan penuh arti pada Chanyeol.

"Lo berdua gak mau ambil minum? Ambil dulu gih, habis itu kita ke private room Baekhyun. Gue capek di sini, kasian juga kuping gue," ucap Sehun. "Oh, gue udah bilang ke Baekhyun kok, tenang aja."

Walaupun suka clubbing, tapi tawaran Sehun tadi adalah tawaran menarik yang tidak akan ditolak Chanyeol dan Nayeon. Lagipula, mereka sudah setor muka ke Baekhyun jadi mereka bebas mau kemana saja dan melakukan apa pun setelah ini.

Sesuai yang dikatakan Sehun, mereka berempat kini sudah berada di private room Baekhyun yang ada di lantai 2. Dentuman musik hanya samar-samar terdengar karena ruangan tersebut memang dirancang kedap suara oleh si pemiliknya. Mungkin ruangan tersebut memang difungsikan sebagai tempat untuk bersantai tanpa bisa diganggu oleh siapapun.

"So, kenapa kalian telat?" tanya Kai sambil memutar cairan merah di gelasnya. Mereka berempat duduk berhadapan di sofa empuk; Chanyeol - Nayeon dan Kai - Sehun.

Chanyeol menyeringai sambil bersandar. Laki-laki itu juga sudah menarik Nayeon agar lebih dekat dengannya dan merangkulnya.

"Gue nenen dulu sama Nay tadi," jawab Chanyeol santai. Nayeon menatap laki-laki itu tidak percaya.

Bisa-bisanya dia mengatakan hal tersebut dengan santai?!

"Bangsat." Sehun mengumpat diiringi kekehan. "Nay, kata Chanyeol kalian ngewe semalaman ya minggu lalu? Enak amat."

Jadi Chanyeol benar-benar menceritakan hal tersebut pada Kai dan Sehun? Walaupun saat ngewe tempo hari Nayeon terdengar percaya diri bahkan seolah menantang Chanyeol untuk menceritakan momen mereka pada 2 teman mereka yang lain, nyatanya saat ini Nayeon justru merasa malu.

Dan juga... 'panas'.

"Ember lo," ucap Nayeon sambil melirik sinis pada Chanyeol. Laki-laki itu malah tertawa.

"Loh kok ember? Bukannya waktu itu lo bilang gapapa buat ngasih tau mereka?" Chanyeol menatap Nayeon dengan satu alis terangkat, "Biar mereka pengen juga kan ngewe sama lo?"

"Diem."

"Jadi boleh gak nih, Nay? Kita beneran kepengen anjir habis diceritain Chanyeol." Kai menyesap sisa minumannya. "Katanya memek lo enak banget."

Tidak tidak. Tidak bisa begini. Kenapa alih-alih marah pada ketiga teman lelakinya ini, Nayeon malah jadi... sange? Anjing.

Kendati berusaha menutupi reaksi dirinya, ternyata Chanyeol sudah menyadari hal tersebut duluan. Satu tangan laki-laki itu mengusap paha Nayeon yang tidak tertutup kain dari dress yang ia kenakan.

"Sange ya lo?"

"..."

"Bener sange kan?" Chanyeol tertawa lalu menatap Kai dan Sehun bergantian. "Udah sange dia nih. Kalian siap-siap tentuin aja siapa yang mau ngentot dia duluan."

"Yeol!" Nayeon mencengkram lengan Chanyeol.

"Apa? Udah gak apa-apa, Nay. Hitung-hitung biar bisa lo punya cadangan orang yang bisa lo ajak ngewe kalo sange. Jadi lo gak perlu ngewe sama mantan lo itu lagi."

Brengsek.

Namun, Nayeon tidak bisa memungkiri kalau dia memang sudah terlanjur sange sekarang. Kalaupun tidak ngewe dengan Kai atau Sehun, Nayeon pasti akan meminta Chanyeol untuk menggenjotnya. Pada akhirnya, Nayeon mengangguk pasrah.

"Fine." Nayeon menatap Kai dan Sehun bergantian. Dari luar celana mereka, Nayeon bisa melihat sudah ada dua ereksi terbentuk. Nayeon menyeringai dan membasahi bibir bawahnya. Nampaknya bukan hanya dia yang sange.

"Jadi, siapa mau ngerasain memek gue duluan?"

[ nayeon x boys ] Teman Tapi...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang