Shopping

31.3K 230 14
                                    

"Udah puas belanja?" tanya Sehun setelah dirinya dan Nayeon sudah kembali masuk ke dalam mobil. Nayeon tersenyum senang sembari mengangguk.

"Udah dong. Makasih udah nemenin gue, Hun." Tanpa malu, Nayeon mendaratkan satu kecupan di pipi Sehun sebelum ia memakai sabuk pengaman. Yang dicium hanya nyengir.

Semenjak mereka berdua ditambah Chanyeol dan Kai menghabiskan waktu nyaris semalam suntuk untuk ngewe, kedekatan empat orang ini semakin menjadi. Nayeon yang dulu sempat ragu memberikan bagian berharganya untuk ketiga temannya pun sudah tidak terlalu malu-malu lagi. Wanita itu jadi suka memberikan kecupan secara random, entah di pipi atau bibir ketiga teman lelakinya. Baik saat mereka hanya berdua, bersama ataupun di tempat umum.

Apakah hanya kecupan? Tentu saja tidak. Kini, baik Nayeon, Chanyeol, Kai maupun Sehun juga sudah tidak malu-malu lagi menunjukkan sisi nakal mereka. Kalau yang tiga laki-laki 'sih memang sudah biasa, tapi Nayeon lah yang menjadi kasus khusus. Tanpa ada rasa malu atau canggung, Nayeon jadi suka terang-terangan mengatakan setiap kali ia sange di grup chat yang mereka berempat buat sejak pesta Baekhyun. Terkadang Nayeon bahkan ikut mengirimkan gambar yang sukses membuat kontol ketiga teman lelakinya berdiri. Sekali waktu, Nayeon juga pernah mengirimkan video dirinya yang bermain dengan memeknya sendiri saking sangenya.

Benar-benar sebuah pertemanan yang tidak biasa.

"Makasihnya ucapan doang nih?" tanya Sehun selagi ia menyalakan mesin mobil. Sudut matanya melirik Nayeon yang sudah menatapnya dengan satu alis terangkat.

"Emang mau apa lagi?" Nayeon bertanya dengan sok polos. Padahal, Sehun yakin wanita itu mengerti maksud Sehun yang sebenarnya.

Mengangkat bahunya malas, Sehun menoleh ke arah Nayeon, "Ya apa gitu kek? Undang gue ke apartemen lo atau apa gitu."

Terkekeh pelan, Nayeon lantas berdecak. "Bilang yang jelas kenapa sih, Hun? Lo kayak bicara sama siapa aja." Seraya berkata seperti itu, satu tangan Nayeon sudah terjulur ke arah Sehun; mengusap paha bagian dalam si pria yang tertutup celana jeans berwarna biru dongker.

"Hun, lo tadi agak kepancing ya pas kita di toko dalaman?" Nayeon bertanya sembari tangannya bergerak semakin aktif di atas kejantanan Sehun yang masih terperangkap celana. Tonjolan yang semakin lama semakin terasa membuat Nayeon senang meskipun ia berusaha menutupinya dengan mengulum senyum. "Iya 'kan, Hun?"

Menarik nafas dalam, Sehun lantas mengusap kepala Nayeon lembut, "Kalo iya, kenapa? Lo juga sengaja 'kan mancing gue? Pake nunjukin dalaman yang lo pilih ke gue segala. Bangsat."

"Loh gue 'kan minta pendapat?" Nayeon memasang wajah polos meskipun saat ini aksi wanita itu sangat jauh dari kata tersebut karena kini tangan Nayeon sudah mulai membuka resleting dan kancing celana Sehun. Membuat tonjolan kontolnya terlihat jelas tercetak di balik celana dalam berwarna abu-abu yang si laki-laki kenakan. Nayeon menjilat bibir bawahnya secara refleks.

"Minta pendapat apa mancing biar gue entotin lo hah?" Suara Sehun terdengar lebih berat dan maniknya juga sudah menatap Nayeon lekat. "Mancing kan lo, lonte?"

Itu dia kata ajaibnya.

Saat mendengar dirinya dipanggil seperti itu, Nayeon semakin menggigit bibir bawahnya. Kedua kakinya juga sudah dirapatkan karena memeknya terasa berkedut dan mulai basah.

Fuck.

Tanpa menyahuti Sehun, Nayeon lantas segera membebaskan kontol si lelaki dari sangkarnya. Kontol yang panjang dan halus itu pun langsung berdiri tegak, membuat Nayeon mengerang kecil karena ia bisa membayangkan bagaimana rasanya kontol Sehun menyodok lubang berharganya.

"Bangsat," umpat Sehun; tercabik antara merasa lega karena akhirnya kontol miliknya bisa bebas serta terkejut karena tidak menyangka Nayeon akan seberani ini. Untunglah saat ini parkiran sedang sepi dan posisi mobil Sehun pun berada di pojok sehingga tidak akan banyak dilewati orang lain. "Lo mau gue entotin di sini, lonte?"

Terkekeh pelan, Nayeon menggelengkan kepala tapi tangannya mulai membungkus kontol Sehun. Tak lama, tangan itu kemudian bergerak aktif naik-turun secara perlahan, mengocok kontol Sehun dengan tempo sedang; berhasil membuat si laki-laki mengerang keenakan.

"Gak, gue cuma mau kocokin kontol lo aja. Kalo entotnya mau di apartemen..." Nayeon menatap Sehun dengan tatapan lembut, "Oke?"

"Fuck. Deal. Sekarang kocok yang bener."

Sesuai perintah Sehun, Nayeon lantas terus melanjutkan kegiatannya mengocok kontol lelaki itu. Tak lupa ia terkadang juga bermain sedikit lebih lama di ujung kontol panjang yang sudah memerah tersebut; membuat si pemilik kontol terus mengerang dan sesekali mengangkat pinggangnya karena tidak tahan dengan kenikmatan yang tangan Nayeon berikan.

"Fuckh... Nayeon—anjing, tangan lo enak banget..." Sehun mulai meracau sembari menutup matanya. Padahal ia kira Nayeon tidak suka melakukan hal-hal nakal seperti ini di tempat umum, tapi hari ini ia jadi tahu kalau perkiraan itu salah.

"Enak? Baru tangan gue loh, Hun..." Nayeon merendahkan suaranya. Tubuhnya kemudian ia majukan sampai bibirnya bersentuhan dengan telinga Sehun, "... gimana kalo memek gue, hmm? Jangan-jangan baru masuk aja lo langsung crot?"

"Anjingh!" Sehun mengumpat agak keras tapi kemudian ia buru-buru menutup mulut dengan tangan karena takut ada yang bisa mendengarnya. Nayeon sendiri nampak tidak perduli karena wanita itu malah semakin cepat mengocok kontol Sehun; ia tahu Sehun sudah hampir mencapai orgasmenya.

"Diem ih, Hun. Nanti ada yang denger gimana? Lo mau ada yang liat gue ngocok kontol lo di sini?" tanya Nayeon tak berdosa. Seringai di bibir wanita itu semakin jelas tercetak tanda ia benar-benar menikmati momen ini.

Beberapa detik berlalu, tidak ada balasan dari Sehun, yang keluar dari bilah bibir lelaki itu hanyalah desahan demi desahan. Sehun terlalu dimabuk tangan Nayeon sehingga yang menjadi fokusnya sekarang hanyalah orgasmenya sendiri.

Dan Nayeon sadar dengan hal tersebut karena tanpa aba-aba atau peringatan, tiba-tiba saja wanita itu sudah menunduk; meraup seperempat bagian kontol Sehun dengan mulutnya dan mulai memainkan lidahnya di sekitar batang lelaki itu. Tangannya sendiri tak berhenti mengocok sisa kontol yang tidak masuk ke dalam mulutnya.

"Bangsat bangsat—take it!" Sehun menggeram sambil mendorong pinggangnya, otomatis membuat kontolnya juga semakin masuk ke dalam mulut Nayeon dan hal tersebut terjadi tepat ketika ia memuncratkan cairan pejunya. Membuat Nayeon agak tersedak karena tidak menyangka Sehun akan langsung orgasme.

Butuh nyaris semenit penuh bagi Sehun sampai ia selesai menumpahkan cairan orgasme miliknya di mulut Nayeon. Saat ia yakin cairannya sudah tidak akan keluar lagi, Sehun pun menarik kontolnya keluar.

"Good girl..." gumam Sehun dengan senyum puas sambil menatap Nayeon. Tak lupa, lelaki itu juga memakai kembali celana dalam dan celana jeansnya dengan benar sementara Nayeon yang sudah mendongakkan kepala setelah menelan peju Sehun juga sudah kembali ke posisi duduknya semula. Senyum kecil tercetak di bibirnya.

"I am. Sekarang kita pulang, yes? Gue udah gak sabar mau digenjot kontol lo."

"Yes ma'am."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ nayeon x boys ] Teman Tapi...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang