03. Berkunjung ke rumah mertua

475 49 2
                                    


Ceklek
Pintu terbuka dengan sendirinya, hal itulah yang di harapkan Rinjani sejak tadi

Tok tok tok

"Permisi!" Ucap Indri sambil mengintip anaknya yang sedang merenung diatas tempat tidur

"Mama boleh masuk gak?"

Rinjani yang menyadari keberadaan ibunya itu langsung beranjak untuk menghampirinya

"Ngeselin!"

"Siapa?"

"Mama." Rinjani menekuk bibir sambil melipatkan kedua tangannya diatas dada

Ia memang anak satu satunya dari pasangan Adrian-indri, maka tak heran Rinjani selalu bersikap manja kepada orang tuanya walau sudah menikah sekalipun

"Gimana? gimana malam pertamanya sama Atha? Apakah berhasil?" Wanita paruh baya itu malah melontarkan perkataan yang tidak disukai oleh Rinjani

"Kalian udah buat cucu kan untuk mama?" Godanya lagi sambil mencubit pipi Rinjani

"Atha mana? Atha~" Panggil indri kepada menantunya

"Gak ada! Lagi mandi!" Jelas Rinjani

Indri sontak membuka mulutnya lebar-lebar "Wahhhh mandi besar kah? Kalian udah melakukan itu semalam?" Tanya Indri sangat penasaran

Rinjani hanya bisa menghela nafasnya lagi dan lagi

"Apaansih mama gak jelas deh! Udah ah Jani gak mau bahas itu! Btw mama mau kemana udah cantik begini?"

Melihat penampilan ibunya yang sudah rapi dan wangi, Rinjani jadi punya alasan untuk mengalihkan topik pembicaraan

Dengan ekspresi genitnya, Indri membanggakan riasan di depan anaknya "Cantik ya? Mama mau pergi kondangan dong! Bagus gak rambut mama?"

"Wahhhh bagus bagus! Mirip pedagang jambu gendong."

"Apa kamu bilang? Mama gak salah dengar kan?" Ucap Indri mendekatkan telinganya kearah mulut Rinjani

"Nggak, bagus bagus." Ralat Rinjani

"Nggak bagus kan? jujur aja Jan." Itu suara Adrian yang ikut bergabung dengan mereka sambil mengancingkan baju kemejanya

"Jahat! Aku udah susah payah loh mas nyanggul rambut dari jam 3 pagi!" Indri memutar malas kedua bola matanya di hadapan sang suami

Disisi lain, Atharazzka keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang basah. Adrian yang melihat itu langsung mempunyai pemikiran sama seperti Indri

"Kalian?" Pria tua itu menunjuk Rinjani dan lelaki yang ada di belakang anaknya dengan penuh tanda tanya

Atharazzka pun segera menyadari keberadaan manusia-manusia itu "Eh? Selamat pagi, mah, pah." Sapa lelaki itu kemudian memutuskan untuk menghampiri mertuanya

"Bagus deh, papa tunggu kabar baiknya ya!" Ucap Adrian sambil menepuk punggung Atharazzka

Rinjani menghela nafas lelah menghadapi kedua orang tua itu
"Mama dan papa kalau mau anak bikin sendirilah, jangan suruh suruh Jani!" Tegasnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Contract Marriage | Enhypen x AespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang