OO1

1.3K 101 15
                                    

─ YOU HAD ME AT HELLO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

─ YOU HAD ME AT HELLO

⌕ pairing  : Jisung x Felix

⌕ genre     : cafe AU, inspired by animated short film The Seat 

⌕ created : 12/02/2022

felix itu pemilik cafe yang bersih dan perfeksionis. jam tujuh pagi rambut brunette nya sudah disisir manis. kemeja putih rapi ia kenakan. wajahnya bersinar cerah dan jernih.

setiap pagi dia bakal atur cafe nya serapi mungkin. gak ada noda di meja, coffee maker sudah nyala, dan semua dessert sudah hangat. felix siap menjalani hari.

tapi kelihatannya hari hari felix bakal dihancurin lagi sama itu manusia. ya, siapa lagi kalau bukan mahasiswa sastra kucel itu, han jisung.

mahasiswa yang kerjaannya nganggur sepanjang hari. kuliah siang bikin dia selalu santai datang ke kafe felix hanya dengan hoodie yang gak ganti tiga hari. celana tiga perempat yang tadi dia pakai tidur bahkan gak sempat dia ganti.

mood felix langsung jatuh. pelanggan tetap ini sehari harinya cuman pesan segelas americano. habis itu bakal nongkrong berjam jam di sudut kafe sambil entah menulis apa di tumpukan kertas yang selalu dia bawa.

felix sudah gak suka sama jisung yang urakan, wajah selalu berantakan gak enak dilihat, semakin gak suka lagi dikiranya jisung cuman numpang wifi.

hari itu felix gak sengaja numpahin americano jisung di tumpukan kertasnya. jisung jelasnya marah tapi ngelihat jisung yang emosian bikin felix ikut marah juga. mereka bertengkar agak lama sampai chan, manager cafe itu harus misahin keduanya.

jisung pergi gitu aja ninggalin kafe. felix jengkel karena sekarang harus beresin kertas kertas yang gak mau jisung bawa pulang itu. waktu dia ambil, barulah felix sadar kalau semua kertas itu sesungguhnya adalah naskah cerita.

felix terdiam jadi ngerasa bersalah. jisung pasti sudah berusaha keras untuk naskah ini tapi semuanya hilang begitu saja gara gara kelakuan felix. tapi felix masih tinggi ego nya, lagipula penulis macam apa yang masih pakai kertas di jaman modern seperti sekarang ini?

ya, jisung pasti punya cadangan di laptopnya. kapan kapan juga jisung bakal balik. felix gak perlu khawatir. iya kan....?

ternyata enggak. sejak hari itu jisung gak pernah balik lagi ke kafe felix. justru bagus kan? felix jadi gak perlu lagi keganggu pemandangan oleh si kucel berantakan itu.

tapi kok felix jadi kesepian begini?

sambil ngelamun di hari harinya yang entah kenapa kerasa hampa, lonceng pintu kafe berbunyi. felix spontan menjawab, "selamat datang di Sunshine Cafe-"

felix kaget ngelihat siapa yang datang. itu jisung.

tapi bukan jisung.

maksudnya itu jisung. tapi kelihatan berbeda. rambutnya sekarang disemir coklat. tidak ada lagi rambut berantakan khas orang bangun tidur. ia kenakan jaket coklat yang pas di tubuhnya dan celana jins yang terpasang apik di kakinya.

and holy shit, kenapa felix baru nyadar kalau jisung bakal seganteng ini kalau pakai kacamata?

"cappucino satu."

felix tertegun. sejak kapan jisung suka cappucino? tapi gimanapun felix gak sempat buat tanya macam macam karena jisung kelihatan gak peduli sama sekali dengan felix dan langsung duduk di kursi tepat setelah ia memesan.

jisung tersadar dari lamunan begitu mendengar bunyi cup karton kopi dibanting agak keras di atas mejanya. ia menoleh, "ini bukan minuman yang-"

"diam. kamu butuh americano."

jisung menatap barista yang alisnya bertaut. kalau gak ingat mereka bertengkar, jisung pengen ketawa karena felix kelihatan kayak anak singa pemarah.

ia lihat felix letakkan setumpuk kertas di meja jisung. begitupun juga ia mengeluarkan sebuah pena yang masih baru mengkilat. ia sodorkan untuk jisung.

jisung mengangkat kepalanya. sungguh? sekarang felix justru membolehkannya menulis sebanyak yang ia inginkan di kafe tersebut?

"disini kamu hanya boleh pesan americano buatanku."

jisung tersenyum. terdengar seperti gertakan yang menggemaskan. dan jisung lupa betapa rindunya dia dengan suara dalam yang selalu menggerutuinya kesal itu.

"yang kemarin itu sekuel ceritaku yang judulnya HONEY. aku berusaha ganti suasana dengan nyoba kafe lain tapi aku nggak pernah berhasil bikin cerita yang sebagus HONEY."

"kenapa?"

"karena nggak ada kamu dan kopi buatanmu yang jadi inspirasiku."

jisung menyeringai merasa berhasil membuat barista itu memerah. dan sungguh, jisung jujur dengan kata katanya. 

itu adalah novel yang dia tulis dengan mata mengantuk ditemani americano buatan felix. novel romansa populer itu tak lain adalah imajinasi jisung tentang barista imut tempat kafe langganannya.

jisung bahkan khawatir jika felix membacanya ia akan langsung menyadari betapa mirip sang protagonis dengan felix.

"han jisung,"

"iya?"

"menulislah sebanyak yang kamu mau. aku juga ingin tahu sebesar apa kamu mencintaiku dengan kata katamu."

felix berhasil membuat skor mereka seimbang. sementara jisung, berusaha menyembunyikan wajah malunya dengan menatap jauh keluar jendela.

END.

a/n sjdsjsdjndsjndsj i know it's fucking cringey XD

tapi gue pengen banget nyoba genre kayak gini. sweet words and sweet moments. sayangnya gue gak mampu berkata kata romantis :")

also, this is my favorite jilix tropes. stranger to lover and jisung's love at first sight.

gue masih baper sebaper bapernya sama lagu CLOSE

"you had me at hello"

like DUDES SO SIMPLE YET BEAUTIFUL?!

STAR LOST ; drabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang