Farhan memanggil sri karena ada pengen ngobrol sama sri, ternyata pengen ngobrol yaitu fiki, fiki pengen ngobrol sama sri berdua, sri coba menolak tapi farhan memaksa sri untuk ngobrol berdua sama fiki.
" Dek ke bawah dulu " teriak farhan kepada sri
" Tuh dek bang han manggil kamu " ucap livia kepada sri
" Iyah kak aku denger kok " ucap sri
" Yaudah sana samperin dulu " kata livia kepada sri
" Iyah iyah ini mau " kata sri
Sri pun langsung ke bawah
" Iyah bang ada apa manggil manggil " kata sri kesal
" Ini adek fiki mau ngobrol " ucap farhan ke sri
" Nggak mau bang " ucap sri kepada farhan
" Sri mau ya ngobrol sama fiki " bujuk shandy kepada sri
" Ada syarat nya " kata sri kepada sahabatnya
" Syarat apa dek " tanya fenly kepada sri
" Syarat nya kalian harus beliin baju buat aku dan es cream " kata sri
" Iya iyah dek " ucap fenly kepada sri
" Mau kan ngobrol sama fiki kan " tanya nindy kepada sri
" Iyah iyah mau " males sri
" Yaudah kalian bicarakan baik-baik dulu ya kita kesana dulu " ucap farhan kepada mereka
Fiki dan sri pun berdua di bawah mereka gak bicara sama sekali, mereka berdua bingung mau bicara apa tetapi fiki yang mulai pembicaraan.
" Aku mau ngomong sama kamu " ucap fiki
" Ngomong apaan " jutek sri
" Aku mau minta maaf sama kamu udah ceraikan kamu " ucap fiki kepada sri
" Iyah gapapa aku ngerti kok kamu milih cewek itu " kata sri sambil berkaca kaca
" Gak gitu sri aku terpaksa karena aku gak tau harus gimana lagi mamah aku dulu koma dan gak ada biaya sama sekali dan membiayai nya sama dea " kata fiki
" Bisa kan ngomong sama aku fik bisa kan kita udah suami istri fik kenapa gak bilang kalau mamah kamu sakit kamu relain aku dan ceraiin aku " kata sri kepada fiki
" Maaf sri tapi aku janji sama kamu " ucap fiki
" Janji apa " ucap sri jutek
" Aku bahagiain kamu dan anak kita nanti aku bakal semua bayar utang aku sama dea abang kamu sama sahabat aku mau bantuin aku jadi kamu tunggu sabar ya " ucap fiki kepada sri sambil pegang tangannya
" Aku gak perlu janji kamu aku butuh pembuktian " ucap sri kepada fiki
" Oke aku bakal buktiin " kata fiki
" Aku gak penuh percaya sama kamu fik kalau mau balik lagi sama aku, kamu harus tinggalin dea ya ini juga demi anak kita fik, aku jujur sama kamu aku masih sayang sama kamu " kata sri
" Iyah aku janji dan bakalan buktiin kamu " kata fiki dan sambil peluk
" Udah kan gak ada lagi di obrolin lagi " tanya sri kepada fiki
" Kalau gak ada aku mau ke kamar lagi mau istirahat capek " sambung sri kepada fiki
Sri pun meninggalkan fiki sendirian di bawah dan, farhan melihat sri meninggal kan fiki sendirian lalu farhan mengahampiri fiki sendirian duduk di sofa di rumah farhan, farhan langsung menanyakan kepada fiki.
" Gimana fik berhasil " tanya farhan kepada fiki
" Berhasil bang " ucap fiki sambil nunduk
" Kan berhasil kenapa lo kaya gak senang gitu kan harus nya senang " ucap farhan kepada fiki
" Iyah sih bang tapi gue bingung " kata fiki kepada farhan
" Bingung kenapa fik " tanya zweitson baru Dateng dan duduk di dekat fiki duduk
" Ya tadi sri minta jauhin dea bang dan gue janji bakal ninggalin dea " kata fiki ngeluh
" Ya tinggalin ajah fik gampang kan " kata fajri kepada fiki
" Ji lu mah gampang banget ngomong nya lah gue ngejalanin nya susah ji gue bingung harus gimana " kata fiki frustasi
" Tenang fik kan ada kita pasti kita bantuin lo " ucap ricky kepada fiki
" Emang kalian mau bantuin gue " tanya fiki kepada sahabatnya
" Iya mau lah " ucap bersamaan
" Makasih ya kalian mau bantuin gue " kata fiki kepada sahabatnya
" Iyah fik sama sama, kan kita saling membantu satu sama lain bener tidak " kata gilang ke sahabatnya
Mereka pun melihat persatu satu " tumben lo bijak lang " tanya shandy sambil menyenggol tangannya
" Dari dulu juga kali gue bijak " ucap gilang kepedean
" Emang iyah gitu lo dari dulu bijak " tanya farhan
" Eh udah malah ngecengin gue sekarang gimana caranya dea jauhi si fiki dan balik lagi sama sri " tanya gilang kepada sahabatnya
Mereka pun memikirkan gimana caranya dea lepas dari fiki, mereka pun mulai berfikir dan salah satu dari mereka punya ide.
" Gimana kalau si fiki pura pura jadi miskin " usul fenly kepada sahabatnya
" Tapi kan si fiki udah miskin " ceplos zweitson
" Astaghfirullah son gak boleh gitu " istighfar ricky kepada zweitson
" Iya iya maaf bang " ucap zweitson kepada ricky
" Jangan ke gue minta maaf nya ke si fiki lah " kata ricky
" Fik gue minta maaf " ucap zweitson kepada fiki
" Iyah gapapa son santai ajah " kata fiki kepada zweitson
" Ada bener nya juga ya kan si fiki sekarang di korea lagi kaya kayanya ya mending pake usul fenly ajah " kata shandy setuju usul fenly
" Tapi gimana bilangnya " ucap farhan bingung
" Jadi kita bagi tim ajah " usul gilang kepada sahabatnya
" Hah bagi dua tim " kaget fiki
" Iyah jadi tuh ada yang ngawasin si fiki dan si dea " kata gilang ke mereka
" Terus terus " ucap zweitson kepada gilang
" Terus udah kaya gitu si fiki bilang ke si dea mau putus dan bilang mau pindah ke amerika selamanya dan bilang ke dea bakalan ganti semua biaya rumah sakit nya gitu " ucap gilang kepada sahabatnya
" Kan kita lagi korea lang masa harus pindah lagi ke amerika sih " polos shandy
" Astaghfirullah jamal ini cuman ide dari gue bukan beneran " kesal gilang kepada shandy
" Nama gue bukan jamal tapi shandy " kata shandy kepada gilang
" Iye iye terserah lo ajah deh " kesal gilang
" Terus pake idenya yang siapa yang fenly atau yang gilang " tanya farhan bingung
" Idenya bang lang ajah " ucap sri tiba tiba turun ke bawah
" Lah kamu denger dek " tanya fenly kepada sri
" Iyah aku denger semua nya " ucap sri santai
" Di kirain abang kamu gak denger " kata farhan ke sri
" Denger lah " ucap sri
" Tapi sih dua duanya pake ajah idenya " usul livia dan baru turun dari tangga
" Bener juga mending dua duanya " kata zweitson kepada sahabatnya
'bersambung'
KAMU SEDANG MEMBACA
persahabatan 2 ( END )
RandomPersahabatan adalah suatu hal yang menimbulkan rasa sayang ataupun tidak karena sahabat gak perlu berbohong