05.Kalimantan

34 12 9
                                    

▪︎▪︎▪︎
Jika tak berniat memiliki,
Lantas untuk apa mencintai?
Sampai membuat ku merasa paling dicintai.
Jika pada akhir nya menyakiti.
Hei, Ini hati.
Bukan sesuatu hal yang bisa kau patahkan sesuka hati.
▪︎▪︎▪︎

Malam ini kamar Rembulan penuh dengan gelak tawa. Teman teman Rembulan yang berasal dari korea sedang menginap di rumah nya.

Semua bertarung sengit bermain kartu UNO.

Mingyu sisa tinggal satu kartu.

Mentari masih memegang empat kartu.

Jaehyun memegang dua kartu.

Dan Dafa memegang lima kartu.

Sedangkan Rembulan sendiri sudah memenangkan permainan ini sejak tadi.

"UNO!!" pekik Mentati seraya mengeluarkan tiga kartu sekaligus.

"Woaah!!" Mingyu membulatkan mulut nya.

Kini giliran Jaehyun, pemuda itu mengeluarkan kartu berbentuk tanda panah, itu arti nya giliran di putar ke arah Dafa.

"UNO!" Pekik Jaehyun.

Dafa mengeluarkan kartu skip. Itu artinya Mingyu di lewatkan dan kini Mentari kembali mendapat giliran.

"UNO GAMEE!! YESSS!!" Pekik nya senang. Permainan ini memang membuat pita suara kering.

"wohoo, gue menangg," ucap nya seraya ber tos ria dengan Rembulan.

"Kecee" Rembulan mengerjapkan sebelah matanya, membuat Mentari terkekeh pelan.

7 menit berlalu dan akhirnya Mingyu urutan ketiga, Jaehyun keempat, dan Dafa urutan ke lima.

"Eh, berhubung besok libur nih, gimana kalo kita refreshing gitu," usul Mentari.

"Boleh aja sii, tapi kemana?"

"Mmmm.. Dufan gimana?"

Semua mengangguk setuju.

"Nah, tuan muda Jungkook, tolong dipersiapkan black card nya untuk menraktir kami ya," Mingyu terkekeh.

"PFFTTT.... TUAN MUDA JONGKOOK DONG, PADAHAL DIA MANJA, GIMANA BISA DIPANGGIL TUAN MUDA." Tawa Mentari pecah.

Semua ikut tertawa, Rembulan hanya terdiam malu.

Kini mata nya menatap nyalang ke arah Mingyu, pemuda itu hanya terkekeh pelan seraya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Memang Jungkook manja?" Tanya Jaehyun.

"Iyalah, Rembulan itu cengeng, Manja, terus kek bayik. Gak kek first impersion aku. Aku kira mah dia bakal dingin orang nya, cool gitu, terus kek suka nyari sensasi ama cewek gitu. Eh ternyata 100% aku salah."

"Berati kamu spesial di mata Rembulan," kini semua menoleh ke sumber suara.

Ternyata, Dafa yang berbicara.

"Ahahah, iyalah, gue emang selalu spesial ahahaha," emang dasar Mentari gak peka. Bukan itu yang dimaksud Dafa.

Seperti mengalihkan pembicaraan Mingyu bertanya, "Tar, lo punya IG?"

Gadis itu menggeleng,"nggak tuh, kenawhy?"

"Download coba,"

Mentari langsung membuka gawai nya dan memberikan nya pada Mingyu," ada tapi gue males login nya,"

"Sini gue loginin,"

"Username nya?"

Mentari mengetuk dagu nya perlahan, "Mmm... Mntrzeva_ri. Aja deh,"

Takdir - [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang