06. Perjodohan.

33 10 26
                                    

▪︎▪︎▪︎
Penyesalan terbesar seseorang adalah menyesal telah melepas sesuatu yang tidak seharus nya tak dilepas.
▪︎▪︎▪︎

3 Jam aku lewati begitu saja, kini aku telah sampai di kalimantan, ku hampiri mobil berwarna hitam. Itu supir yg dikirim kan Eomma untuk menjemputku.

Ku lirik jam tangan yang melingkari pergelangan ku. Jam di jakarta sudah menunjukkan 00.13.

Aku merogoh saku celana ku dan mengambil benda pipih dari sana, segera aku menelepon Mentari.

"Gue udah sampai di kalimantan nih, belum tidur?" Tanyaku.

"Belum, nungguin kabar lo," katanya dari sebrang sana, lantas aku mengangguk.

"Mingyu sama Jaehyun masih dirumah?"

"Iyalah, gila aja dia pulang,"

"Mereka tidur di kamar gue kan?" Tanya ku memastikan.

"Harus nya, tapi kenyataan nya tidur dikamar gue."

"Terus lo?"

"Gue dikamar lo dong, sama kak Dafa berdua,"

"Hati hati, jangan sampe Khilaf,"

"Mana sempet khilaf, kak Dafa aja udah tewas di dalem mimpi duluan,"

"Mending lo tidur di kamar lain, kak Dafa kalo tidur suka meluk apa pun yang ada di samping nya." Nasehat ku.

"Tenang, dia tidur di sofa lo kok, gue sendiri di kasur lo,"

"Gue temenin mau?" Aku terkekeh pelan.

"Wahhh!!! OMES LU NJIR GA NYANGKA GUE,"

"Becanda ah, udh ya, gue tidur dulu, cape,"

"IYAH, BYE OM PEDO OMES,"

setelah itu telp putus. Aku menghela napas lembut lantas menyenderkan kepala ke jok mobil seraya memenjamkan mata ku yang mengalami kantuk berat. Setelah cukup lama aku memimpikan aku menjadi Iron man, sentuhan Lembut membangunkan ku.

Aku terkesiap lantas mengucek mata ku.

"E-eomma..."

"Bangun Jungkook, kau sudah sampai, tidur di kamar." Perintah sang ibunda.

Aku menurut lantas keluar dengan langkah gontai, mata ku benar benar mengantuk, kini aku terlihat seperti orang mabuk. Sesampai nya di kamar, ku rebahkan diri ku di atas pulau kapuk yang empuk. Tak butuh waktu lama, aku pun terlelap.

•••

L o a d i n g

Fajar telah menyingsing, membuat semburat oren tua bercampur biru tua berpendar dilangit langit. Orang-orang biasa menyebut nya dengan sebutan 'Sunrise'.

Kokokan ayam dan siulan burung menjadi jam beker alami yang di ciptakan alam. Aku terbangun, "hoammm,"

Seperti biasa, pakaian ku suda tak melekat di tubuhku, aku memang punya kebiasaan yang aneh, yaitu melepas seluruh pakaian ku di saat aku sedang terlelap pulas. Untung nya Mentari tidak tahu akan hal itu meski kami tinggal serumah. Segera ku pasangkan kaos putih seadanya, kemudian ke kamar mandi.

Takdir - [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang