07.Mentari, i love you

29 13 18
                                    

▪︎▪︎▪︎
Ungkapan " kita "
belum tentu bersama
Jadi, cintai aku sewajar nya, jangan berlebihan. Karna jika takdir berkata lain, melupakan bukan lah hal yang mudah.
▪︎▪︎▪︎

Happy reading!

.

Terkadang, manusia mencintai seseorang yang tidak mencintai nya, cinta bukan datang di tengah kebersamaan, akan tetapi datang di orang yang tepat. Karna jika mereka bersama, belum tentu itu bisa berwujud menjadi cinta. Tapi terkadang, masuk ke dalam dunia percintaan memang rumit. Kita harus siap untuk memilih, memilih di tinggalkan atau meninggalkan, memilih di cintai atau mencintai, memilih menyakiti atau di sakiti. Ya, hanya itu. Dan sesuatu yang paling menyakitkan adalah, Disaat Takdir berkata lain, dan kita harus siap memikul pilu melihat orang yang kita cintai bersanding dengan yang lain.

Aku merenung, setelah perbincangan bodoh tadi, aku memilih menunggu di parkiran. Pikiran ku tentu masih kesal. Hati dan pikiran ku bersatu mengutuk Eunha, pasti gadis itu yang meminta nya. Ah aku semakin membenci nya.
Di tengah kecamuk nya perasaan ku yang menggunung dan siap memecah, Jungha tiba tiba datang menghampiri ku seraya menyodor kan segelas minuman pada ku.

"Gue udah denger semua nya, gue juga gak mau punya kakak ipar brengsek kayak Eunha." Ia duduk di samping ku.

"Lo bisa bahasa indo gaul juga?"

Ia lantas mengangguk, "diajarin sama orang indo yang gue taksir di sekolah," terang nya.

"Jangan kan lo bang, gue aja harus jauhin orang yang gue suka, sedangkan gue ketemu sama dia setiap hari di sekolah." Sambar nya lebih dulu.

"Kadang gue mikir, eomma jahat banget sih, perasaan kan buka sesuatu yang datang di rencanakan dan bisa di usir kapan pun. Perasaan lebih ke virus komputer, yang datang kapan aja, dan terkadang susah buat di buang."

Aku termangu, eomma memang orang yang seperti itu, beliau tak suka jika anak nya dekat dengan orang yang pangkat nya di bawah kami. Padahal itu kan gak berdosa.

Seketika aku teringat Mentari. Seingat ku, tadi gadis itu mengirim Pap ke ponsel ku, jadi buru buru ku buka gawai ku.

Mentaiii 💩💩❤
Cantik bgt gasii gueee ahahah

²⁰.¹⁹

Aku terkekeh pelan, Jungha yang penasaran akhir nya ikut melihat gawai ku. "Mood bgt anjir, gasalah lo nyari cewek," Jungha tertawa ketika melihat foto Mentari.

Ya... setidak nya aku masih punya waktu 1 tahun lagi.

•••
L o a d i n g

Author POV

Mentari menatap kosong ke arah jendela yang menampilkan views indah nya bulan dan bintang malam ini, yang lain nya sudah terlelap, tapi entah mengapa mata bulat nya belum ingin di ajak tidur. Gadis itu tersenyum lirih, menikmati indah nya malam, ia jadi teringat saat ia menghabiskan waktu di bawah taburan bintang bersama Rembulan atau pun Revan.

Pikiran nya berkelana di masa lalu.

Suara detak jarum jam menjadi satu satu nya sumber suara, akibat sunyi nya keadaan, suara jarum jam jadi terdengar jelas. Gadis itu mendekap lutut nya erat, berusaha menghangatkan tubuh nya dari dingin nya malam yang menusuk tulang. Ditambah pendingin ruangan yang cukup membuat nya menggigil kedinginan.

Takdir - [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang