Happy Reading!
Jangan lupa vote dan komennya ya.....
"Good morning, class. Kita punya teman baru, silahkan perkenalan diri di depan." Kata guru bahasa Inggris yang mengajar di pagi ini.Selena berkali-kali menyenggol lengan Gala yang sedang sibuk berkelana di alam mimpi. Karena terlalu sebal, Selena menginjak kaki Gala, membuat Gala tersentak dan langsung duduk tegap.
"Kaget anjir." Kata Gala lirih, ia menatap Selena yang hanya tersenyum lebar, "kenapa si, biasa juga ada guru lo diem aja."
Selena menyuruh Gala untuk menghadap depan dengan dagunya, "ada anak baru, covernya sih badboy bisa lo rekrut tuh dijadiin pacar lo." Kata Selena seraya mempromosikan laki-laki di depan yang jika dilihat memang masuk ke tipe ideal Gala. Tapi, beberapa tahun yang lalu.
Gala menatap laki-laki di depan, seperti tidak asing. Atau mungkin pernah liat di jalan, ia meniti penampilan laki-laki di depan. Biasa aja.
"B aja." Kata Gala santai, ia memperhatikan laki-laki di depan yang sedang memperkenalkan diri.
"Gara Maxime, biasa dipanggil Gara. Pindahan dari L.A,"
"Gile! L.A borr! Los Enjles."
"Nomornya dong gantengg."
"Silahkan duduk di tempat yang kosong." Gara mengangguk kemudian duduk di ujung kiri kelas, sementara Gala ada diujung kanan kelas.
Pergerakan Gara tak luput dari pandangan Gala, Gara yang merasa diperhatikan menoleh dan melihat Gala yang sedang menatapnya. Tatapan keduanya sama-sama datar, Gala langsung mengalihkan pandangannya ketika Selena menyenggol lengannya.
Sementara itu, Gara merasa mengenal perempuan yang menatapnya sedari tadi. Tapi, Gara memilih untuk tidak peduli dan mulai berkenalan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Singkat cerita, ketika jam istirahat tiba Gala yang sudah mendapatkan panggilan dari teman-temannya langsung berjalan keluar dengan tangan merangkul Selena. Gala keluar tanpa memperhatikan yang lain, karena Gala memang begitu anak-anak kelas hanya bisa membiarkan Gala.
Di kantin ketika Gala asik berbincang dengan salah satu anak Bahasa, Jeno Martinez. Salah satu temen bandel Gala waktu malem.
pyar!
Gala menatap orang yang sepertinya sengaja menjatuhkan mangkuk bakso ke bahu Gala itu sengit.
Tanpa banyak mengulur waktu Gala langsung menarik kerah perempuan itu. "Maksud lo apa, jatuhin bakso itu ke gue?! Nyari perkara lo, sama gue?!" Gala mengeratkan pegangannya, ia menatap sengit perempuan yang ketakutan itu.
"So....so...ri bak..so nya panas. Gue nggak sengaja Gal." Gala berdecih, ia membiarkan tangannya melepuh dan tetap mencengkeram gadis di depannya ini.
"Lo, kalo iri bilang. Gue tau lo ga suka liat gue ngobrol sama Jeno." Kata Gala dengan senyum miringnya.
Gadis itu mulai mendongakkan kepalanya, "iya. Gue iri sama lo, makanya lo musnah aja sana!" Kata Gadis itu dengan nada menyebalkan.
Gala sudah ancang-ancang ingin menabok gadis lancang di depannya, tapi tiba-tiba saja ia sudah ditarik kebelakang dan cengkeraman tangannya di kerah gadis itu lepas. Membuat Tera, nama gadis itu langsung lari terbirit-birit.
Gala melepaskan genggaman tangan Gara di lengannya dengan paksa. Setelah lepas, Gala berusaha mengejar Tera yang ternyata sembunyi di belakang tubuh teman temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lillian Galaxy
Fiksi Remaja[SLOW UPDATE] "Tolong ya, La, normal dikit napa. Jangan sering tawuran, berantem sama balapan. Lo nggak tau khawatirnya gue waktu liat lo ditonjok? Waktu lo pulang terus seragam lo darah semua? Waktu motor lo ditendang sama lawan lo biar lo jatoh? J...