1. a Little Bit Annoying but I Love Him

4 2 0
                                    

Tepat pukul dua pagi, langit tampak gelap dihiasi lampu-lampu yang menyela di setiap rumah.

Reira menaruh laptopnya di meja bersiap untuk tidur setelah lima jam menonton series. Berkali-kali ia merenggangkan tubuhnya sampai bunyi.

Baru saja pantatnya mendarat di kasur, ponselnya berbunyi dengan keras. Reira yang malas berusaha mengabaikan panggilan masuk di ponselnya. Ia tidak ingin ambil pusing, mungkin saja orang usil kurang kerjaan yang meneleponnya saat ini.

Ia merebahkan kepalanya pada bantal, kedua matanya mulai terpejam. Namun, sesaat kemudian ponselnya kembali berbunyi.

Bukan sekali dua kali melainkan sampai lima kali. Reira yang mulai jengah turun dari kasur, ia meraih ponselnya yang berada di sebelah laptop.

R

eira menghentakkan kakinya kesal saat melihat nama Regan tertera di layar ponselnya. Ia juga berteriak tanpa suara lalu melempar ponselnya ke kasur.


Bibirnya terus menghitung mundur dari seratus sampai satu, ia berusaha meredakan emosinya sebelum akhirnya mengangkat panggilan video tersebut.

"Lama banget jawabannya! Lagi ngapain sih?" Terlihat Regan tengah melompat-lompat kecil dengan tangan yang memegangi karet celananya. Tubuhnya yang tidak terbalut baju dipenuhi keringat terekspos di layar ponsel Reira.

"Lo pikir aja sendiri jam dua pagi orang lagi ngapain?!" Jawab Reira sewot, "lagian lo ngapain sih tengah malem loncat-loncat nggak pake baju?"

"Kebelet pipis, temenin," Regan beringsut lari keluar kamar. Suasana yang gelap membuat Reira tidak bisa melihat apa-apa dari layar ponselnya. Regan seolah-olah hilang ditelan bumi.

Reira mengusap matanya berkali-kali, ia juga menguap sampai matanya berair. Ponsel berwarna putih miliknya ia sandarkan pada sandaran kasur.

Tak lama terdengar suara lampu yang dinyalakan, saat itu juga Reira melihat Regan yang sudah berada di kamar mandi.

"Jangan matiin!" Ucapnya sembari menutup pintu kamar mandi.

"Cepetan gue ngantuk," Reira berusaha terjaga dengan satu mata yang sudah tertutup.

Ia mengerjapkan matanya saat mendengar suara gemericik air dari ponselnya, matanya kembali terbuka melihat Regan tidak mematikan kameranya saat ia pipis. Bahkan layar ponsel Reira kini penuh oleh wajah Regan.

"Udah?"

"Belum, mau liat? Biar gue balik kameranya," Regan terkekeh pelan. Ia menggoda Reira yang tidak kuat menahan kantuknya.

"Terimakasih atas tawarannya, tapi gue nggak minat. CEPETAN ANJING GUE NGANTUK BANGET!"

"Sabar lagi pake celana," Regan menaruh ponselnya di rak handuk. Pada layar ponsel Reira hanya bagian perut Regan yang terlihat.

"Sabar ya cantikku, sayangku, cintaku, nanti gue temenin lo sampai tidur deh," Regan keluar dari kamar mandi, tapi suasana kini sangat terang. Lampu-lampu rumahnya menyala semua.

Reira memeluk bantal berbentuk domba di depannya, menatap layar ponselnya dengan setengah kesadaran. Regan menatap Reira yang mulai tertidur lalu menatap ruang di hadapannya.

TELL ME SOMETHING ABOUT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang