𝙖 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧 𝙖𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙬𝙖𝙣𝙩𝙨 𝙩𝙤 𝙨𝙖𝙫𝙚 𝙩𝙝𝙚𝙞𝙧 𝙛𝙖𝙫𝙤𝙧𝙞𝙩𝙚 𝙘𝙝𝙖𝙧𝙖𝙘𝙩𝙚𝙧
Apa yang akan kau lakukan jika kau berhasil masuk kedalam novel kesukaanmu? Apa kau akan menolong karakter favoritmu? Atau membiarkan alur ceritanya...
Jam di dinding terus bergerak menunjuk waktu telah larut. Dan di sinilah aku masih sibuk berkutat dengan tumpukan kertas yang harus diselesaikan.
Aku benar-benar lelah sekarang. Aku ingin segera pulang lalu merebahkan diriku diatas kasur empuk milikku.
Yah aku tidak bisa pulang sebelum pekerjaan ku selesai.
"Bos sialan dan kenapa tumpukan kertas ini tidak berkurang!?" umpatku. Untung saja hanya ada aku di sana. Akan jadi masalah jika orang lain mendengar ku mengumpati bosku sendiri. Bisa-bisa gaji ku dipotong atau yang lebih buruknya lagi aku akan di pecat.
Aku mengambil hp di dalam saku celanaku dan membuka sebuah aplikasi baca.
"Yes! Hari ini updated endingnya 'kan? Semoga happy end," kataku lalu mulai membacanya.
Aku sangat suka membaca novel apalagi yg bergenre fantasi dan action. Saat membaca aku rasanya semua rasa penatku menghilang seketika.
Novel yg sekarang ku baca adalah Omniscient reader Viewpoint. Novel yg sangat bagus dan juga MC yg hebat. Walaupun dia memiliki hobi yg bikin pembaca mengira ia mokad ternyata tidak:v
Novel yg bercerita tentang dunia yg tiba-tiba hancur. Konstelasi, dokkaebi dan sebagainya. Manusia dipaksa untuk bertahan hidup bagaimanapun caranya. Membunuh atau dibunuh kira-kira begitulah keadaannya.
"Author Sialan! masa endingnya begini!?"teriakku tidak terima.
Aku melempar hp milikku keatas meja. Dengan lemas aku menyadarkan kepalaku di sandaran kursi kantor ku.
Bodo amat dgn dokumen yg belum selesai. Semangat ku kini sirna setelah membaca akhir dari novel yang kusukai.
"Ending macam apa itu?."
"Kim Dokja tidak mungkin berakhir seperti itu, bukan?."
"Andai aku bisa mengubah endingnya."
Aku mengubah posisiku, bersiap untuk berkerja lagi. Namun, mataku tiba-tiba mengabur dan rasa kantuk datang. Ku coba untuk tetap terjaga tapi sia-sia. Rasa kantukku lebih mendominasi dan aku pun tertidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
