•尺乇卂ᗪ乇尺•
Seoul, Korea Selatan
Jam 22.14Disebuah kamar bernuansa abu-abu, seorang pria bersurai Raven tengah tertidur lelap di kasur empuk kepunyaannya. Setelah beberapa menit, tubuhnya bergerak tidak nyaman dan dia pun bangun.
"Shh... kepalaku rasanya mau pecah saja," kata (m/n) sambil memegang kepala. Rasanya dia seperti dipukul oleh benda tumpul dengan keras.
Ting!
Layar berwarna biru muncul dihadapannya. Dengan segera ia pun menekankan layar itu.
[Selamat Anda telah berhasil memasuki dunia Novel!]
"Huh? Jadi aku sudah masuk?"
[Anda sekarang ada di Seoul, lebih tepatnya di distrik Yongsan-gu.]
(M/n) mengangguk paham dengan setia masih menatap sekelilingnya. Kamar minimalis yang sedikit sempit karena banyaknya barang yang mengisi kamar tersebut.
"Mengenai tugas yang kau sebutkan sebelumnya. Apa... Apa kau menjamin aku akan kembali setelah tugas ini selesai?"
Ada sedikit keraguan saat (M/n) mengeluarkan suaranya.
[Saya menjamin semuanya. Anda akan pulang tepat setelah tugas anda selesai. Saya berjanji kepada Tuan.]
Hati (M/n) menjadi lebih tenang mengetahui jika dia bisa pulang setelah misinya tuntas.
Dia bangkit dari kasur lalu berjalan ke arah jendela yang tertutupi oleh gorden putih tipis. Tangannya menyibak gorden tersebut kesamping, memperlihatkan kelap-kelip kota yang masih aktif meski sudah larut.
(M/n) lalu membuka jendela dan membiarkan udara malam yang dingin menyapu kulitnya. Matanya terpejam sembari memikirkan sesuatu.
'Rasanya masih sulit untuk dipercaya. Apa aku sedang Lucid Dream makanya semua ini terasa sangat nyata?'
(M/n) sering mengalami Lucid Dream sejak SMP hingga sekarang. Jadi sulit rasanya percaya apakah ini adalah kenyataan atau imajinasinya semata.
"Siapapun mc yang harus ku bantu, semoga saja dia tidak merepotkan."
°•†•°
"Susu, kopi, telur, apalagi yah?"
(M/n) memeriksa nota belanja yang dia tulis sebelum berbelanja di supermarket dekat tempat tinggalnya. Sudah 3 hari sejak dia masuk ke dalam dunia novel seperti yang di katakan oleh AXL140.
Setelah mendapatkan semua barang yang butuhkan, (M/n) kemudian berjalan menuju kasir hendak membayar belanjaannya. Kulkas di tempat tinggalnya tidak ada isinya sama sekali, hanya ada beberapa botol Soju dan beberapa tempat berisi Kimchi.
Dengan uang yang ada di dompetnya didunia ini, ia pun memutuskan untuk memenuhi isi kulkas itu dengan bahan makanan. (M/n) juga sedang ingin makan ramyeon jadi ia kembali lagi untuk mengambil mie yang di perlukan.
"Yang ini atau... yang ini?"
(M/n) bingung ingin memilih mie mana yang cocok. Karena terlalu sibuk memilih, dia sampai tidak sadar dengan kehadiran seseorang disampingnya.
Setelah beberapa menit berdebat dengan pikirannya, (M/n) pun memutuskan untuk membeli dua-duanya. Dirinya bergegas pergi dan secara tidak sengaja menyenggol orang disebelahnya. (M/n) segera minta maaf sedangkan orang yang ditabraknya itu tidak begitu mempersalahkan hal tersebut.
"Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja," kata si wanita bersurai coklat terang. Wajahnya cantik dengan senyuman ramah di bibirnya.
Setelah itu, si wanita pun pergi dari sana sambil membawa belanjaannya. Demikian pun (M/n) yang segera menuju kasir untuk membayar.
"Eh, tunggu dulu. Tadi itu mirip... ah, Tidak mungkin."
(M/n) tertawa pelan lalu segera menyerahkan belanjaannya untuk di bayar di kasir. Orang yang hampir di tabrak tadi itu mirip sekali dengan Yoo Sangah.
Rambutnya coklat terang terurai cantik, benar-benar mirip dengan Yoo Sangah yang di ORV.
Setelah selesai berbelanja, (M/n) memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya. Dalam perjalanan pulang, (M/n) tiba-tiba mendapat pesan dadakan dari AXL140.
[Anda baru saja bertemu karakter penting dalam cerita!]
[Character Unlock : Yoo Sangah.]
[Temukan Karakter ORV lainnya untuk menerima Hadiah!]
"Apa? Coba ulangi lagi?"
[Anda baru saja bertemu dengan Yoo Sangah, Tuan.]
"Bukan yang itu! Yang satunya lagi!"
[Anda sekarang berada di dalam novel Orv.]
Hatinya berdegup kencang antara senang keinginan terkabul dan sedikit panik karena novel yang dia masuki ini adalah novel survival.
"AXL140... Kenapa kau tidak bilang dari awal?"
[Saya kira anda sudah tahu kalau anda masuk ke dalam novel Orv.]
(M/n) mencoba untuk tidak marah dan tetap tenang. Kalau dia tahu hal ini lebih awal mungkin dirinya tidak akan malas-malasan selama 3 hari terakhir.
"Kapan skenarionya di mulai?"
[Alur ceritanya akan berlangsung dalam 2 hari lagi.]
"2 hari?! Sialan!" (M/n) segera mengangkat plastik belanjaan dan bergegas menuju rumah.
"Dasar sistem sialan! Kenapa tidak bilang dari awal?!"
(M/n) membanting pintu rumahnya dengan keras, barang belanjaannya di lempar begitu saja ke atas sofa. Dia segera mengambil secarik kertas dan mulai menulis segala keperluan yang dibutuhkan untuk menghadapi kiamat dalam waktu 2 hari.
Hatinya masih mengumpati sistem yang terlambat memberinya kabar penting tersebut. Setelah semuanya sudah di tulis, (M/n) bergegas pergi membeli semua yang di perlukan.
"Kim Dokja i'm coming!"
___________________________________________
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝗲? | 𝗢𝗺𝗻𝗶𝘀𝗰𝗶𝗲𝗻𝘁 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝗩𝗶𝗲𝘄𝗽𝗼𝗶𝗻𝘁
Fanfiction𝙖 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧 𝙖𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙬𝙖𝙣𝙩𝙨 𝙩𝙤 𝙨𝙖𝙫𝙚 𝙩𝙝𝙚𝙞𝙧 𝙛𝙖𝙫𝙤𝙧𝙞𝙩𝙚 𝙘𝙝𝙖𝙧𝙖𝙘𝙩𝙚𝙧 Apa yang akan kau lakukan jika kau berhasil masuk kedalam novel kesukaanmu? Apa kau akan menolong karakter favoritmu? Atau membiarkan alur ceritanya...