Memenangkan pertandingan semalam rupanya tidak bisa membuat mood Ace membaik. Ia sudah terlanjur dibuat sangat kesal oleh Matteo dan Rebecca yang kehadirannya sangat tidak ia harapkan. Belum lagi, pagi ini ia harus menghadapi cewek genit itu lagi.
"Ace, gue kecewa banget sama lo semalem," ujar Rebecca dengan tatapan kecewa. Suaranya yang agak keras membuat orang-orang di sekitar mereka menoleh.
Ace hanya menatap Rebecca datar. Langkahnya harus terhenti karena cewek itu menghalangi jalannya, sebisa mungkin Ace menahan diri agar tidak mendorong Rebecca dari hadapannya.
"Minggir."
"Nggak sebelum lo minta maaf ke gue." Rebecca justru bersedekap dan menatap Ace sengit. "Lo udah permaluin gue kemarin dan gue nggak terima itu."
"Lo ganggu gue. Minggir," desis Ace yang sudah semakin marah. Kallen yang berdiri di belakang Ace tersenyum miring, siap menyaksikan tubuh Rebecca melayang lagi karena didorong kasar oleh Ace.
"Nggak, Ace! Lo harus minta maaf sama gue!"
"Ck, bebal," decak Kallen dari belakang. Ace melangkah maju dan mengikis jarak antara dia dan Rebecca, tetapi cewek itu sama sekali tidak beranjak dari tempatnya. Jantungnya berdebar kencang, ia kesenangan sendiri karena bisa mencium aroma parfum Ace dari jarak sedekat ini.
Namun, hal yang selanjutnya terjadi justru membuat semua orang shock, termasuk Rebecca sendiri. Pasalnya, Ace mendorongnya dengan sangat kasar sampai ia lagi-lagi terjungkal ke belakang dan menabrak dua cewek yang berdiri di belakangnya.
"Jangan kira karena lo cewek gue nggak bisa kasar, Becca." Ace memperingatkan dengan keras. Urat-uratnya sudah menonjol, tangannya mengepal kuat.
"Sekali lagi lo maju, gue tonjok lo."
Bisikan lirih langsung terdengar. Beberapa menyayangkan sifat Ace yang kasar, tetapi sebagian besar justru merasa maklum dan puas dengan respons Ace. Selama ini, Rebecca memang sudah dirasa sangat mengganggu dengan tingkahnya yang menyebalkan. Cewek itu suka sekali melabrak orang-orang yang ia anggap berusaha merebut Ace darinya. Kalau sudah begini, mereka harap Rebecca bisa sadar.
"ACE!"
Ace melanjutkan langkahnya dan mengabaikan teriakan Rebecca. Cewek itu sudah mencak-mencak, tetapi tetap tidak dapat menarik perhatian cowok raksasa itu. Yang ada, ia justru menjadi bahan bulan-bulanan orang.
"Mampus, makanya jangan annoying jadi orang!"
"Jadiin pelajaran, Bec. Lo cuma permaluin diri lo sendiri."
"Udah sadar, kan, kalo lo bukan siapa-siapa buat Ace? Mendingan lo mundur daripada makin malu. Harga diri lo udah nggak ada, tuh."
"Setuju!" sahut Kallen yang tiba-tiba berbalik setelah mendengar kalimat terakhir yang entah keluar dari mulut siapa. Ia sangat puas dengan wajah merah padam Rebecca. Tidak hanya Ace saja yang merasa terganggu, tetapi semua anak Aragorn pun merasakan hal yang sama. Rebecca selalu ada di sekitar mereka dan berbuat onar, rasanya mereka ingin sekali melenyapkan cewek berambut panjang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESSANDRO [NEW VERSION]
Teen FictionAlessandro Malachi yang akrab disapa Ace, seorang pewaris tunggal Malachi Group sekaligus ketua geng mobil ARAGORN yang terkenal tampan, kaya raya, dan misterius. Ia membangun tembok yang sangat tinggi untuk memisahkan dirinya dari orang-orang yang...