PROLOG

34.6K 2.6K 217
                                    

"EVE!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"EVE!"

Ivory tersentak, terbangun dari tidurnya yang singkat. Belum sempat Ivory mengumpulkan nyawa, rambutnya sudah ditarik paksa, membuat cewek itu mendongak untuk mengurangi rasa sakit yang menjalar di kepalanya.

"Enak banget lo tidur, ya!" ucap Rebecca pelan, tetapi mematikan. Cewek itu mendaratkan sebuah tamparan di pipi Ivory, membuat cetakan tangan merah di pipi adiknya itu.

"Maaf, Kak. Eve kecapekan," ucap Ivory, langsung berdiri dari duduknya. Ivory habis membersihkan rumah seharian. Bermaksud untuk duduk bersantai di meja belajar, dia malah ketiduran.

"GUE NGGAK PEDULI!" teriak Rebecca. Cewek itu melempar sebuah dress merah muda tepat di wajah Ivory.

"LO LIAT BAJU GUE! INI KELUNTURAN, BEGO! LO NYUCINYA BECUS NGGAK, SIH?!"

Ivory membolak-balik dress yang dilempar Rebecca, dan menemukan bagian kecil dari dress itu yang menjadi penyebab kemarahan Rebecca kali ini. Sangat kecil, tetapi mata Rebecca memang terlalu jeli dalam mencari kesalahan Ivory. Kalau dibantah, maka bisa dipastikan dia akan dihajar habis-habisan oleh kakaknya itu.

"Maaf, Kak. Eve salah," ucap Ivory sambil menunduk. Kalau kusut, masih bisa disetrika lagi. Kalau bau, masih bisa dicuci lagi. Tapi kalau kelunturan, Ivory tidak bisa memperbaikinya. Dan Rebecca tidak menerima alasan apa pun.

Satu tamparan lagi-lagi mendarat di pipi Ivory.

"GUE NGGAK MAU PERMINTAAN MAAF LO, DASAR ANAK NGGAK GUNA! GUE NGGAK MAU TAHU. LO BELIIN GUE BAJU YANG BARU, ATAU LO NGGAK AKAN DAPET MAKAN MALEM DAN SARAPAN! DAN JANGAN HARAP BESOK LO BISA SEMOBIL SAMA GUE!"

Rebecca berjalan keluar dari kamar Ivory, membanting pintu keras-keras. Ivory hanya bisa menghela napas, pasrah. Untuk beberapa jam kedepan, dia terpaksa harus puasa lagi. Untung saja Ivory tidak punya maag. Hanya menahan rasa lapar, sudah biasa untuk Ivory. Sama halnya dengan urusan antar-jemput. Ivory juga sering disuruh berangkat sendiri.

Cewek itu melipat dress mahal milik Rebecca, meletakannya di kasur. Ivory tidak memiliki uang sebanyak itu untuk mengganti baju Rebecca. Tidak apa kalau Ivory tidak mendapat jatah makan malam dan sarapan. Toh, ini juga bukan yang pertama kali.

Ivory menghela napas lagi. Dia berjalan menuju kamar mandi untuk menyikat gigi dan mencuci muka. Malam ini, Ivory akan tidur lebih cepat agar dia tidak merasa lapar nanti malam.


Selamat datang di ALESSANDRO versi baru! 😍

Seperti yang aku bilang sebelumnya, cerita ini akan sangat berbeda. Beberapa cast ada yang aku ubah, sifat karakternya juga berubah drastis, alurnya pun lumayan berbeda. Jadi, semoga kalian suka, ya!

Segini dulu, kalau rame, aku akan lanjut lagi! ❤️‍🔥

Alessandro.
22-6-2022.

ALESSANDRO [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang