Up lagi nihh
Happy Reading!
Tandain kalo ada typoo
•••
Mata Al terbelalak melihat Arkan yang hanya memberi nya segelas air putih, dan itu gelas nya pun sangat kecil.cih."Ini gue tamu loh. Cuma air putih doang?"Tanya nya seolah berprotes.
Arkan menatap Al sambil memijat pelipisnya."Cuma ada nya itu."
"Cih, miskin."Decak Al."Rumah doang gede."
Mata Arkan membulat mendengar decakan al.seolah tak terima ia pun berkata."Heh kampret!yang tinggal disini cuma gue sendiri!jadi gue cuma beli telur sekilo sama mie Indomie sekardus buat makan sehari hari gue!minum nya juga cuma air putih!"Balas nya.
Al memutar bola matanya malas dan meletakkan kembali gelas itu ke meja yang ada di hadapannya."Jangan terlalu banyak makan mie. Nanti usus Lo buntung."peringat nya, gini gini Al perhatian coy.
"Jangan juga terlalu banyak makan telur, Lo mau bisul?"Sambung nya menatap Arkan dengan pandangan bertanya.
Arkan berdecak mendengar ocehan pria yang ada di hadapannya.melihat hal itu, Al kembali berkata.
"Besok beli sayuran ke supermarket, atau perlu gue sewa pembantu biar bisa masakin Lo dan urusin semua kebutuhan rumah ini?"Tawar Al menaikan satu alisnya.
Arkan dengan cepat menggeleng."Lo terlalu berlebihan, ah."
"Lo terlalu maksain diri."Ucap Al tak mau kalah.
"Gue udah gede Al, gue mandiri."Balas nya.
"Ya setidaknya biar ada yang ngurus ni rumah, kan. Biar ada yang nyuci pakaian Lo, yang nyetrika baju Lo, celana Lo, selama ini Lo setrika sendri kan?"tanya Al.
"Kan gue mandiri."
Suasana pun hening.arkan dengan segera mencairkan nya takut Al malah kembali mengoceh kepada dirinya."Ceritain, gimana bisa Lo hidup lagi?"tanya nya serius.
"Ck!Lo nanya nya hidup lagi hidup lagi!gue gak mati tolol!"Kesal Al.
"Ah iya, gue lupa."Ujar nya sedikit terkekeh."jelasin Napa!"sambungnya.
Aldebaran menghela nafas panjang dan menatap Arkan serius."Lo Inget kan?yang nemenin gue pas di Ambulance ke rumah sakit itu Azhar?"Tanya Al dan di Angguki oleh Arkan.
"Jadi...
Azhar menatap prihatin ke arah Aldebaran.
Seusai kejadian buruk tadi, aldebaran dengan sigap langsung di bawa ke rumah sakit menggunakan ambulance, dan yang menemani aldebaran di mobil itu adalah Azhar, mengapa Azhar?karna Arya meskipun yang lainnya tak sanggup melihat kondisi Al itu.
"Lo harus selamat, Al. Pasti ada keajaiban. Andin butuh Lo."Ujar Azhar sambil memegang lengan Al, sangat terpancar raut wajah nya yang sangat panik melihat keadaan Al yang sekarang.
Mau bagaimanapun, aldebaran tetaplah sahabatnya, oh bahkan adik ipar nya.
Entah ia yang salah melihat atau bagaimana, ia melihat mata aldebaran yang semula tertutup kini terbuka, aldebaran membuka mata nya secara perlahan.
"Al! aldebaran?"Azhar dengan raut wajah senang sekaligus khawatir menepuk pelan pipi Al.
Aldebaran menatap sayu sayu pria yang ada di hadapannya.untung nya mata nya tidak buta, ia bisa mengenal bahwa pria yang ada di hadapannya itu adalah Azhar.
"Zhar,"Suara lemas sangat lemas keluar dari mulut Al.
Mata Azhar membulat seolah tak percaya."Al?Lo bisa denger gue kan?"