°•••Happy Reading•••°
===
Arya mengetuk-ngetuk dagu nya sesekali. Mata hitam nya tidak lepas melihat anak satu satu nya duduk di depan nya ini. Arya pun menggelengkan kepala nya.
Selanjutnya ia pun berdiri dan menghampiri Al, tangan kanan nya bergerak menjewer telinga anak nya itu.
"BAGUS! LICIK BANGET KAMU YA! TERUS AYAH NANGIS SELAMA INI APA?! DASAR ANAK DUHARKA!"Arya semakin memperkencang jeweran nya itu.
"ADUH YAH MAAF YAH! AL PUNYA ALASAN NYA NYEMBUNYIIN SEMUA INI! YA ALLAH ANDIN KUPING AKU MAU COPOT!!"Aldebaran meringis Berusaha melepaskan jeweran maut dari ayah nya itu.
"Sayang..lepasin kasian Al."Ucap Sera lembut kepada Arya.
Arya pun dengan terpaksa melepaskan nya, jika Sera sudah berbicara dengan lembut, dia bisa apa? Huh.
"Dasar! Suami takut istri!"Ledek Al sambil mengusap ngusap telinga nya itu.
Bruk !
"Ngaca! Perlu gue beliin kaca?!"Tanya Arya dengan nada ngegas melempar bantal sofa ke arah Al.
Al mengumpat di dalam hati nya, kuping nya terasa panas, di tambah ia di lempar bantal oleh ayah nya, sakit nya nambah rasa nya.
"Andin!!"Rengek Al meminta pertolongan pada Andin yang ada di sebelahnya.
"Andin, mwu nwen andwinn.."Ucap Arya meledek Al.
"Sayang..."Sera berucap lembut sembari mengelus lengan Arya.
Andin yang duduk di sebelah Al pun mendekatkan diri nya agar lebih dekat kepada Al, ia pun mengusap air mata yang jatuh di pipi Al."utututu, sakit ya?"Tanya Andin lembut.
Al mengangguk dan menunjuk Arya dengan tangan telunjuknya."Jahat banget dia, sumpah."
"Aldebaran!"Sera mendekat dan menyentil dahi anak satu satu nya itu.
Al kembali menggeram kesal."Bunda!! Gak kangen gitu sama Al?"
"G"Jawab Sera singkat, padat dan jelas.
"ANDIN BUNDA GAK KANGEN SAMA AKU, HUAAA!"
===
"Ira sayang!!!"Panggil Arkan saat memasuki rumah Ira.
Mengapa Arkan sangat berani? Karna kedua orang tua Ira sedang ada di luar kota, Ira disini hanya tinggal dengan pembantu saja. kebetulan, pembantu Ira lagi ke pasar.
"IRA SAYANGG!!! HOW ARE YOU!!! AKU KANGEN!!"Teriak Arkan menggelegar di rumah itu.
Merasa tidak ada jawaban, Arkan memilih langsung berjalan ke dapur, ia haus.
Sesampainya di dapur, ia melihat gadis cantik sedang memasak.ia pun mendekat dan memeluk gadis itu dari belakang."Ira!!!! Aaaa kamu aku panggil dari tadi masa kagak nyaut-nyaut!"Sebal nya.
Ira tersentak mendengar nya, ia pun membalikkan tubuh nya, terkejutnya lagi wajah Arkan yang sangat dekat dengannya."Lo ngapain si disini?!"Tanya Ira masih dengan kaget nya dan mendorong Arkan agar sedikit menjauh.
"Ira! Aku-kamu! No lo-gue!"Peringat nya.
Ira berdecak memutar bola matanya malas."Ck!iya iya, kamu ngapain si kesini?!"
"Ngapelin kamu lah! Apalagi coba? Ngehamilin kamu?"Tanya Arkan jail.
Ira menggeram kesal, ia pun mengambil timun yang ada di piring di sebelahnya itu dan menyumpalkan nya ke dalam mulut Arkan.
"Diem! Ngoceh Mulu!"Kesal Ira.
Arkan dengan jailnya menarik pinggang kecil Ira agar lebih dekat dengannya, ia pun memasukan timun bagian belakangnya ke dalam mulut Ira, timun bagian depan nya masuk ke dalam mulutnya sendiri.
Ira tersentak kaget melihat nya, berbeda dengan Arkan yang malah memakan timun itu hingga lebih menjadi pendek dari ukuran nya, otomatis bibir nya lebih dekat dengan bibir Ira.
"ASTAGFIRULLAH DEN ARKAN!!BELOM MUHRIM!"
===
"Alasan kamu apa nyembuiin semua ini?"Tanya Arya serius, menatap anak nya itu.
Kini Arya dan aldebaran berada di ruangan kerja khusus Arya, Sera dan Andin kini berada di dapur untuk menyiapkan makan malam.
"Itu urusan Al, ga perlu kepo."Balas Al dengan wajah tengil nya.
Arya menggeram kesal mendengar balasan dari anak nya itu."Fine, itu urusan kamu, jangan pernah melibatkan Andin awas! Ayah gamau Andin dan bayi di dalam kandungan nya kenapa napa."
"Al gak se-tolol itu ya!"Kesal Al.
Arya menatap Al intens."Oh ya, ayah baru Inget. Beberapa hari lalu, ayah meeting di restoran yang ada di hotel, ayah sedikit curiga dengan nama hotel nya."Ujar nya.
"Apa nama nya?"Al mengerutkan keningnya.
"Franz Gerald hotel."
Al terbatuk batuk saat mendengar nya."Terus, apa yang ayah curigai?"
"Bentar ,ini ayah yang pikun atau gimana? Ayah ga asing sama nama Gerald itu!"Ucap Arya.
"Aldebaran Dirgantara Gerald."Al menyebutkan nama lengkap nya sendiri.
Arya tertawa ringan dan menepuk dahi nya sendiri."nah iya! Nama kamu! Astaga kenapa ayah bisa lupa nama anak sendiri."Ujar nya geleng geleng kepala.
Arya kembali menetralkan tawa nya, suasana pun kembali hening."Jangan bilang......"Arya menggantung ucapannya.
"Ya, Al pemilik Franz Gerald hotel."
"APA?!"
===
>_<