E I G H T

278 25 3
                                    

4 Maret 2019, 14.30 PM

"Yaa! Jungkook! Jelaskan apa yang terjadi di sekolah."

Suara Hoseok terdengar menuntut, mendesak Jungkook yang sedari tadi hanya diam sambil terduduk di sofa. Jungkook menyesap coca-cola yang tadi dia ambil di kulkas.

"Jungkook, apa kau harus di didik lagi untuk menjadi sopan? Jika tau begini, aku akan minta Ayah untuk mengembalikan mu, ke tempat terpencil itu." Suara Hoseok meninggi, pria matahari itu merasa kesal dengan adiknya sedari tadi.

Jungkook meremat kaleng minuman yang ia pegang, bayangan saat dirinya tinggal disana adalah sebuah mimpi buruk, dia berdiri kemudian melempar kaleng ditangannya kearah tembok yang bercat putih.

Hoseok tersentak. Tak lama, Taehyung dan Jimin turun dari tangga, melihat ada kegaduhan apa disana.

"DIAM! KALIAN SEMUA TIDAK TAHU APA YANG AKU ALAMI!" Jungkook tiba-tiba berteriak, mengeluarkan seluruh amarahnya, yang sedari tadi memupuk dikerongkongan.

Mengambil jaket nya, yang tergeletak di atas meja, Jungkook langsung pergi dengan kunci motor ditangannya. Pintu rumah, ia tutup dengan kencang.

"Hyung, apa yang kau katakan padanya?" Taehyung turun dari tangga, dan menghampiri Hoseok yang diam saat melihat amarah Jungkook tadi.

-oOo-

4 Maret 2019, 19.00 PM

"Taeyoooong, aku pinjam mobil ya?"

Tidak ada sahutan dari dalam kamar Taeyong, gadis itu langsung memutar knop pintu dan membuka pintu kamar Kakaknya yang ternyata tidak di kunci.

"Loh, tidur. Bagus, aku jadi bisa naik mobil tanpa harus mendengar ocehannya."

Lisa melangkah dengan sangat hati-hati, berusaha untuk tidak menimbulkan suara yang nantinya akan membuat Taeyong terbangun. Mengangkat kunci mobil dari atas nakas dengan sangat hati-hati.

Tiba di luar kamar, Lisa bernafas lega, ia langsung berjalan cepat ke luar rumah, sebelum Taeyong menyadarinya.

Diperjalanan, Lisa menyalakan radio mobil, dan bersenandung. Mengelus-elus setir mobil, saking senangnya.

"Akhirnya, aku bisa naik mobil lagi!"

Pandangan Lisa, teralih pada halte bus yang sudah tidak terpakai, karena rute bus di ganti halte tersebut jadi tidak lagi digunakan.

Lisa memelankan laju mobilnya, menatap lamat-lamat cowok yang sedari tadi hanya menunduk. Jujur saja, Lisa merinding, ia takut kalau cowok yang sedang duduk itu bukan manusia.

Tapi dia napak kok, batin Lisa.

Lisa menghentikan laju mobilnya di dekat halte, berniat ingin menghampiri orang itu.

"Hallo? Kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Lisa, saat dia sudah tepat berada didepan cowok itu.

Dia mendongak, Lisa membolakan matanya saat tiba-tiba saja dia berdiri dan memeluk Lisa dengan sangat erat. Cowok itu menangis di pundak Lisa, tangan Lisa yang menggantung, ragu untuk mengelus punggungnya.

"Tolong aku, Lisa. A-aku tidak mau kembali kesana, d-di sana tidak ada siapa-siapa."

Menghilangkan semua rasa ragunya, gadis itu mulai menepuk lembut punggungnya, "Tidak Jungkook, kau ada disini, kau tidak akan kembali kesana."

"Aku takut sendirian, Lisa."

Lisa jadi ingin ikut menangis, Lisa membalas pelukan Jungkook, mengusap surainya yang berantakan untuk menyalurkan rasa hangat.

Suara tangis Jungkook, terdengar sangat menyakitkan, rintihannya, air matanya menjelaskan semuanya. Bahwa, Jungkook yang selama ini ia lihat itu, bukan Jungkook. Jungkook yang sebenarnya, terperangkap di dalam hatinya sendiri.

Gadis itu, menulusupkan kepalanya ke dada Jungkook, menahan tangis yang sedari tadi mendorong untuk keluar setiap mendengar suara tangis Jungkook.

"Jungkook, aku antar pulang ya? Sudah mau malam, disini dingin."

Jungkook tidak menjawab, Lisa melepaskan pelukannya. Dapat ia lihat, wajah Jungkook sembab, matanya agak bengkak karena menangis.

"Ayo kita pulang, masuk kedalam mobilku."

Lisa membantu Jungkook berjalan, membukakan pintu mobil di bagian depan, dan memasukkan Jungkook kesana.

Lisa menutup pintu mobilnya, dan menghela nafas, "Apa yang terjadi?"

-oOo-

"Lalu sekarang bagaimana Hoseok? Ini sudah malam, dan dia belum pulang."

Suara Seokjin memekakan telinga. Ia baru pulang kerja, lalu di beri tahu bahwa adiknya itu pergi dari rumah, karena marah.

"Kita cari saja, dia pasti tidak jauh, dia tidak bawa apa-apa selain jaket."

Hoseok yang merasa bersalah, karena sikapnya pada Jungkook tadi, berusaha mengambil jalan keluar. Namjoon menggeleng, memijat pelipisnya yang agak pusing.

Knock knock knock...

Suara ketukan pintu itu, membuat mereka saling menengok. Jimin, yang paling dekat dengan pintu, membukanya dan ia membolakan matanya saat melihat siapa yang bertamu.

Jungkook langsung menrobos masuk kedalam rumahnya, menatap satu-satu kakaknya, dengan matanya yang merah sebelum pergi dan berjalan menaiki tangga.

Semuanya diam, sebelum akhirnya Lisa bersuara, "Hallo Oppa."

Lisa berusaha mencairkan suasana yang sangat tidak terbaca olehnya.

"Hallo Lisaa, ayo duduk."

Jimin membukakan pintu dengan lebar, tapi Lisa menggeleng.

"Tidak usah Oppa, aku mau segera pulang." Lisa mengeluarkan senyum andalannya, Taehyung baru saja mau menawarkan untuk mengantar Lisa, tapi sebelum Taehyung mulai bicara Lisa sudah mengangkat kunci mobil Taeyong.

"Aku bawa mobil Taeyong kesini" Lisa mengulas senyum, "Aku pulang dulu ya, Oppa. Bye-bye!"

-oOo-

TBC...

Hallo guis, kangeen tydacck awokwok

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Love You - Lisa feat BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang