Prolog

11.1K 680 77
                                    

Perintah sang kekasih, Mark Lee adalah mutlak. Sekali saja Lee Haechan melawan, maka siap-siap saja hukuman yang akan menantinya.

***

"Dasar lonte! Lo ngapain deket-deket sama Jeno, brengsek?!" bentak Mark sambil mencengkram pipi Haechan.

"Ma..maaf, aku cuma kerja kelompok sama Jeno, Mark. Ada Jaemin dan Hyunjin juga. Tolong lepasin, ini sakit." kata Haechan yang meringis kesakitan.

Wajah Mark semakin memerah menahan amarah. "Bangsat! Bener-bener lonte lo ya! Digilir lo sama mereka? Cuih! Dipake berapa kali?"

Mendengar ucapan sang kekasih, tentu saja Haechan merasa sakit hati karena dianggap rendah dan menjijikkan, padahal ia tidak melakukan hal yang dituduhkan. Air matanya menetes deras. Ia paling tidak suka jika Mark emosi seperti ini tanpa mau mendengar penjelasannya terlebih dahulu.

"Mark, aku capek. Aku capek kamu giniin terus-terusan. Aku juga punya batas kesabaran. Aku mau putus. Kita selesai." kata Haechan lirih. Ia sangat lelah terjerat hubungan toxic selama setahun ini.

Mark melepaskan cengkramannya dan menangkup pipi Haechan lembut bagai permata yang dijaga sepenuh hati. "Maafin aku, sayang. Maaf aku terlalu kasar sama kamu. Aku cemburu liat kamu sama mereka. Aku sayang banget sama kamu, sampai-sampai aku takut kamu berpaling dari aku. Aku gak mau kita putus."

Selalu saja begitu..

***

Gimana nich, yay or nay?
komen dongz..

365 [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang