sebagian dialog ditulis non baku biar lebih masuk (soalnya cast nya para bujang), tapi boleh kasih saran kalo dirasa kurang pas yaaa
happy reading~
Pagi itu, Jessica membawa berita bagus untuk Jeffrey. Setelah hampir 1 bulan menganggur, sepertinya mulai hari itu perjalannya sebagai Jeno dan Jaemin akan segera dimulai.
"ID card, passport, kartu mahasiswa... apa lagi?" Jessica mengeluarkan semua macam tanda pengenal dari map coklat besar yang dibawanya dengan raut bahagia. "Ah, kartu keluarga."
Jeno mengambil ID card atas namanya yang tergeletak di atas meja. "Lee? Aku Lee Jeno?" tanyanya.
"Na?" Jaemin ikut memeriksa ID card miliknya.
"Why? Kalian mau tetep pake marga Jung?" Jessica balik bertanya. "Terus gimana aku bilang ke orang-orang? Kalian anakku? Terus aku hamil sama siapa? Kapan? Nikah aja enggak. Atau keponakan? Kalian gak inget kalo di seluruh dunia kerabatku cuma ayah kalian? Terus? Apa mungkin aku bilang kalo ayahmu selingkuh dan diem-diem punya anak kembar??"
Jeno dan Jaemin berpandangan.
"Enggak gitu juga..." sahut Jeno lirih.
Jessica menghela napas. "Aku gak mau marah-marah, tapi—ah, enggak. Just let's get to this, okay?"
"'kay..." Jaemin merengut. Dia membaca semua berkas yang dibawa Jessica dengan seksama. Selain marga, sepertinya semua aman.
"Good news aku kenal sama rektor kampus kalian, jadi kalian bisa tetep kuliah di sana," ujar Jessica.
"Tapi... semester 3?" Jeno memandang Jessica bertanya, nada suaranya terdengar hati-hati agar Jessica tidak tersinggung dan mengomel lagi.
"Sebenernya aku juga malsuin tanggal lahir kalian. Gak mau bohong, tapi kalian kelihatan lebih muda dari Jeffrey yang biasanya. Apa karena tubuh mu terbelah jadi 2 ya"
Jaemin menghela napas. "Whatever, Jess. Tapi, ini aman, kan? Maksudku, semua yang kamu bawa saat ini palsu. Kalo sampe ketahuan gimana?"
"Kamu lupa aku siapa?"
Jeno dan Jaemin kembali berpandangan, awalnya terlihat berpikir, akan tetapi mata kedua pemuda itu perlahan berbinar. Ah iya. Apakah Jeno dan Jaemin sudah memberi tahu kalian sebelumnya bahwa Jessica adalah seorang pebisnis sukses? Hartanya mungkin lebih banyak dari Mark Zuckerberg.
Gampangnya, segala hal bisa diatur dengan uang.
Jessica tersenyum simpul sambil menggerakkan salah satu alisnya. Dia bersedekap, memandang Jeno dan Jaemin dari rambut hingga jempol kaki.
"Now, let's do makeover. Then I can say that I adopted two handsome boys."
- the two of me -
"Hello, my friends!!"
"Yoooooo!! Welcome to the club, pupupuuuuuu!!!"
Di antara 3 orang di sana, hanya satu yang menyambut kegaduhan dengan kegaduhan. Yang satu terlihat ingin mengangkat kursi dan memukulkannya pada pemuda berpipi gembil yang masih cengar-cengir seperti Miss Universe, sedangkan satunya lagi hanya tersenyum sambil menyedot iced coffee-nya.
"Merengut lu, kebelet berak?" tanyanya pada si rambut cepak yang masih terlihat ingin melempar kepalanya dengan kursi.
"Dah, dah, Renjun dari tadi serius ngerjain laporan, lu jangan mancing emosi," ujar Shotaro, masih dengan sedotan iced coffee di sela-sela bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Two of Me ; Jeno ft Jaemin
Fanfiction[ bahasa | on going ] bukan bxb au - fantasy greencrayons_ 2022