Hari ini, finally, aku mulai interaksi sama Baskara. Aku sengaja DM dia buat minta follback akun instagramku. Lalu dia bertanya tentang siapa aku. Kita berbincang sedikit--lebih tepatnya, aku yang sengaja banyak bertanya, sedangkan responnya hanya emot jempol satu dan selanjutnya dua emoticon jempol. Tak apalah, siapa tau besok besok, ketika aku melakukan suatu hal kecil yang tak perlu diberi apresiasi, dia menggunakan jempol itu untuk mengapresiasiku. berkhayal sedikit tak apa, kan?
Mungkin untuk hari ini, aku belum banyak berharap tentang dia. Dan semoga seterusnya begitu.Sebab semakin banyak kita berharap, akan semakin banyak rasa sakit yang kita rasakan ketika harapan itu hancur. Semakin tinggi terbang, ketika sayap itu patah, maka akan semakin sakit ketika jatuh.
Oh iya. Tadi, aku live instagram. Dan tebak, apa?? Dia masuk live instagramku setelah beberapa menit aku membuatnya. Konyolnya, aku salah tingkah begitu saja. Bodoh. Iya, aku merutuki diriku sendiri. Sebab ketika dia masuk, sepertinya sangat terlihat bahwa aku salah tingkah. Tapi tak apalah.
Hari ini, adalah salah satu hari terindah bagiku. Sebab aku berhasil selangkah lebih maju untuk mengenal Baskara. Aku harap, ada hari-hari berikutnya di mana hari itu akan menjadi hal yang baik. Di mana aku selangkah demi selangkah lebih dekat dengan Baskara. I hope.
Entah dengan kata apa lagi aku menuliskan segala tentangnya. Entah bagaimana lagi caranya agar aku bisa menunjukkan seindah apa Baskara. Dia begitu bersinar, dan masih begitu bersinar.
Baskara, izinkan aku untuk melangkah lebih dekat denganmu. Izinkan aku untuk menduduki pelataran hatimu yang entah apa warnanya. Jika itu abu, maka izinkan aku untuk memberi warna di setiap sudutnya. Jika itu biru, maka izinkan aku untuk memberi warna putih, merah, dan warna-warna yang tak seharusnya sendu. Dan jika itu telah berwarna, maka izinkan aku untuk menyiraminya dengan segenap perasaanku. Jika di sana telah ada orang lain yang menduduki, maka izinkan aku untuk sekadar duduk di depan pagar pelataran hatimu. Aku ingin mencintaimu dengan caraku. Maka, Baskara, izinkan aku untuk melangkah menujumu.

YOU ARE READING
Baskara
Short StorySelamat datang. ini kisah tentang dia. iya, dia. namanya Baskara. oh, bukan. dia bukan Baskara. tapi aku menyebutnya demikian.