Jika Nanti

4 0 0
                                    

Setelah bertemu kamu, Bas, aku merasa hari-hariku kembali cerah. Entah bagaimana caramu membuatku kembali bangkit. Tapi keraguan-keraguan itu masih ada. Tentang  adakah orang yang menududki pelataran hatimu, tentang apakah aku benar-benar menuju kamu atau justru hanya menjadikanmu tempat pelarian, tentang apakah aku akan menyukaimu sebentar atau dalam waktu lama, jua tentang apakah aku bisa kembali ikhlas jika kamu berhasil mendekap puan yang kamu idam-idamkan. Aku masih meragukan apakah aku benar-benar lepas dari masa laluku, Bas. Tapi ada waktunya aku merasa begitu. Aku merasa bahwa aku benar-benar menuju kamu sebagai orang baru. Tetapi juga, aku masih membanding-bandingkan segala tentangmu dengan segala tentang dia.  Dalam waktu yang bersamaan, aku takut dan bingung. Aku takut kamu bukan orang yang aku cari, aku bingung dengan perasaanku sendiri.

Dan ternyata, Bas, benar adanya bahwa ada seseorang yang duduk di ujung pelataran hatimu. Yang membuat bunga-bungamu selalu segar dan mekar. Dia diam saja--mungkin--tetapi tanamanmu selalu hijau, bunga-bunganya berwarna-warni, kupu-kupu dan lebah berdatangan dengan riang. Sedangkan aku hanya sebuah biji dandelion yang entah kemana lagi aku akan dibawa angin. Kali ini aku masih menetap di atas pagarmu. Menatap gadis cantik itu lamat-lamat, seraya berandai-andai bahwa itu adalah aku.

 Jika nanti kau berhasil membuat perempuan itu menyirami tanamanmu, aku harap angin kembali membawaku pergi. Jika nanti angin kembali membawaku terbang, aku berharap ia tidak membawaku kembali ke rumah yang telah terkunci rapat-rapat itu. Dan pula jika nanti anila kembali membawaku pergi, aku harap ia membawaku maju, untuk menemui hati yang baru. Tidak seperti yang sudah-sudah yang selalu membawaku kembali ke rumah yang tak lagi menerimaku.

Baskara, jika nanti kamu berhasil mendekap semestamu, aku harap saat itu aku belum jatuh. Aku harap saat itu aku tahu bagaimana cara ikhlas. Aku harap saat itu aku turut bahagia atas bahagiamu. Dan aku harap aku bertemu dengan hati yang baru. 

Aku ingin mencintaimu dengan senang hati, Bas. Aku ingin mencintaimu tanpa mengharap balasan. Aku ingin mencintai kebahagiaanmu. Aku hanya ingin mencintai sinarmu. Jadi, jika kamu telah mendekap orang lain, aku tidak kesakitan. Sebab aku hanya ingin mencintaimu, bukan cintamu. Mungkin aku ingin, tapi aku harap, aku tidak menaruh harap tentang kamu.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 18, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BaskaraWhere stories live. Discover now