DaeMin : Om Daeyeol

46 5 0
                                    

Om Daeyeol

Lee Daeyeol

Lee Daeyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Choi Bomin

DaeMin
.
.
.
Happy reading!

Bomin pikir, suka sama orang dewasa itu rumit

Itu memang rumit dan Bomin sudah merasakannya

Tapi sekarang, sejak menjadi pacarnya seorang Lee Daeyeol, Bomin tidak terlalu merasa kalau suka sama orang dewasa itu serumit itu

Hari ini hari Valentine

Setelah pulang dari sekolah, Bomin cepat-cepat pulang agar bisa memasak coklat

Untuk si tetangga sebelah rumahnya tentu saja

Siapa lagi kalau bukan Lee Daeyeol

Bomin bahkan dengan rela tidak mampir ke kedai es krim langganannya karena takut coklat yang di masaknya nanti belum jadi sebelum Daeyeol pulang kerja

Bomin juga menolak Daeyeol yang bilang akan menjemputnya nanti saat pulang sekolah dengan berbagai macam alasan

Awalnya Daeyeol masih bersikukuh untuk menjemput pacar manisnya itu

Tapi dari sekian beribu banyaknya alasan yang Bomin berikan, akhirnya Daeyeol membiarkan pacar manisnya itu pulang sendirian

Katanya sih memang diijinkan pulang sendirian, tapi di setiap menit perjalan pulang, Bomin selalu saja di kirimi pesan apakah dirinya baik-baik saja

Bomin berasa di teror tau..

Berasa jadi orang yang di kejar-kejar rentenir karena punya banyak hutang :((

Kembali ke masa sekarang, Bomin sedang fokus mencampurkan semua bahan untuk membuat coklat

Wajah seriusnya menatap panci dan ponsel yang memperlihatkan tata cara memasang coklat secara bergantian

Mengecek apakah caranya memasak sudah benar atau belum

Tiba-tiba ponsel yang di buatnya melihat resep itu bergetar menandakan adanya telepon masuk

Tulisan Kak Dae dengan emot singa di akhirnya, itu lah yang tertera saat Bomin mengecek siapa yang menelponnya

Bomin tentu saja segera mengangkat telepon itu

"Halo, Kak?"

"Kamu sudah sampai rumah? Tidak ada yang terluka kan? Tidak ada yang menjahatimu kan? Kamu baik-baik saja kan?"

Pertanyaan beruntun dari Daeyeol membuat Bomin terkekeh pelan

"Bomin tidak apa-apa, kenapa Kak Dae khawatir sekali? Sebelum kenal Kak Dae juga Bomin pulang sendiri. Jadi tenang saja, Bomin baik-baik saja" Bomin menjawab dengan senyum yang terpatri di bibirnya

"Ah.. kalau begi--"

"Oh! Astaga! Bomin tutup dulu teleponnya!"

Bomin dengan cepat mematikan teleponnya saat melihat coklat yang di panaskannya mendidih hampir tumpah

Setelah itu terfokus pada proses pembuatan coklat yang sebentar lagi jadi, Bomin mengabaikan panggilan dan pesan yang masuk pada ponselnya

🦁
.
💝
.
🐻

"Oh! Astaga! Bomin tutup dulu teleponnya!"

"Bomin? Bomin?"

Daeyeol melihat layar ponselnya yang menghitam setelah suara panik milik Bomin terdengar di ujung sana

Pikiran-pikiran negatif tentang Bomin langsung memenuhi otaknya, membuatnya menjadi tidak fokus dalam mengerjakan berkas-berkas perusahaannya itu

Daeyeol lalu mencoba mengirim pesan dan menelpon Bomin

Tapi nihil, Bomin tidak mengangkat telepon dan tidak membalas pesannya satu pun

Karena makin khawatir dengan keadaan Bomin, Daeyeol langsung berdiri dati duduknya, memakai jas yang di sampirkannya pada kursi, dan berjalan cepat keluar dari ruangannya

Biarkanlah pekerjaannya itu di selesaikan oleh sekretaris dinginnya

Daeyeol bahkan tidak peduli kalau nanti mendapatkan omelan dari sekretarisnya karena meninggalkan tugas begitu saja

Yang di pedulikan Daeyeol sekarang adalah Bomin

Daeyeol takut terjadi suatu hal buruk pada Bomin

Setelah keluar dari gedung kantornya, Daeyeol dengan cepat berlari menuju mobilnya lalu menjalankannya dengan cepat

Daeyeol memang termasuk tipe orang yang akan sangat overthink dan protektif pada orang yang di sayanginya

Tak berapa lama kemudian, mobilnya sudah terparkir rapi di depan rumah Bomin

Dengan cepat Daeyeol keluar dari mobil dan berjalan memasuki rumah Bomin

"Auh! Panas!"

Suara Bomin dari dalam dapur membuat Daeyeol langsung berjalan cepat menuju asal suara itu

"Bomin! Kamu tidak apa-apa?!"

Daeyeol mematung di pintu dapur saat melihat Bomin yang tengah menuangkan sesuatu berwarna coklat ke dalam loyang

Bomin menatap Daeyeol terkejut, mungkin kaget karena tiba-tiba Daeyeol ada di sini

Tapi sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi senyum lembut

"Seharusnya Kak Dae datangnya nanti, Bomin baru saja menuangkan coklatnya. Harus menunggu mengeras dulu"

Daeyeol berjalan mendekati Bomin yang meratakan coklat pada loyang

"Jadi kamu membuat ini?"

Bomin menganggukkan kepalanya. "Untuk Kak Dae, kan hari ini hari Valentine"

Daeyeol merasa perasaan lega di dadanya, di kiranya tadi sesuatu tak mengenakkan akan terjadi pada Bomin

Ternyata tidak, itu hanya pikiran negatifnya saja

"Habisnya Kakak khawatir saat kamu tiba-tiba menutup telepon seperti itu"

Bomin tersenyum menatap Daeyeol

"Maaf, tadi coklatnya mendidih dan hampir tumpah. Bomin kaget waktu itu"

Daeyeol mengusak rambut Bomin. "Lain kali kalau mau membuat yang seperti ini bilang ke Kakak aja"

"Gak mau, bukan kejutan namanya kalau Bomin bilang ke Kak Dae"

Daeyeol hanya mengusap surai milik Bomin perlahan

"Happy valentine day"








.
.
.
Thanks for read, vote, and comment!💝

On February 14th✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang