Happy reading ❤️
Elang masuk kedalam kelas dengan wajah sedikit kusut, kedatangannya menjadi sedikit pusat perhatian teman-temannya. Mendorong sedikit meja didepan, lalu ia duduk dengan kaki diangkat satu keatas mejanya, lalu berdecak kesal.
"Lupa setrika muka lo?" tanya Abdi, yang sedang mengunyah permen karet. Elang melirik sekilas.
"Ngapain bocah?!" tanya Aldo, penasaran.
"Sekolah ini ada murid baru?" tanya Elang, dengan mengangkat satu alisnya.
"Lah gatau, ngapain nyari tau, ga penting," balas Ricko.
"Lagian ni sekolah besar, ngapain nyari info kaya gitu, kalo cantik sih gapapa," tambah Abdi.
"Kenapa Lang?" tanya Lingga.
"Tadi ada yang jatohin jus ke sepatu gue, mungkin ga sengaja, tapi dia nyolot." Elang menujuk sepatunya, menggunakan dagu.
"ANJIR, SEDIKIT DOANG ITU, ALAY BANGET SIH LO!" seborot Abdi.
"Sepatu mahal, maklum." Ricko manggut-manggut mendengar penuturan Aldo.
"Iya, ga sebanding sama harga diri lo, Di." Aldo tersenyum menepuk pundak Abdi pelan.
"Sialan lo!" Abdi langsung menginjak kaki Aldo, tapi ujung-ujungnya ia terkekeh.
"Anjing!" umpat Aldo, ia mengaduh kesakitan.
"Back to topik, cewek yang jatohin minumannya Lang?" tanya Ricko.
"Iya, sebenernya gamaslah sih, sepatu dirumah gue udah kaya toko, tap-"
"CAKEP GAK LANG?! GUE MAU LANGSUNG OTW NYARI TU ANAK! FIKS SIH!" heboh Abdi.
"Diem gak lo?!" Elang menujuk muka Abdi.
"Ya gimana ya Lang, cape dicuekin Caren terus!" curhat Abdi.
"Bodoh sih," komentar Aldo.
"Percuma cerita ke setan," guman Elang, sambil melihat sapu tangan yang ia ambil tadi.
***
Dinan duduk sambil bersekap dada, keningnya mengerut, lalu ia melirik jam yang melingkar ditangannya. Matanya melihat Ara yang sedang berbincang dengan dua perempuan, mungkin sahabatnya. Bell istirahat sudah berbunyi sejak tiga menit yang lalu, tapi taada tanda-tanda Ara akan ke kantin, fyi Dinan satu kelas dengan Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG
Novela JuvenilBagi Elang, semua perempuan di dunia ini semua munafik, kecuali Bunda-nya. Dan bagi Dinan itu hanyalah sebuah opini yang sama sekali tidak masuk akal, gara-gara mantannya, masa semua perempuan dapet imbasnya. "Cowo, aneh." "Lo, lebih aneh!" Sifat me...