5

1.2K 86 15
                                    

"Kak!! Ada apa denganmu kenapa tiba-tiba menelfon ku lalu langsung dimatikan? bahkan, kamu belum menjawab pertanyaan ku?" Tanya Jeno langsung ke Jaehyun yang sedang duduk menunduk di kursi taman.

"Kamu bolos lagi Jen?" Tanya Jaehyun

"Sudah jelas aku disini, pastinya aku bolos kan. Dan kau bolos juga Kak?" Ucap Jeno dengan nada suara berbeda.

"Kakak tidak bolos Jen, tapi ada jam kosong sampai pulang nanti. Omong-omong ada yang ingin Kakak bicarakan" Ucap Jaehyun.

Jeno beranjak duduk disebelah Jaehyun lalu mengangkat sebelah alisnya sebagai respon.

"Mulai besok kembalilah kerumah Papah Donghae dan Mamah Irene, pasti mereka sangat rindu kepadamu Jen, terlebih saudara-saudaramu yang lain" Jelas Jaehyun.

Raut kemarahan mulai terlihat di wajah Jeno "Ralat, saudara kita bukan hanya diriku, kenapa tiba-tiba kau meminta ku pulang kerumah itu Kak, pasti Mamah telah memaksamu, kan?" Terka Jeno.

"Bukan, kau salah besar jika mengira Mamah yang menyuruhku Jen, Mamah tak tau apa-apa yang terjadi. Aku hanya ingin tinggal sendiri itu saja, lagian Kakak tak melarang mu jika sesekali kamu berkunjung" Ucap Jaehyun berusaha untuk tetap tenang.

"Kak, apa kau sakit? Kenapa ucapan mu seperti menjelaskan kau tidak suka aku berada di sisimu?"

"Jen, kita tak bisa begini terus, Kakak juga punya kehidupan yang tidak harus orang lain ketahui"

"Dan aku termasuk orang lain itu Kak?"

"Bukan sep—"

"Baik, aku turuti apa yang Kakak mau, dan mulai saat ini urusi diri Kakak sendiri" Ucap Jeno tanpa berpikir panjang karena sudah terlanjur emosi dan beranjak pergi.

Jaehyun hanya bisa terduduk pasrah melihat badan adiknya yang mulai perlahan hilang dari pandangannya. Rumit, adalah satu kata yang bisa digunakan dalam keadaan ini, Jaehyun tak benar-benar ingin Jeno pergi dari rumahnya.

-

"Kenapa Kak Jaehyun menyuruh ku pergi, apa karena Kak Jae ingin lebih leluasa jika si bajingan Johnny datang ke rumah? Atau dia merasa risih ketika aku terus menjaganya? Ah! Aku bisa gila lama-lama memikirkan ini" Monolog Jeno sendiri.

Flashback

"Jaehyun kau tampak sangat baik dan sehat sampai sekarang ini, tapi apakah kau tau konon orang bilang naga yang berenang melewati air yang kotor tak akan menjadi naga sejati" Ucap seorang wanita dengan gaya elegannya.

"Oma?"

"Tidak ada yang mengizinkan mu memanggil ku Oma" Jawab Nyonya besar Lee.

"–Ah maaf, Nyonya Lee" Ucap Jaehyun dengan menekan beberapa kata.

"Langsung saja saya tak mau basa basi, bujuk jeno untuk pulang ke rumah secepatnya dan sebisa mungkin jaga jarak dengan cucuku, jangan sampai Jeno tau aku yang memaksamu untuk membujuknya" Ucap Nyonya besar Lee dengan jelas dan tegas.

"Tapi O- ah Nyonya Lee tidak akan semudah itu untuk membujuk Jeno, Nyonya tau sendiri bagaimana keras kepalanya Jeno bukan?" Ucap Jaehyun dengan sedikit menatap enggan.

"Kamu pikir saya peduli tentang itu, intinya bawa Jeno pulang secepatnya ke rumah dan semuanya selesai" gertak Nyonya besar Lee.

"Dan semakin lama kamu membawa Jeno ke rumah saya, saya juga akan semakin  menyudutkan ibu mu yang seperti pelacur itu" tambah Nyonya besar Lee.

Jaehyun ingin sekali menampar mulut lancang yang menghina ibunya itu , tapi ia berusaha menahannya dengan mengepalkan tangannya.

Setelah itu Nyonya besar Lee memberikan tatapan jijik kepada Jaehyun lalu pergi sembari  menggunakan kacamata nya dan dikawal pelayan-pelayannya yang berjalan dibelakang memayungi Nyonya Lee hingga masuk mobil.







jangan lupa votmen guiss 💘💘






anyway maaf cuma sedikit hehe..



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost [Nohyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang