♈2♈

8 2 2
                                    


♈ARIES♈

Seorang pria tengah bergegas menuju rooftop dimana dirinya selalu melampiaskan segalanya di sana.

"Aahhhhhhhhhhhhhh,,, Ada apa dengan sekolah ini? Di luar terlihat bagus dan di dalam sangat amat buruk!!! Semua masalah di sembunyikan!! Apakah mereka bisa di sebut dengan murid berkualitas? Mereka bodoh!! Mereka bajingan, mereka bedebah!!! Terutama ARIES, apa mereka pikir mereka keren dan sebagai nya?? Mereka hanya mahir merundung dan menyakiti orang lain, mereka hanya memperdulikan citra, dunia sudah gila!!! Oyyyy dunia ini gila, astaga!!." Setelah berteriak beberapa lama, ia menarik nafasnya pelan, akhirnya semua beban nya sudah ia keluarkan meski hanya berteriak dan mengadu pada langit dan angin.

"Hah... Ini terasa jauh lebih baik." Ucapnya, dan akhirnya meninggal kan rooftop.

Tanpa memikirkan dan melihat, seseorang yang terganggu karena teriakan maut miliknya.
Seorang pria hanya tersenyum melihat Ansan yang berlalu begitu saja, setalah membuatnya terbangun dari tidurnya.

Cafe monolog and music

"Ansan!!." Ucap seseorang yang kini telah mengunyel unyel wajahnya.

"Berhenti lah merajuk dan murung seperti ini." Katanya.

"Lepas, Sean. Kau menyakiti wajah ku." Rengek nya.

"Dia sejak tadi memang murung, apakah gula darahmu rendah Ans?."tanya William sang pemilik cafe.

"Mau menambahkan gula, agar sedikit terlihat lebih segar? ." Sambung William menawar kan.

"Red card lagi uncle. ARIES melakukan nya sendiri kali ini. Anak malang yang menjadi korbannya terluka sangat parah."rengek nya.

Sean membalikan tubuh Ansan yang sedang bercerita kepada William. Dan memasukan kue kedalam mulut Ansan.

"Sudah makan ini saja!."ujarnya.

"Merasa lebih baik setelah memakan itu kan?."tanya Sean antusias.

Ansan hanya tersenyum dan mengangguk kecil kepada sahabat nya ini.

"Kamu tahu? Setelah kamu pindah ke WEREHOUSE, kamu seperti ini setiap hari. Aku khawatir, dan aku keberatan. Bisakah. Kamu. Tersenyum?."pintanya dan memberi contoh kepada Ansan agar tersenyum, dengan tangannya yang menarik kedua ujung bibir Ansan.

"Ada sisa makanan di bibirmu."ujar Sean,dan membersihkan mulut sahabat nya itu.

"Maafkan aku ya, aku rasa aku masih tidak terbiasa dengan hal semengerikan ini."keluhnya dengan wajah yang terlihat begitu lelah.

"Kamu bisa melampiaskan frustasi mu pada kami Ans."ucap William sambil berjalan menuju komputer.

"Huh .... sungguh, berapa kali pun aku mendengar tentang kartu merah, aku tidak pernah percaya bahwa itu terjadi "ucapnya, sambil menghembuskan nafas berat.

"ARIES, yang kamu bicarakan ini, apakah ARIES yang di bicarakan semua orang? Aku mencarinya dan yang kulihat hanya hal hal baik, banyak orang menyukainya ribuan orang mengikuti nya. "sambungnya, membuat Ansan lebih dari kusut.

"Huh....yang pertama ada Zergan Braun Ehrlichmann, pewaris tampan Ehrlichmann Groups. Perusahaan estat nomor satu di Jerman. Dia adalah putra tunggal Arabella Ehrlichmann. Degan gayanya yang keren dengan banyak uang,para wanita pasti jatuh cinta padanya. Dia pandai dalam olahraga dan sekolah, Dia sangat sangat sempurna."ucap William menjelaskan identitas orang itu dengan antusias.

♈ARIES ♈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang