54 • Sakit

39.9K 2.4K 1.2K
                                    

Hii-!!

Finally setelah 1 bulan gak updte akhirnya up juga 🤍💗 kangen ga nih?

Baca part ini jam berapa?

2800 words, panjang nih.
happy reading smw!!

°°°

Langkah Vale berbelok ke arah kolam renang. Sambil membawa dua handuk berbeda ukuran, wanita itu berkacak menatap tajam dua laki-laki yang sedang asyik berenang sore ini.

"Suruh siapa berenang lagi hm?" ucapnya geram. Menatap mata keduanya bergantian.

Mendengar suara itu, keduanya kompak terdiam dan langsung menghentikan aktivitas bermain airnya.

Veron dengan pakaian renangnya langsung beralih pandang ke arah Vale. Bayi itu menatap Vale dengan wajah polos. Dia bingung saat Vale terus menatap tajam padanya, hal itu membuat nyalinya menciut hingga refleks memeluk leher papanya.

"Atut.." gumam Veron, wajahnya bersembunyi di ceruk leher papanya.

Tangan Vega bergerak mengusap punggung Veron. Cowok itu masih berdiri di permukaan air kolam tanpa menghiraukan istrinya yang sedari tadi menatapnya dengan aura permusuhan.

"Baru juga ditinggal mandi bentar, kalian ini kenapa bandel banget sih?! Dibilang udahan renangnya," cecar Vale yang masih setia berdiri di pinggir kolam.

"Gak usah bentak bisa kan?!" balas Vega, nadanya terdengar tak santai.

Vale menghiraukan perkataan Vega, saat ini yang dikhawatirkannya adalah kondisi Veron. Melihat anaknya menggigil kedinginan seperti itu membuat Vale tak berhenti mengumpati Vega.

"Kamu gimana sih, Ga. Emang nggak liat anaknya sampai menggigil gemetaran gini?!" ucap Vale, nadanya masih belum netral.

"Dia minta nambah terus, disuruh udahan nggak mau."

Vale merendah, menjulurkan tangannya berniat meraih Veron namun tidak ada respon apapun dari sana.

Vega membisikkan sesuatu ke telinga Veron sedetik kemudian bayi itu langsung mengikuti, "Ndak au."

Vale mendengus kasar, wanita itu berjongkok lalu dengan satu kali tarikan ia berhasil mengambil alih Veron. Begitu Veron sudah ada digendongan Vale, buru-buru ia membungkus tubuh mungil itu dengan handuk.

"Dingin ya sayang, sekarang mandi pakai air hangat ya." Kegiatan Vale saat ini adalah sedang mengusap rambut Veron menggunakan handuk.

"Jangan terlalu nurut sama Papa, ajaran Papa tuh nggak pernah bener." Tangan Vale kini berpindah mengusap wajah Veron yang dipenuhi sisa air.

Vega sudah naik dari area kolam dan kini cowok itu berdiri tepat disebelah istrinya. Ide jahil terlintas di otaknya cowok itu berjalan semakin maju. Vale yang mencurigai gerak-gerik Vega lantas mundur beberapa langkah.

"Mau ngapain kamu?" tanya Vale.

"Peluk, dingin." Vega semakin melangkah maju.

"Kalau dingin cepetan ganti baju. Jangan mepet-mepet ih baju kamu basah nanti aku ikutan basah juga!"

Tapi bukan Vega namanya jika tidak keras kepala. Pria berambut hitam kecoklatan itu semakin gencar mencoba merengkuh istrinya yang terus-terusan menghindar.

VALGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang