Chapter 12.

1.3K 97 11
                                    


Oke author lanjutkan yang Chapter sebelum nya.
Kalian suka enggak dengan Chapter sebelumnya?
Kalo suka Author janji akan melanjutkan nya sampai selesai Bab nya.

_______~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~________
~~~~_____________________________~~~~
Selamat membaca.
.

.

.

.

.

Setelah mendengar semua apa yang dikatakan oleh sosok hitam yang kita kenal sebagai Ghoul Monster, pemakan daging manusia.
Untung Halilintar bisa menahan Reversenya untuk tidak mengikuti sosok itu dan menakuti my love nya.

Halilintar pun hanya bisa menahan amarah dan kebenciannya terhadap Ghoul itu.

Halilintar mendekati Blaze yang pingsan di gang yang dingin dan gelap karena menangis terlalu lama.
Ia tak kuasa melihat bagaimana my lovenya tersiksa dan terganggu terhadap sosok itu.

Hali pun menggendong Blaze ala bridal untuk pulang kerumah karena sudah larut malam sekali, pasti cuaca semakin dingin di Pulau Rintis.

Hali mengeratkan pelukannya terhadap Blaze sekalipun untuk menghangatkan nya karena Blaze cuma pakai baju berlengan pendek padahal ia sudah menasehatin untuk membawa jaket kalo pulang larut malam.

Sepanjang jalan, tampak begitu sepi dan dingin. Hali merencanakan bagaimana dia akan menjebak sosok itu dan membunuhnya. Ia takut sosok itu akan mencelakai Blaze lagi dan saudaranya yang lain.

Setelah memikirkan rencana, tidak terasa sudah didepan pintu rumah nya.

Ceklek!

Ia buka perlahan pintu rumah agar Blaze yang pingsan tidak terganggu. Perlahan ia menutup pintu rumah. Setelahnya ia berjalan perlahan menaiki tangga untuk menuju lantai 2 atau menuju kamar nya Blaze. Suasana sunyi menandakan kalau dirumah para saudaranya tidak ada karena mereka pergi ke kuala lumpur untuk bertemu orang tua mereka.

Kenapa hanya Halilintar dan Blaze yang dirumah? Karena alasan sekolah dan Tok aba yang akan kesepian. Mengapa kenapa tidak Ochobot saja yang menjaganya? Karena Ochobot sekarang berada di markas Tapops luar Galaxy.

Sesampai di dipintu kamarnya Blaze dan masuk kedalam kamar yang sudah Hali hidupin saklar lampu agar kamar Blaze terang benderang sambil menuju ke kasurnya.
Perlahan tapi pasti, Hali melihat wajah Blaze dengan teliti agar tidak ada luka atau jejak dari sosok hitam itu.

Hali memastikan bahwa jendela kamar Blaze tertutup rapat. Mengetahui keadaan aman, Hali pun keluar menuju kekamarnya.

"Oh, Hali belum tidur?
Ini sudah malam habis dari mana kamu? " ucap Tok aba sekaligus cemas sambil melihat Halilintar yang baru saja keluar dari kamar Blaze.

"Tok Aba, tadi Hali keluar ada urusan sedikit dan mengecek apa Blaze tidur ke belum," ucap Halilintar dengan gugup karena berbohong ke atok nya.

"Oke. kalo begitu sanah sudah malam tidak baik bergadang, " ucap Tok Aba ke Hali. Setelah ngomong begitu Tok Aba pun pergi menuju kamarnya sendiri untuk melanjutkan tidurnya yang keganggu mendengar suara pintu kebuka dan tertutup.

Hali yang melihat tok aba nya sudah pergi kemar pun bisa bernafas lega dan tidak curiga. Hali pun berjalan kemarnya karena lelah dan ngantuk untuk mengisi energinya buat menjalankan rencananya.

I LOVE YOU MY BROTHER [Haliblaze]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang