"Siapa yang nyuruh senyum?!" Seluruh peserta berdiri tegak. Tidak ada satupun yang berani bergerak saking takutnya dengan senior. Pagi ini, sedang terlaksana inisiasi jurusan Sastra Jepang bagi mahasiswa baru.
"Bagi nama yang saya panggil, silakan memasuki ruangan. Saya mulai dari ruang 1." Temari, si koordinator bidang acara berdiri di tengah-tengah barisan. Bersiap membacakan nama mahasiswa.
Satu persatu dari mereka dipanggil namanya. Satu persatu pula meninggalkan barisan dan mengikuti senior mereka ke ruangan masing-masing.
"Huff...capek pura-pura sangar." Ucap salah satu panitia. Dia gak pandai akting sebenarnya. Kenapa sih inisiasi tuh harus seperti ini?
"Tenang. Kita kan sengaja buat kesan tegas dulu. Nanti di dalam ada kakak-kakak ceria kok." Ucapan Sai itu lalu membuat anak-anak bidang keamanan tertawa.
"Hus! Jangan berisik! Stay cool!" Lalu mereka saling menahan tawa.
Beralih dari sana, mari kita lihat maba-maba gemes ini di masing-masing ruangan. Ruangan 1 ada Ino, Tenten, dan Kiba sebagai pendamping mereka. Ruangan 2 ada Sakura, Kankuro, dan Shikamaru. Ruangan 3 ada Sasuke, Naruto, dan Sara.
Dilihat dari ruang 1, oh! Maba di ruang sana rata kok. Cewe-cowo sama rata. Ruang 2 juga. Seimbang lah. Tapi di ruang 3, kok cewe semua? Ini siapa yang milih nih?
"Ini kok cewe semua?" Bisik Sara pada Sasuke di belakang kelas. Sasuke membalas dengan suara kecil juga tapi tidak sampai menoleh.
"Kerjaan koordinatormu tuh." Iya. Si rubah ceria secerah matahari itu yang milih. Siapa lagi kalau bukan Naruto, si koordinator bidang pendamping kelompok. Katanya sih supaya Sasuke cepet-cepet dapat gebetan. Padahal yang lebih perlu gebetan itu si Naruto, bukan Sasuke.
"Halo! Namaku Uzumaki Naruto! Eh! Kok wajah kalian tegang begitu? Santai dong. Santai." Spontan pundak mahasiswa di ruangan itu langsung turun. Mereka menghela nafas panjang. Sumpah! Yang tadi di luar itu tegang banget! Aku tahu rasanya kok, soalnya pernah jadi maba juga.
"Hehe. Tenang-tenang. Kita disini santai aja kok. Tapi serius juga ya. Senpai-senpai di luar cuma ingin memberitahu kalian tentang kedisiplinan. Kalau kalian patuh, tidak akan diapa-apakan kok. Ah ya! Saya tidak sendiri. Ada dua orang lagi yang bakal jadi pendamping kalian, senpai..." Naruto memberi kode kepada dua rekannya yang duduk di belakang. Sesuai jobdesc, sesi 1 full Naruto yang bicara. Sesi 2 full Sara. Sasuke hanya mengawasi di belakang. Di hari kedua, baru deh sesi 1 Sasuke yang berbicara, Naruto mengawasi dan Sara berbicara di sesi 2.
"Halo! Saya Sara. Salam kenal!" Sara tersenyum lembut. Kalau ada maba cowo di ruangan ini, pasti pada senyum-senyum sumringah.
"Uchiha Sasuke. Yoroshiku*." maba perempuan senyum-senyum sendiri. Kesemsem seniornya yang ganteng rupawan itu.
*Salam kenal"Oke. Sudah kenal ya. Agenda kita hari ini...." Lalu kegiatan itu terus berlanjut dengan seluruh panitia yang juga menjalankan tugasnya masing-masing.
.
.
.
.
.
Ketika jam istirahat tiba, para mahasiswa baru saling berbaur. Berusaha beradaptasi dengan teman-teman baru. Di masing-masing ruangan memutar film yang berbeda-beda sebagai peneman makan siang.Sasuke dan Naruto sudah selesai makan. Mereka lalu berencana untuk mobiling.
"Sara, stay disini ya." Sara mengacungkan jempol sembari memakan bekalnya bersama anggota bidang acara dan perlengkapan. Kedua pemuda ini kemudian memulai mobiling dari ruang 1.
"Permisi. Halo semuanya." Naruto melambaikan tangan kepada peserta disana. Spontan maba-maba itu membalas dengan anggukan canggung.
"Ah. Perkenalkan. Ini Naruto-senpai, yang ini Sasuke-senpai. Mereka satu angkatan denganku." Ketika Ino memperkenalkan mereka, Naruto melemparkan senyum, sedangkan Sasuke tetap dengan wajah datarnya. Meskipun begitu, pesona Sasuke selalu saja membuat mahasiswi menahan jerit. Ingat! Mereka masih inisiasi. Nanti yang ada panitia bidang keamanan marah-marah lagi. Terus mereka kena sport jantung lagi seperti tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Committee Short Series~
RomanceSasuke tidak mengerti mengapa jantungnya bertalu setiap melihat gadis itu. Sakura tidak tahu kalau presensi Sasuke bisa mengubah perasaannya. Padahal selama ini dia tidak menyadari radar pemuda itu. Semua berawal dari kepanitiaan. Pairing: Uchiha Sa...