Prolog

11 7 0
                                    

Sinar matahari semakin menyengat, tapi tak membuat patah semangat seluruh siswa SMA Patrasena. Karena mungkin ini adalah hari bersejarah bagi mereka. Bukan karena apa, tapi mereka kepo dengan dua insan manusia yg tengah berdiri dilapangan.

"Lo mau kita pacaran?" 

"Iya."

"Kalo gw nolak gimana?"

"Gw seret lo ke KUA."

HHHUUUU

CCIIIIEEEE

TERIMA ZOR, YOK BISA YOKKK

AAAA ZORA YG DITEMBAK, KOK BADAN GW YG LEMESSS

Seketika seluruh penjuru sekolah dibuat riuh oleh jawaban Sanca. Bagaimana tidak, ia berani menantang Zora di lapangan sekolah tepatnya didepan semua orang.

Disaat semua orang penasaran akan jawaban dari sang gadis, Zora justru menatap datar lawan bicaranya yg tak lain adalah lelaki bermarga Adiyaksa itu.

Lantas Apa jawaban Zora?
Ada yg bisa tebak?
Diterima? Blom tentu.
Ditolak? Eeemmm, gimana y enaknya..

••••••

HAI HAI HAIIII...

Lo pada pasti udah pada penasaran kan....
Jujur gw bingung buat bagian prolognya, takut kependekan cuyy. Tp gw harap lo pada maklumin ajh y.
Karena nih jujur, nih cerita pertama gw. Jadi gw harap lo semua terhibur ama nih cerita.

BUAT PLAGIAT NIH DENGERIN NIH!!

LAPAK GW HARUS SUCI, GK ADA YANG NAMANYA LO NYOLONG 1 BAGIAN MANAPUN DARI CERITA INI. KALO TETEP NGEKEH, SIAP² AJA LO BERURUSAN SAMA HUJATAN PARA NETIZEN GW.

Sial, gw banyak omong lagi. Udalahh guyss, mending langsung cuss aja ke bagian selanjutnya...

SANCA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang