4 - Berusaha

734 148 11
                                    

Kita memiliki tujuan.

***

Athy tidak tahu ada jalan seperti ini di istananya.

Mereka saat ini sedang berada dalam perjalanan menuju ke istana cadangan. Karna tak etis keluarga kaisar jalan kaki dari istana ke istana lainnya, jadi mereka memakai kereta kuda.

Tapi Athy merasa berlebihan.

Ini lebih seperti upin ipin episode ihsan pindah, kau tahu, untuk apa pake kendaraan kalo deket.

Eh ga tau deh deket apa engga.

"NGIIIIIKKKK!!! "

Athy hampir terjungkal, kalau saja ayahnya tak menahannya.

Kereta kuda tiba tiba berhenti terbanting, dari tali kereta kuda yang melemas dan menabrakkan kereta dengan bokong mereka.

Para pengawal bersama falix bergegas mengerem jalan, menatap bingung.

Claude menatap dingin, "ada apa? "

Felix hendak menggeleng namun segera mempercepat jalan dan bertanya pada kusir di depan.

"Entahlah. Tiba tiba mereka berhenti sendiri. "

"Heh? "

Kuda kuda meringkik ribut, mereka seolah menunjuk tunjuk sesuatu. Tapi tak ada apapun yang mencurigakan di sekitar mereka.

Athy menoleh bingung ke luar, hendak menyembulkan wajah namun tangan Claude menahan jiwa dan raganya tetap berada di dalam kereta kuda.

Mereka tidak tau apa akan terjadi hal berbahaya atau tidak kalo mereka mengeluarkan leher mereka.

Tapi tiba tiba dia melihat sesuatu melesat di luar.

***

(Name) ingat dengan baik kalau lelaki yang di jumpai nya tadi bersikap sangat baik padanya, tapi dia mungkin lebih bersyukur lagi bila kelinci yang selalu bersamanya itu di masak.

Kelinci itu mengingatkannya pada paimon.

Buah buah kecil di semak semak tentu tak mengisi perutnya dengan baik.

Matanya menangkap ujung lautan pohon beberapa meter di depannya. Dengan cepat dia melangkah menembus hutan.

Wssshhh

Yang pertama menyambutnya adalah cahaya matahari antara pagi dan siang. Lalu angin yang berhembus pelan menyibak sweater--tadi malam dia pakai.

Senyum sumringah terbit di wajahnya, sebelum hilang kemudian.

... Karena di depannya masih ada lautan pohon lagi.

Lalu, kenapa angin tadi sangat kencang, seolah tadi bru saja ada lapangan luas.

Dia pun mengeluarkan seluruh tubuhnya, sehingga wujudnya kembali seperti saat dia pertama datang.

Dengan tubuh menembus cahaya matahari, dia berjalan dia antara jeda hutan. Bunga bunga yang tak sedikit bergoyang bersamanya sebelum kemudian kehilangan sandaran setelah tujuh detik.

(Name) tertegun. Air mancur kecil tak jauh dari nya.

... Dia ingat. Entah bagaimana, ini adalah tempat dimana dia datang pertama kali!

Oh, air mancur keramat!

Karna itu, (Name) segera menelurusi cepat jalan lurus menuju ke tempat kemarin.

Namun setengah jalan, gerakannya terhenti ketika tiba tiba dia melihat serombongan orang yang keluar dari jalan yang dia telurusi.

Sempat panik, (Name) teringat akan keberadaannya yang tak bisa di lihat.

WMMAP ; 𝙱𝚘𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚂𝚎𝚔𝚊𝚒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang