2 - Beringas

979 226 53
                                    

Dalam wadah lukisan takdir.

Mereka berjalan sendiri.

Itu yang dikatakan Dewa, dia hanya menggerakkan ujung ujungnya dan memberikan imbalan.

Takdir terkutuk? Omong kosong.

Semua takdir orang itu rata.

.

Semuanya masih menatap ngeri. Kali ini bukan pada si Penyusup, tapi pada si sendal.

Si sendal pun baper di tatap tatap banyak laki.g

"Hati hati. Bisa jadi senjata itu sangat berbahaya jika di sentuh." Felix memimpin berbisik.

Yang pingsan di bawa kebelakang-- di oper bergantian.

(Name) di atas pohon diam. Mengawasi. Sekalian juga memelototi yang mengepung pohon satu satu.

'Curang banget. Senjataku cuman sendal.'

Srak!

"UWAAAH!"

Gadis itu menjerit ngeri. Tau tau kakimya merosot-- menembus Dahan pohon yang di tungganginya dan hanya bertahan dengan tangan kiri.

Aduh, lupakan. Dalam 7 detik dia bakal nembus barang yang di pegangnya.

Yang di bawah malah mundur. Agaknya ngeri kejatuhan.

Melihat kesempatan, Felix memegang kaki (Name) dan menariknya.

(Name) menggapai dahan dengan tangan kanannya, bertepatan dengan tangan kirinya yang menembus pohon.

Bertahan saja sampai Felix menariknya lewat dari 7 detik!

Masalahnya, tenaga felix ga ngotak.

Maka dengan modal gagah berani (Name) menendang tendang ganas wajah felix. Bodo amat dengan harga dirinya.

Waduu bening di tendang.

"Berhenti bergerak! "

"LEPAS KAKIKUUH! "

Keduanya sama sama saling berseru dengan bahasa yang tidak bisa saling mengerti. Claude di atas tiba tiba merasa konyol.

Tiba tiba genggaman felix terasa hilang. (Name) langsung membuka matanya menyadari telah 7 detik dan langsung memanjat kembali ke pohon.

Prajurit lain dengan ribut hendak menebang pohon, namun takut dengan senjata seperti sendal yang akan terlempar lagi.

Seolah itu karma bila berniat menebang pohonnya.

(Name) membuat perhitungan. Para prajurit kerajaan ini meski tak sekeran yang kaya rambut merah, mereka cerdas juga. Semua ruang di sekitar pohon yang di sinari matahari di penuhi nya.

Jengkel, gadis itu melompat indah dari atas pohon dan membuat beberapa refleks mundur.

Dalam hati (Name) tertawa. Menyerukan kejeniusan dirinya.

Lucas dan Athanasia menghela nafas lelah bersamaan. Dari pandangan mereka gadis misterius itu hilang kembali.

Barisan Prajurit menjadi kocar kacir. Namun Felix berseru hingga semuanya kembali rapat rapat.

"Jangan panik dan membiarkan dia memanfaatkan kesempatan ini! Rasakan semua perasa kalian dan lihat dengan teliti sesuatu yang bergerak sendiri sekecil apapun! "

Berkat kerja sama seluruh prajurit, mereka yang dempet dempetan seperti homo menemukan satu ruang menganggap yang tak bisa di tembus.

Ih ga social distancing.

WMMAP ; 𝙱𝚘𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚂𝚎𝚔𝚊𝚒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang